Megazine

26.6K 3.3K 501
                                    

Haii jangan lupa vote dan komen gaiss

•••

•••

•••

Mark menatap ponselnya heran. Disana tidak ada balasan pesan dari pacar manisnya. Dia menelponpun tak diangkat sama sekali. Padahal mereka baik-baik saja semalam setelah kencan mereka yang kesekian. Ini aneh sekali. Bahkan tadi Mark sudah mendatangi kelas Haechan. Tapi dia tidak ada. Haechan tidak kenapa-napakan?

"Arggggghh" Mark mengacak rambutnya frustasi.

"Mungkin Haechanie bosan padamu" ucap Lucas diiringi kekehannya.

Brak!

Selesai Lucas berbicara pintu markas mereka terbuka dan terbanting dengan kerasnya. Sontak mereka terkejut dan melihat pelaku pembantingan tersebut. Disana berdiri Haechan dengan aura hitamnya. Seharian ini dia selalu menghindari Mark. Tapi atas saran Jaemin dan Renjun dia memutuskan menemui Mark. Kata mereka tidak baik mendiami dan marah pada Mark tanpa laki-laki itu tau kesalahannya.

Haechan melangkah mendekati Mark yang masih duduk melongo di sofa dengan kaki menghentak kesal.

"Kau! Aku membencimu!!! " teriak Haechan membuat yang ada disana kembali terlonjak kaget.

"Sayang... Ada apa?  Kenapa? " tanya Mark tak mengerti dan berusaha meraih jemari Haechan.

"Jangan sentuh aku! " Haechan berteriak marah. Tapi dimata semua orang yang ada disana dia tetap manis dengan wajah kesal seperti itu.

"Kau kekasihku. Kenapa aku tidak boleh menyentuhmu? " tanya Mark lagi.

"Aku benci Minhyungie" Haechan mencebik dan dia meraih sesuatu dari dalam tas sekolahnya dan melemparkan dengan kasar ke tubuh Mark.

Mark meraih benda berupa sebuah majalah yang dilempar Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark meraih benda berupa sebuah majalah yang dilempar Haechan. Sontak matanya membola dan nyaris keluar dari tempatnya. Tak hanya Mark. Johnny, Jeno, dan Lucas yang sedari tadi diam memperhatikan interaksi mereka tak kalah terkejutnya. Mereka pikir, berani sekali Haechan membawa majalah seperti ini ke sekolah. Majalah dengan cover seorang wanita dewasa.

"Sa-sayang... Kenapa membawa ini ke sekolah? " tanya Mark yang merasa kerongkongannya kering seketika.

"Jangan bertanya seolah kau tidak tau apapun! Itu punyamukan? Kalau masih suka dada wanita kenapa menjadikanku pacar?! " suara Haechan pecah. Dia menemukan majalah itu di bawah ranjangnya tanpa sengaja. Seketika saat menemukan majalah itu dia teringat ucapan Johnny yang mengatakan Mark sering menginap dan tidur di kamarnya. Sungguh. Hatinya sakit sekali mengetahui kenyataan Mark suka melihat tubuh tanpa busana milik orang lain.

"Sayang... Ini bukan punyaku" ucap Mark dengan wajah memelas. Mereka yang melihat Mark seperti itu rasanya ingin tertawa. Lucu sekali mendapati kenyataan Mark begitu lemah di hadapan Haechan.

Adorable Haechan [Markhyuck].[END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang