Welcome to the World Baby Boy

21.7K 2.1K 342
                                    

Haii

Long time no see
BTW, kalian penasaran gak sih nama anak mereka??

Boleh baca author note dibawah

•••

•••

•••

Semenjak usia kehamilan Haechan yang ke-tujuh bulan, Mark membawa Haechan pindah ke kediaman keluarga Lee atas permintaan ibunya. Katanya takut terjadi hal yang tidak diinginkan selama Mark berada di kantor. Haechan senang karena dia tidak akan kesepian lagi jika Mark tidak di apartemen. Tapi Mark tidak senang. Karena Yura akan menyita seluruh waktu dan perhatian Haechan. Terlebih di akhir pekan. Yura akan memonopoli Haechan hampir seharian. Wanita itu akan mengajaknya melakukan banyak hal. Mulai dari memasak sampai berdandan. Iya. Yura sering mendandani Haechan dengan peralatan make up-nya. Haechan itu sudah cantik, jika didandani akan tambah cantik dan akibatnya Mark sering khilaf. Dia tidak akan tahan disuguhi Haechan dengan make up tipis yang menggunakan kaos over size dengan kaki jenjang telanjangnya.

Benar. Sajak perutnya yang semakin membesar, Haechan menggunakan semua baju milik Mark. Tanpa bawahan apapun. Itu atas saran ibunya. Katanya tidak akan nyaman jika perut Haechan sampai tertekan jika harus menggunakan celana. Lagipula baju itu sudah mampu menutupi setengah pahanya. Tapi sekali lagi. Itu tidak baik untuk kesehatan Mark. Terlebih bagian selatan tubuhnya. Cacing besar alaska— ya, Haechan menyebutnya seperti itu. Cacing besar alaskanya tidak akan tahan dan akan berontak ingin masuk kelubangnya.

Seperti halnya malam ini. Mark baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk membalut pinggangnya menemukan Haechan memasuki kamar dengan kameja miliknya juga riasan tipis dan jangan lupakan bandana di kepalanya. Itu benar-benar sangat sexy. Entahlah. Haechan yang sedang hamil dengan perut besarnya terlihat begitu sexy dan itu membuat bagian tubuhnya berkedut bahaya.

"Minhyungie~" panggil Haechan dengan suara khas miliknya.

"Hei sayang..." balas Mark dengan suara seraknya. Haechan terkekeh lucu dan berjalan pelan sambil memegangi pinggangnya mendekati Mark.

"Rindu~" rajuk Haechan menggapai leher Mark untuk dipeluk dan keudian mengusakkan pipinya di dada telanjang milik Mark. Meskipun sedikit susah, Mark membalas pelukan Haechan dan menghadiahinya beberapa kecupan di bibir semerah ceri itu.

"Seingatku kita bertemu tadi pagi" ucap Mark mengelus perut besar Haechan.

"Tapi aku rindu. Adik bayi juga rindu~"

"Kalau rindu kenapa tidak menyambutku saat pulang tadi?" tanya Mark menyentil gemas puncak hidung Haechan.

"Mian~ Aku tadi di kamar noona. Jadi tidak tau kalau Minhyungie sudah pulang..." jawab Haechan dengan wajah menyesalnya.

"Sayang, sebaiknya berhenti melakukan semua hal bersama Yura. Nanti lelah dan terjadi sesuatu dengan adik bayi bagaimana? Terlebih berdandan seperti ini" ucap Mark mengelus pipi Haechan.

"Kenapa?" tanya Haechan memajukan bibirnya tak suka.

"Karena itu tidak baik untuk kesehatanku sayang. Terlebih ini..." ucap Mark meraih sebelah tangan Haechan dan membawanya ke selatan tubuhnya.

"Min—Minhyungie tegang?" cicit Haechan. Wajahnya memerah ingin menjauhkan tangan dari sana. Tapi Mark malah menahannya dan mengusapkan telapak tangan Haechan disana.

"Sentuh dan manjakan dia" ucap Mark. Haechan tak ada pilihan lain selain menuruti perintah Mark.

"Sayang, jangan menggodaku" ucap Mark saat merasakan gerakan tangan Haechan yang begitu pelan. Haechan terkekeh dan Mark langsung meraihnya dalam sebuah ciuman.

Adorable Haechan [Markhyuck].[END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang