Marshmallow

28.1K 3.6K 362
                                    


Haii jangan lupa vote dan komen gaiss

•••

•••

•••

Haechan merutuki Mark yang ke sekolah menggunakan motor hari ini. Bagaimana tidak. Dia harus memeluk erat pinggang Mark yang mengendarai motornya seperti pembalap. Haechan tak tau saja Mark sebenarnya sengaja melakukan itu. Lumayankan. Ha ha.

Sesampainya di parkiran bahkan Haechan masih enggan melapaskan pelukannya. Matanya terpejam erat. Dia takut. Rasanya nyawanya baru saja melayang.

"Hei, sampai kapan kau akan memelukku seperti ini? " tanya Mark. Haechan perlahan membuka matanya dan melepaskan pelukannya. Dia segera turun dari motor Mark dan memerah setelah menatap sekeliling. Bagaimana tidak. Orang-orang tengah memperhatikan mereka. Berbisik tentang kemesraan mereka di pagi ini.

"Kau... Kau sengaja ya? Mau membuatku mati huh? Nyawaku rasanya mau melayang!" kesal Haechan setengah merengut. Dia kesal. Tapi ekspresinya sungguh menggemaskan dimata Mark. Bibir semerah chery itu terpout lucu.

Mark tak menanggapi dan malah melepaskan helm milik Haechan. Setelahnya merapikan surai lembut Haechan menggunakan jemarinya. Haechan hanya diam. Tapi wajahnya berkata lain. Dia merona. Kenapa Mark bersikap manis padanya? Padahalkan aslinya menyebalkan. Dan juga orang-orang masih memperhatikan mereka. Bahkan ada yang merekam dengan menggunakan ponsel. Kapan lagi merekam aksi Mark Lee bersikap semanis ini pada pacarnya? Yap. Orang-orang masih beranggapan mereka sepasang kekasih.

"Rambutmu berantakan" ucap Mark setelah selesai dengan acara mari merapikan rambut Haechan.

"Kau dasar menyebalkan! Mereka memperhatikan kita! "

"Lalu kenapa? Kaukan pacarku dimata mereka" ucap Mark dan setelah itu merogoh ponselnya untuk melihat pesan yang baru saja masuk. Haechan hanya merengut mendengar jawaban menyebalkan Mark.

"Ayo ke kelas... " ajak Mark dan menarik tangan Haechan untuk digenggamnya.

"Kenapa menggandengku? " cicit Haechan menatap tautan tangan mereka.

"Nanti kau hilang dan Johnny membunuhku karena tidak menjaga adik kesayangannya" jawab Mark menghasilkan teriakan kesal Haechan.

"Aku bukan anak kecil!!! "

"Tapi tanganmu kecil"

"Yak!!! " Haechan berteriak kesal tapi tidak mencoba melepaskan genggaman tangan mereka. Dia terus berjalan sembari menunduk di belakang Mark yang menariknya. Sesekali dia melirik menatap rambut hitam legam milik Mark.

Mark ternyata mengantar Haechan sampai ke kelas. Tak ada yang melewatkan pemandangan pagi ini. Mark yang berdiri menjulang di hadapan Haechan yang terlihat begitu kecil. (Mari anggap Mark itu setinggi Johnny)

"Belajar yang rajin okey~" ucapnya dengan nada manis sambil mengusak surai Haechan. Sementara Haechan hanya mengerjap lucu menahan rona di wajahnya. Perlahan jemari Mark turun menyentuh pipi Haechan dan mengusapnya dengan lembut. Haechan mematung tak dapat bergerak dan menolak perlakuan Mark. Dia aneh sekali pagi ini. Itulah yang melayang di pikiran Haechan.

Dan Mark semakin aneh saat dia merunduk mendekatkan wajahnya kepada Haechan. Nyaris semua yang ada disana menahan pekikan saat bibir Mark menyentuh bibir chery Haechan.
Bukan hanya menempel, Mark bahkan menggerakkan bibirnya untuk membasahi bibir Haechan.

"Manis seperti marshmallow" ucap Mark setelah melepas ciumannya dan mengusap bibir Haechan. Mengabaikan betapa merahnya wajah Haechan saat ini. Siapa yang tidak malu dicium di depan semua orang?

"Mark" panggilan itu membuat Mark menoleh. Seorang gadis menghampirinya bersama dua orang gadis lainnya.

"Ada apa? " tanya Mark.

"Tidak ada. Aku datang hanya untuk memastikan yang dikatakan Seulgi benar atau tidak. Aku berharap tidak benar. Tapi yang kudapatkan kau tengah mencium pacarmu di depan semua orang" ucap gadis itu.

"Ya dia pacarku Lee Haechan, kalau kau ingin berkenalan" ucap Mark menarik Haechan ke dalam pelukannya.

"Tidak. Terimakasih. Tapi kupastikan kalian tidak bertahan lama" ucap gadis itu dan mengajak kedua temannya untuk pergi dari sana.

"Akkhhhhh!!! " teriakan itu menggema setelah gadis-gadis itu menghilang.

"Kau dasar menyebalkan!!  Aku membencimu!!! " teriak Haechan menatap Mark yang meringis mengusap dadanya. Yap. Haechan baru saja menggigitnya di dada. Salah sendiri memeluk Haechan hingga sesak nafas seperti itu. Dan yang lebih membuat Haechan marah adalah Mark yang lagi-lagi memanfaatkannya untuk kepentingannya sendiri. Bahkan sampai menciumnya.

Meskipun marah dan kesal, tetap saja Haechan berdebar hebat. Bagaimana tidak? Itukan ciuman pertamanya.

•••

•••

•••

-Kkeut-

Adorable Haechan [Markhyuck].[END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang