Dia Sangat Menyebalkan!

43.6K 4.8K 396
                                    

•••

•••

"Hyuuuung kau dimana? Jemput aku di kelas" ucap Haechan setengah merengek di sambungan teleponnya. Ini sudah jam pulang sekolah dan dia masih terjebak sendirian di dalam kelas. Jaemin dan Renjun sudah pulang duluan. Sebenarnya mereka mengajak Haechan ke parkiran bersama tapi dia menolak. Alasannya tentu saja dia tidak mau jadi pusat perhatian setelah kejadian tadi siang.

"Apa? Tidak mau! Pokoknya jemput aku kesini" ucap Haechan setelah mendengar jawaban Johnny yang memintanya untuk meunggu di markas yang bahkan Haechan tidak mengetahui tempatnya.

"Tapi hyung... Yak! Akan ku adukan pada daddy" kesal Haechan dan memutus sambungan karena Johnny tidak bisa menjemputnya. Haechan berjalan mendekati pintu dan melongok keluar untuk memastikan tak ada orang. Aman. Dia langsung berjalan setengah berlari untuk menuju markas yang dikatakan Johnny.

"Aishh dimana sih? Johnny bodoh. Dia pikir dia Gu Jun Pyo? Punya markas segala" omel Haechan tetap berjalan tanpa tahu arah. Alisnya sudah menukik tajam tanda Haechan benar-benar kesal saat ini. Dia lelah. Dia ingin berbaring memeluk gulingnya.

"Disini? Aku tidak salahkan?" tanya Haechan pada dirinya sendiri. Dia berdiri di hadapan pintu yang tertutup rapat. Dia mendorongnya pelan dan melongok ke dalam. Dapat Haechan lihat disana pemandangan seperti ruang santai di apartemen mereka.

"Halloooo" suara Haechan menggema di ruangan kosong itu. Haechan masuk sepenuhnya kesana.

"Johnny hyung?" panggilnya tapi tak ada jawaban.

"Dia menyuruhku kesini, tapi dia tidak ada" omel Haechan. Wajahnya merengut lucu antara kesal dan marah.

"Kau berisik sekali sih?" suara itu mengagetkan Haechan dan setelahnya muncul sosok yg tertidur sedari tadi dari balik sofa yang berada tak jauh di depan Haechan. Ekspresi Haechan saat ini sudah tak bisa di kondisikan lagi. Mulutnya berulang kali terbuka dan tertutup ingin mengatakan sesuatu. Jangan lupakan wajahnya yang sudah memerah karena mengingat kejadian tadi siang di koridor. Yap. Sosok yang baru saja muncul itu Mark Lee, orang yang seenaknya memeluk dan menciumnya.

"Kau siapa? " tanya Mark tak ada ramahnya sama sekali. 'Aku orang yang kau akui pacar tadi siang dasar menyebalkan'. Ingin rasanya Haechan menjawab seperti itu. Tapi semuanya tertelan begitu saja.

"Kau tuli ya?" tanya Mark lagi. Perempatan siku muncul di pelipis Haechan.

"Aku Haechan dan aku mencari Johnny hyung. Kau jangan seenaknya mengatakanku tuli. Kau saja yang bertanya terus dan tak membiarkanku menjawab" omel Haechan diakhiri rengutan kesalnya.

"Chan? Kau sudah disini? " Johnny muncul bersama dua orang temannya yang lain. Sontak Haechan menoleh dan merangkul tangan Johnny.

"Hyung ayo pulang.... " rengek Haechan. Itu semua tak luput dari semua mata yang ada disana bagaimana cara Haechan merengek dan bergelayut manja di tangan Johnny.

"Wahhh John, dimana kau menemukan baby bear ini? Aku juga mau" ucap salah satunya dan mendekatkan wajahnya pada Haechan untuk menatap ciptaan bak boneka itu lebih dekat. Hal itu tentu membuat Haechan risih dan menjauhkan wajahnya.

"Menajauh darinya Kingkong Wakanda" ucap Johnny.

"Yak! Aku bukan Kingkong Wakanda! Aku hanya terlahir tinggi dan besar dengan otot-otot sempurna. Dan aku butuh asupan yang cukup karena aku masih dalam pertumbuhan" ucapnya tak terima.

"Lucas, terima saja kalau kau mampu menghabiskan empat porsi makan Jeno dalam sekali makan" ucapan Johnny dihadiahi cekikikan kecil dari Haechan dan itu terdengar lucu.

"Kau tertawa! Lucunya... Jadi pacarku ya? " ucap Lucas dengan senyum lebarnya.

"Lalu kau kuadukan pada Renjun agar tak usah menerima cintamu" ucap Jeno yang sedari tadi diam saja.

"Tuan muda Lee! Hamba mohon jangan" ucap Lucas merangkul erat tangan Jeno dengan ekspresi anehnya yang dihadiahi dorongan keras oleh Jeno.

"Lagipula diakan pacar Mark" tambah Jeno menunjuk Haechan dengan dagunya.

"Apa?! " itu Johnny dan Lucas.

"Mark memeluk dan menciumnya di koridor saat istirahat makan siang" Jeno menjelaskan. Johnny menatap Haechan yang semakin mengkerut di lengannya dan jangan lupakan wajah yang sudah memerah sempurna itu.

"Aku bukan pacarnya. Lagipula itu hanya untuk alibi agar Seulgi dan yang lainnya berhenti mendekatiku" ucap Mark memberi penengahan. Jawaban itu terdengar begitu menyebalkan di telinga Haechan. Dia berharap setidaknya Mark meminta maaf dan menjelaskan kenapa dia melakukan hal itu padanya. Bukannya diam dan membiarkannya menjadi pusat perhatian kemanapun dia melangkah disetiap sudut sekolah ini.

•••

•••

•••
-Kkeut-

Lucas Wong

Lucas Wong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno

Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adorable Haechan [Markhyuck].[END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang