WTLHM 25

1.4K 60 6
                                    

***Part ini ada mengandungi sedikit unsur dewasa. Sila buat pilihan sebelum membacanya.

"You're mine. Yesterday, today and forever you will be my only one," - Alger Dmitri

Elleora menelan liurnya yang terasa tersekat di kerongkongnya. Sesekali dia menundukkan wajah kerana tidak mampu menentang pandangan mata Alger yang sedari tadi menatap lapar kepadanya.

Alger pula tersenyum lebar. Semakin Elleora bersikap malu, semakin dia galak menggoda Elleora. Setiap kali dia menggoda Elleora, pipi Elleora pasti blushing.

"Al..," katanya.

"Ya, sayang," suara parau Alger menyahut. Jemarinya kini berada pada butang pijama tidur yang dipakai Elleora.

"Al...," Alger tersenyum kian lebar. Jemarinya membuka satu-persatu butang pijama Elleora hingga selesai.

"Kamu sentiasa cantik, Elle," dia melucutkan baju itu dari tubuh Elleora dan mencampakkannya ke lantai.

Elleora menutup gunung kembarnya dengan menyilangkan kedua tangannya.

" Jangan ditutupi, sayang," Alger menurunkan tangan Elleora. Kini payudara Elleora yang tidak ditutupi bra tersembul di hadapan mata Alger.

Alger menyentuh puting Elleora dengan jarinya.

"Ahh.. Al..," Elleora memejamkan matanya. Sentuhan Alger pada putingnya terasa begitu nikmat. Apatah lagi sesekali Alger menguli keras payudaranya.

"Al..," serentak dengan itu, Alger menolak lembut tubuh Elleora hingga dia terbaring dengan mata kuyu di tengah tilam empuk hotel itu.

"You look so beautiful, Elle," Alger membuka T-shirt yang dipakainya hingga menampakkan tubuhnya yang berotot. Jeans biru laut yang dipakainya juga ditanggalkan dan dilemparkan ke sebarangan tempat.

Dengan mata mengarah pada Elleora, Alger menurunkan boxer yang menyembunyikan sang junior miliknya.

"Oh..," Elleora memalingkan wajahnya sebaik terpandang sang junior yang kelihatan begitu gagah dan sedia untuk bertarung.

"Kenapa tidak mahu melihatnya, sayang?" goda Alger sambil menunduk di hadapan Elleora.

"Ini juga harus ditanggalkan, sayang," tanpa menunggu kata 'ya' dari Elleora, Alger terus menarik turun seluar tidur yang dipakai oleh Elleora. Bukan hanya seluar tidur, tetapi seluar dalam Elleora juga ikut serta.

Kini Elleora terbaring di tengah tilam dengan tubuh telanjang.

" Aku rindu, Elle," tangannya meraba paha Elleora.

"Ahh...," Elleora melentingkan tubuh bila jemari Alger menyentuh daerah sensitifnya. Jemari nakal itu membuka belahan Miss-V Elleora dan membelai di sana dengan sentuhan lembut.

"Jangan.. Al..," keluh Elleora dengan mata terpejam dan bibir sedikit terbuka.

"Nikmati saja, sayang," Alger menunduk dan memasukkan satu puting Elleora ke dalam mulutnya. Dihisapnya kuat puting itu sambil sesekali hujung lidahnya memutar puting itu.

"Aku tak tahan, Al," kata Elleora dengan nafas tercungap.

"Jadi?"

"Masuki aku, Al. Aku tak tahan," jawabnya.

Alger tersenyum lebar. Dengan nakal dia memasukkan satu jari ke dalam Miss-V Elleora.

"Al..bukan ini," Elleora menahan tangan Alger.

"Bukan?" Dia menambah satu jari lagi. Terbuka luas mata Elleora. Ini nikmat, kata hatinya. Tubuhnya melenting seiringan pergerakan keluar masuk jari Alger di daerah intimnya.

"Ahh.. Al..," tubuh Elleora mengejang. Dia merapatkan kakinya hingga menjepit jemari Alger.

"Nikmat?" tanya Alger. Dia tahu Elleora sudah mencapai puncaknya. Dengan pipi merona, Elleora menganggukkan kepalanya.

"Aku akan memberikan yang lebih nikmat dari itu, sayang," Alger menarik keluar jarinya dan memposisikan dirinya di atas tubuh Elleora.

Kaki kekarnya membuka lebar kaki Elleora yang menyelitkan tubuh di antara kaki Elleora.

"Ohhh..," Elleora mendesah kecil bila junior Alger menyentuh permukaan Miss-V nya.

"I love you," bisik Alger. Bibirnya mengulum bibir Elleora. Lidahnya menyusup ke dalam mulut Elleora, menjalar hingga ke pangkal tekak dan sesekali membelit lidah Elleora. Tangan Alger tidak diam begitu sahaja, sebaliknya terus membelai payudara Elleora.

Elleora mendesah kecil, merasakan daerah intimnya kian berdenyut, meminta Alger untuk menghilangkan denyutan itu.

"Al.. Please! Aku tak tahan," racaunya.

"Mahu aku memasukimu sekarang, El?"

"Hmm.. Ya, Al," katanya.

"Alright. I'll give you what you want, honey," dia memposisikan junior nya dan menekan keras hingga Elleora terjerit kecil.

"Sakit?" Dia bertanya ragu meski tahu ini bukan kali pertama bagi Elleora. Sebulan yang lalu dia sudah mengambil perawan Elleora. Elleora menggelengkan kepalanya.

" Nikmat?" Alger bertanya sambil memaju mundurkan punggungnya. Sesekali dia menghentak dengan keras dan dalam.

"Al.. Ah..," hanya desahan itu yang mampu keluar dari sepasang bibir Elleora. Namun aksinya sudah cukup menjelaskan kenikmatan yang dirasakan Elleora.

Ke dua tangannya memeluk erat tubuh Alger. Kakinya membelit erat pinggang lelaki itu. Mulutnya tidak berhenti mendesah.

"I love you, Elleora. Only you," katanya. Serentak dengan itu dia menyemburkan benih ke dalam rahim Elleora.

"Aku harap baby di dalam sana okey, El," katanya setelah menjatuhkan tubuhnya dari tubuh Elleora. Hampir dia terlupa ada bayi mereka di dalam rahim Elleora.

"Baby?" Alger senyum dalam keletihan.

" Aku tahu tentang kehadirannya, sayang," dikecupnya dahi Elleora.

Vote dan komen.
Selamat membaca.

Tbc...

ItaLi/Sarawak

When Two Lonely Hearts Meet ✔️Where stories live. Discover now