Haiii
Menghitung dua chapter terakhir 😭Boleh baca author note dibawah
••••••
•••
Jisung tumbuh menjadi bayi tampan yang digilai banyak orang. Hal itu dikarenakan Haechan yang membuat akun sosial media khusus untuk mengabadikan setiap perkembangan yang dialami Jisung. Bayi yang sekarang menginjak usia dua tahun itu menduplikati hampir seluruh wajah Mark. Hal itu kadang membuat Haechan sedikit banyak cemburu. Dia cemburu Jisung memiliki mata jernih seperti mata Mark. Dia cemburu Jisung memiliki telinga seperti telinga Mark. Dia cemburu Jisung memiliki bibir seperti bibir Mark. Dia cemburu Jisung menyebut 'Daddy' sebagai kata pertamanya. Padahal dirinya sangat ingin Jisung menyebut kata 'Papa' sebagai kata pertamanya. Dia juga cemburu Jisung akan langsung berhenti menangis jika Mark menggendongnya.
Tapi di balik itu semua, Haechan sangat berbangga hati. Karena dia tidak pernah melewati sedikitpun perkembangan Jisung setiap harinya. Berbeda dengan Mark yang banyak menghabiskan waktunya di kantor.
Senyum Haechan mengembang saat mengingat itu semua. Tidak disangka dirinya sudah berjalan sejauh ini. Memiliki seorang anak buah cintanya dengan Mark adalah hadiah paling indah yang Tuhan berikan. Dirinya bersyukur. Hidup bahagia bersama keluarga kecilnya sudah lebih dari cukup.
"Aku baru tahu langit malam lebih menarik dari wajah tampanku"
Haechan terkejut dan menemukan Mark telah duduk di sofa kamar mereka ketika menoleh. Pria-nya masih menggunakan setelan kantornya. Akhir-akhir ini Mark sering melewatkan makan malam bersama karena pekerjaannya di kantor."Minhyungie~" suaranya terdengar begitu manis ketika memanggil sayang nama Mark.
"Kemari. Ini sudah malam dan udara dingin tidak baik, sayang... " ucap Mark merentangkan tangannya menanti Haechan datang padanya.
Haechan menjatuhkan tubuhnya di atas kedua paha Mark dan terkekeh ketika pria-nya memberi kecupan begitu banyak di pipi berisinya.
"Minhyungie, hentikan~" Haechan menahan wajah Mark dengan kedua tangan kecilnya agar Mark berhenti mengecupinya.
"Aku tidak bisa" ucap Mark menjauhkan tangan Haechan dari wajahnya dan berbalik meraih wajah suami kecilnya hingga kedua bibir itu menempel. Mark memberikan lumatan-lumatan kecil disana. Membasahi kedua belah bibir Haechan sesuka hatinya.
"Mmhhh~ Minhyungie... " Haechan mendorong pelan dada Mark agar berhenti menciumnya.
"Sudah lebih hangat. Tadi pipimu dingin sekali, sayang... " ucap Mark menghapus sisa liurnya di ujung bibir Haechan. Haechan teringat. Dirinya memang berdiri di balkon kamar mereka cukup lama dengan udara dingin tanpa melapisi tubuhnya dengan selimut ataupun sejenisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Haechan [Markhyuck].[END].
FanfictionRemake! Lee Haechan seorang siswa baru di Neo High School mendadak menjadi sorotan setelah digandeng sepanjang koridor sekolah oleh Johnny si kapten basket dan tambah menjadi sorotan ketika Mark Lee si dominan yang paling diinginkan memanggilnya sa...