Haii jangan lupa vote dan komen gaiss
•••
•••
•••
Tiga hari berlalu setelah kejadian Mark mencium Haechan di depan pintu kelasnya yang dilihat banyak orang. Sejak itu pula Haechan menghindar untuk bertemu langsung dengan Mark. Mark sendiripun tak berinisiatif untuk menjelaskan dan meminta maaf. Dia itu menyebalkan dan sialan sekalikan?
Berita mereka berciuman bahkan di tempel di mading sekolah lengkap dengan fotonya. Videonya pun beredar di grup-grup sekolah. Guru-guru bahkan tak berniat memanggil pelaku ciumannya. Mark-kan pewaris Neo grup yang menaungi sekolah ini. Mereka tidak berani. Ha ha.
Tapi Mark tidak menyesal mencium Haechan seperti itu. Dia dapat merasakan betapa lembut dan manisnya bibir Haechan. Seperti marshmallow. Seakan bibir Haechan meleleh di mulutnya. Tuhkan. Mark jadi tersenyum layaknya idiot jika membayangkan hal itu lagi.
"Jeno-ya, kurasa dia memang sudah gila" ucap Lucas yang dibalas anggukan oleh Jeno.
"Dia memang seperti itu sejak tiga hari yang lalu" balas Jeno.
"Mungkin karena dia mencium Haechanie. Aku iri sekali~" ucap Lucas.
"Yak idiot! Kau sudah punya pacar untuk kau cium. Kenapa iri dengan milik teman sendiri?" kesal Jeno menempeleng kepala Lucas.
"Tapi bibir Haechanie sepertinya lembut sekali... " ucap Lucas mengusap kepalanya yang ditempeleng Jeno.
"Memang lembut" ini Mark yang menimpali percakapan Lucas dan Jeno.
"Selembut marshmallow. Semua orang membicarakan tentang ciuman dan bibir Haechan tiga hari ini. Kau tidak marah atau risih? " tanya Jeno.
"Kenapa harus marah dan risih? " tanya Mark. Ya. Kenapa dia harus marah dan risih? Haechankan orang yang disukainya. Meskipun Haechan menjaga jarak dengannya dan selalu membuang wajah jika bertemu dengannya. Tidak apa-apa. Seperti saat ini. Dia belum melihat Haechan sama sekali. Padahal dia sudah dari tadi di apartemen Johnny.
"Ya ya ya. Aku mengerti. Kaukan menyukainya. Haechan saja yang tidak peka" Lucas menimpali ucapan Mark.
"Bagaimana mau peka. Cara mendekatinya saja aneh sekali. Kau selalu membuatnya kesal" tambah Jeno.
"Dia lucu dan menggemaskan ketika kesal" ucap Mark. Dia membayangkan wajah memerah Haechan serta rengutan dan teriakan marahnya.
"Mark, pinjam ponselmu" ucap Johnny yang baru keluar dari kamarnya. Mungkin baru selesai menelpon dengan tunangannya.
"Kaukan punya ponsel. Kenapa meminjam milikku? " tanya Mark.
"Batrainya habis. Kemarikan saja" ucap Johnny. Mark menghela nafas dan mengeluarkan ponselnya. Untung wallpapernya sudah ganti.
"Ini. Jangan berbuat aneh dengan ponselku" pesan Mark. Johnny hanya diam dan mengutak-atik ponsel Mark. Dia menghubungi seseorang.
"Yak! Kau dimana? Tidak diculikkan? " tanya Johnny pada sosok di seberang telpon.
"Ya ini aku. Kau pikir siapa lagi? Kau dimana?" tanya Johnny lagi.
"Kukira diculik. Habisnya kau tidak kembali. Katanya cuma sebentar..." Johnny menghela nafasnya. Sementara Mark, Lucas, dan Jeno memperhatikan dan menyimak semua yang diucapkan Johnny. Siapa yang dihubunginya?
"Ya sudah. Jangan nakal di rumah orang... " ucap Johnny memutus panggilannya dan mengembalikan ponsel Mark.
"Siapa yang kau telpon? " tanya Mark. Sungguh perasaannya tidak enak dan jantungnya berdegup kencang sekali.
"Haechan. Dia pergi ke minimarket seberang apartemen. Tapi tidak kembali juga. Ternyata dia dibawa pergi Yura noona ke rumahmu. Kukira kau tak punya nomor ponsel Haechan. Kau menyimpannya dengan nama Fullsun. Seriously Mark Lee? " kekeh Johnny.
Semua ucapan Johnny menggema-gema di telinga Mark. Apa katanya? Menghubungi Haechan? Mark langsung berdiri dan bergegas ke luar apartemen Johnny. Tujuannya hanya satu. Pulang ke rumah.
•••
•••
•••
-Kkeut-
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Haechan [Markhyuck].[END].
FanfictionRemake! Lee Haechan seorang siswa baru di Neo High School mendadak menjadi sorotan setelah digandeng sepanjang koridor sekolah oleh Johnny si kapten basket dan tambah menjadi sorotan ketika Mark Lee si dominan yang paling diinginkan memanggilnya sa...