Let Me Touch You

25.3K 2.8K 133
                                    

Haii jangan lupa vote dan komen gaiss...
Makasih buat yang udah vote sama komen.
Love you kalian pokoknya 😘😘

•••

•••

•••

Mark tak habis pikir. Sebenarnya apa kesalahannya? Kenapa Haechan menghindarinya lagi? Dia tidak melihat majalah porno seperti yang pernah Haechan tuduhkan padanya. Lantas kenapa Haechan menghindarinya? Haechan tak menjawab panggilan telponnya dan tak membalas pesannya. Ini sudah hari ke tiga dan Mark sudah mencapai batas kesabarannya. Bahkan Mark hampir memukul seorang namja yang hanya menyenggol sedikit ujung seragamnya jika saja Jeno tak menariknya.

"Sialan" ini entah umpatan Mark yang keberapa.

"Mungkin kau ketahuan Haechanie menonton video porno" celetuk Lucas.

"Diam kau sialan. Kau yang mengirimi kekasihku video porno gay jadi sebaiknya tutup mulut sialmu sebelum aku yang menutupnya! " Mark bahkan melampiaskan amarahnya pada temannya sendiri.

"Apa? Video porno gay apa? " tanya Johnny tak paham.

"Lucas mengirimi Haechan video itu dihari ulang tahun Mark sebagai referensi hadiah" jawab Jeno. Yap. Jeno di damping Lucas saat dia mengirim video itu kepada Haechan.

"Kau sialan! Jangan coba-coba racuni pikiran adikku dengan kemesumanmu! "

"Aku hanya membagi ilmu... " bela Lucas.

"Simpan saja ilmu tak bergunamu itu" kesal Johnny.

"Apa Haechan menceritakan sesuatu padamu? " tanya Mark pada Johnny.

"Tidak ada. Tiga hari ini dia banyak menghabiskan waktu di kamar. Dia keluar hanya ketika makan saja... " jawab Johnny yang membuat Mark semakin khawatir saja.

Mark memasuki kamar Haechan yang tak terkunci. Jam sudah menunjukkan dini hari ketika Mark melangkah perlahan menghampiri Haechan yang sudah bergelung nyaman di balik selimutnya. Sudut bibir Mark terangkat. Dia terlihat begitu manis dan lucu saat tidur seperti itu.

Mark menyibak selimut Haechan dan menempatkan dirinya di belakang tubuh Haechan. Mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Haechan. Dia menghirup dalam-dalam aroma rambut Haechan yang sudah tiga hari tak diciumnya. Dia merindukan Haechan sampai mau mati saja rasanya. Berlebihan sekali. Tapi kenyataannya memang begitu. Mark menurunkan kepalanya dan mulai mengecupi tengkuk Haechan dengan ciuman-ciuman lembut. Haechan yang merasa tudurnya terusik langsung terbangun dengan rengekan khasnya.

"Sayang? Kau terbangun? Maaf mengganggu tidurmu... " ucap Mark semakin mengeratkan pelukannya.

"Min—Minhyungie? " Haechan terbata dengan suara seraknya.

"Hm? "

"Kenapa kemari malam-malam? " tanya Haechan.

"Karena kekasihku sulit ditemui di waktu siang dan juga karena dia tidak menjawab telepon atau membalas pesanku. Jadi kutemui saat dia tidur saja" jawab Mark.

"Hiks maafkan aku... " ucap Haechan diiringi isakannya.

"Sayang? Kenapa menangis? " Mark membalik tubuh Haechan dan dapat dilihatnya mata itu sudah basah oleh air mata.

"Minhyungie... Maafkan aku. A-aku hanya tidak tau harus bersikap bagaimana... "

"Sayang, katakan padaku. Ada apa? " Mark meraih kepala Haechan dan menjadikan tangannya sebagai bantal. Dia menatap mata basah itu dan menghapus air matanya.

"Aku merasa aneh pada diriku sendiri setelah malam itu. Aku menyentuh diriku sendiri seperti maniak. Hyung, aku harus bagaimana? Aku juga merasa malu padamu. Aku memohon dan meminta agar Mark hyung membantuku. Aku hanya merasa aneh dan malu sekali... " Haechan menangis tersedu ketika dia mengatakan semuanya. Apa yang dirasakannya. Hanya karena merasa aneh dan malu dia menghindari Mark seakan Mark adalah seorang penjahat.

"Hei... Sayang, behenti menangis" ucap Mark kembali menghapus air mata Haechan. Dia kembali mengingat malam itu. Haechan meminta bantuannya dan dia tak dapat menolak itu. Mark memberikan arahan lewat sambungan telepon mereka mengenai apa yang harus Haechan lakukan. Dia menyuruh Haechan menyentuh dirinya sendiri. Bahkan dia mendengar desahan dan lenguhan Haechan. Jika kejadiannya akan seperti ini, lebih baik Mark memberi saran yang lain saja.

"Sayang, dengar. Kenapa harus malu padaku? Aku kekasihmu..." ucap Mark mengecup singkat bibir Haechan.

"Tapi aku merasa aneh hyung... " lirih Haechan.

"Maafkan aku. Ini salahku yang menyuruhmu seperti itu. Sekarang biarkan aku menyentuhmu seperti kau menyentuh tubuhmu agar kau tidak merasa aneh lagi..." ucap Mark menyingkap leher piyama Haechan dan menariknya hingga menampilkan bahu milik Haechan. Dia mengecup disana. Kecupan-kecupan seringan angin.

"Hyu—Hyunghh... Kenapa selalu mencari kesempatan? Dasar mesum... " Haechan merutuk dengan kepayahan. Wajahnya sudah merona hingga telinga. Ini pertama kalinya Mark menciumnya seperti ini. Bahkan seluruh kancing piyamanya sudah lepas dan ciuman Mark pada tubuhnya semakin kebawah saja. Diakan jadi ingat video yang ditontonnya. Apa Mark akan melakukan itu?

•••

•••

•••

-Kkeut-

Pokoknya Echan endingnya kayak gini 😊😊

Pokoknya Echan endingnya kayak gini 😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini gaje banget ya wkwkwkwk

Adorable Haechan [Markhyuck].[END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang