Menginap

29.9K 3.7K 266
                                    

Haii
Jangan lupa vote dan komen gaiss


•••

•••

•••

Haechan menunggu Johnny di dalam mobil sambil terus membalas pesan si "Stranger". Entah mengapa Haechan merasa nyaman saja berkomunikasi dengan orang asing aneh ini. Hanya percakapan sederhana tapi terasa menyenangkan. Ini adalah kali pertama Haechan meladeni orang asing yang menganggunya. Padahal biasanya tidak pernah.

Haechan menyimpan ponselnya ketika si "Stranger" mengatakan dia harus pergi. Merasa bosan Haechan menatap anak-anak lain yang sudah mulai meninggalkan sekolah. Diantara mereka tampak Mark yang baru memasuki mobil bersama seorang wanita. Wanita yang waktu itu bertemu dengannya di sungai Han. Cantik. Haechan memuji jujur dari hatinya. Apa itu pacar Mark?

"Dia sudah punya pacar? " tanya Haechan entah pada siapa. Dia merengut. Bukan cemburu. Hanya merasa kasihan saja pada si wanita itu. Ya kasihan. Kenapa dia mau saja jadi pacar Mark? Padahal Mark itu menyebalkan dan juga mesum.

Haechan menoleh mendengar pintu di sebelah kemudi terbuka. Johnny masuk dengan wajah tak bersahabat.

"Kenapa hyung lama sekali dan apa-apaan dengan wajah jelekmu itu? " ucap Haechan.

"Tadi ibu Ten menelpon. Dia mengatakan Ten dirawat di rumah sakit dan aku akan berangkat ke Chicago nanti malam" ucap Johnny menjelaskan sambil menjalankan mobilnya.

"Apa sakitnya parah? Aku ikut ya hyung~"

"Tidak terlalu parah. Kau harus tetap sekolah Chan..."

"Apa? Lalu hyung meninggalkanku sendirian di apartemen begitu?" tanya Haechan mencebik.

"Tidak. Kau akan menginap di rumah Mark" jawab Johnny seringan angin. Dan apa katanya? Menginap di rumah Mark?

"Me-menginap di rumah Mark? Kenapa harus disana? Hyung aku tidak mau~" Haechan merengek dengan mata berkaca-kaca.

"Aku hanya percaya kalau kau menginap di rumah Mark. Aku tidak mungkin menyuruhmu menginap di apartemen Lucas ataupun Jeno. Lucas itu mesum dan Jeno sama saja" ucap Johnny.

"Lalu Mark tidak? Dia saja suka memperhatikan bokongku" batin Haechan merana.

"Setidaknya Mark tinggal bersama keluarganya"

Haechan tidak dapat membantah ucapan Johnny. Lebih baik dia tinggal sendirian di apartemen dari pada menginap di rumah Mark. Jujur saja itu tidak baik untuk kesehatannya.
Hingga malam datang dan Haechan tengah bersiap dengan barang yang akan dibawanya ke rumah Mark. Dia memasukkannya secara acak ke dalam ransel. Tidak peduli tersusun rapi atau tidak.

"Chan ah, Mark sudah datang menjemputmu! " seru Johnny dari luar.

"Iya hyung! " teriak Haechan meraih ponselnya dan bergegas keluar. Haechan melihat Mark sudah duduk santai di sofanya sibuk dengan ponselnya.

"Jangan nakal di rumah orang" ucap Johnny menepuk-nepuk pelan puncak kepala Haechan.

"Yak hyung~ Aku bukan anak kecil lagi" rengut Haechan menyingkirkan tangan Johnny.

"Katakan itu pada orang yang masih menangis ketika petir besar menyambar" sindir Johnny terkekeh.

(Mari anggap mereka lagi di rumah dan yang dipeluk Echan itu Johnny 😊)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Mari anggap mereka lagi di rumah dan yang dipeluk Echan itu Johnny 😊)

"Adik kecilku manis sekali sih~" ucap Johnny gemas dan memeluk Haechan erat. Jangan lupakan seseorang yang menatap momen ini tak suka dari sebelah sana.

(Kesel banget gif-nya gak bisa dimasukin 😤)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kesel banget gif-nya gak bisa dimasukin 😤)

"Hyung jangan terlalu lama disana ya~"

Setelah acara mari berpelukan layaknya orang yang akan berpisah lama antara Haechan dan Johnny berakhir, akhirnya Haechan duduk layaknya patung di sebelah Mark yang memegang kemudi. Ngomong-ngomong Mark menjemputnya menggunakan mobil sport keluaran terbaru. Ngomong-ngomong lagi ini mobil impian Haechan.

 Ngomong-ngomong lagi ini mobil impian Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mau mendengarkan musik? " tanya Mark.

"Hmm... Boleh" jawab Haechan. Mark langsung menghidupkan musik. Haechan pikir Mark akan memutar lagu up beat. Tapi nyatanya lagu ini benar-benar penghantar tidur bagi Haechan. Tanpa sadar kepalanya jatuh terkulai menyentuh kaca jendela di sampingnya. Mark yang mendapati pemandangan itu hanya dapat tersenyum simpul. Haechan itu seperti boneka beruang. Apalagi kalau sedang tidur. Lucu dan manis sekali.

Nyatanya ketika bangun tidur Haechan mendapati dirinya terbaring di ranjang dalam kamar yang tak dikenalnya. Dan seorang wanita yang duduk di lantai dengan kepala bertumpu dengan tangan di atas kasur menatapnya penuh pemujaan.

-Kkeut-

•••

•••

•••

Pada taukan siapa wanitanya hehe

Adorable Haechan [Markhyuck].[END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang