Mark Lee's Birthday

25.6K 3.1K 246
                                    

Haii jangan lupa vote dan komen gaiss

•••

•••

•••

Mark menarik kenop pintu kamarnya. Mendorongnya dengan pelan. Langkahnya terseret memasuki kamar. Jam  menunjukkan pukul 00.30 pagi dan dia baru saja kembali dari even amal yang diadakan di sebuah desa di pinggir kota Seoul. Tiga hari tanpa bertemu Haechan. Jadi dia sangat ingin memeluk dan menghirup aroma tubuh Haechan saat ini untuk mengobati rasa lelahnya.

"Happy birthday Minhyungie~"

Suara itu benar-benar mengagetkan Mark. Dia bahkan sempat mundur selangkah. Mungkin karena rasa lelah yang mendominasi membuat Mark tak menyadari seseorang berdiri dengan kue serta lilin di dalam gelap kamarnya. Itu Haechan dengan senyum manis dan rambut terurainya. Juga seragam siswi Neo High School.

Ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya... Seragam siswi yang membuat Mark kesulitan menelan ludahnya.

"Sa-sayang? " Mark bergumam tak percaya. Melihat Haechan dari ujung kaki hingga kepala secara berulang. Tapi tetap saja sama.

"Ya? Ayo buat permohonan dan tiup lilinnya~" ucap Haechan mendekati Mark dengan senyum manisnya. Mark terpesona dan hanya dapat menjatuhkan ranselnya. Mengikuti yang Haechan katakan untuk membuat permohonan dan meniup lilinnya.

"Apa permohonan Mark hyung? " tanya Haechan antusias. Mark meraih kue yang masih dipegang Haechan dan meletakkannya di meja belajarnya.

"Kemari" titah Mark yang sudah duduk bersandar di ranjangnya. Haechan menurut dan mendekat kemudian menjatuhkan tubuhnya di pangkuan Mark. Mereka saling berhadapan. Menyelami mata masing-masing. Mark mengambil sejumput rambut palsu Haechan dan menyelipkannya di belakang telinga.

"Kau" ucap Mark.

"Hm? " Haechan bertanya tak mengerti. Mark menarik pinggang Haechan hingga benar-benar tak ada celah di antara mereka.

"Permohonanku adalah kau" bisik Mark dengan suara beratnya.

"Aku? "

"Ya, kau. Kau di sisiku hingga rambut kita memutih. Hingga Tuhan memisahkan kita dan mempertemukan lagi di kehidupan selanjutnya" jawab Mark menatap mata berkaca Haechan.

"Terimakasih... Terimakasih sudah memilihku untuk menjadi orang yang akan menemanimu hingga rambut kita memutih. Aku janji, ketika Tuhan memisahkan kita, ayo bertemu lagi di kehidupan selanjutnya... " ucap Haechan memeluk erat tubuh Mark.

"I love you"

"I love you too, Minhyungie..."

Dan Mark tak dapat menahan dirinya untuk tidak mencium Haechan. Kekasih manisnya yang tak akan dia lepaskan sampai kapanpun.

"Hyung, ayo kita makan kuenya... " ajak Haechan setelah ciuman manis mereka.

"Tidak. Ini sudah malam. Tak baik makan-makanan manis sebelum tidur. Jadi simpan kuenya untuk besok saja ya..."

"Uhh okey. Padahal aku sudah membuatnya susah payah bersama Yura noona" ucap Haechan mempoutkan bibirnya.

"Aku akan memakannya besok. Jadi sayang, berhenti cemberut seperti itu" ucap Mark menarik bibir bawah Haechan dengan kedua jarinya.

Haechan terkekeh. Tawanya mengalun indah di telinga Mark. Membuatnya berkali lipat lebih manis.

"Kenapa berpakaian seperti ini? " tanya Mark.

"Uhh Yura noona yang menyuruh. Katanya agar Mark hyung senang... " jawab Haechan merapikan rambut palsunya. Sementara Mark mendengus dan mengumpati kakaknya.

"Kau cantik. Tapi aku lebih suka Haechanie tanpa pakaian perempuan dan rambut panjang. Oh! Dada palsu ini sungguh menggangguku sedari tadi" ucap Mark membuka dua kancing teratas baju yang Haechan pakai dan menarik keluar dua dada buatan itu. Sementara Haechan sibuk merona memperhatikan kerja tangan Mark yang membuang dada palsunya.

"Ini sempurna. Aku tidak suka dada perempuan" ucap Mark meraba dada rata Haechan dengan senyum miringnya.

"Dasar! Selalu saja mencari kesempatan! Mesum! " Haechan memukul keras kedua tangan Mark yang meraba dadanya. Wajahnya pasti sudah semerah tomat. Haechan jadi bergerak tak karuan karena menahan malunya.

"Sayang, berhenti bergerak separti itu... " Mark memperingati dengan menahan tubuh Haechan agar diam.

"Kenapa? " tanya Haechan.

"Nanti ada yang bangun"

"Siapa? "

"Little Minhyungie" jawab Mark. Kenapa Haechan harus bertanya sih?

"Ohh. Ya sudah, kalau bangun tidurkan lagi. Kalau tidak mau tidur, aku akan nyanyikan lagu pengahantar tidur"

Mark menghela nafas. Sebenarnya Haechan mengerti tidak sih?

•••

•••

•••

-Kkeut-
Pendek banget ya

Adorable Haechan [Markhyuck].[END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang