Haii
Jangan lupa vote dan komen gaiss•••
•••
•••
Haechan mengerjap kaget mendengar pekikan memekakkan telinga ketika dia membuka mata. Dia masih terduduk dengan kesadaran belum sepenuhnya pulih menyaksikan sosok wanita yang berjingkat senang bercampur antusias di hadapannya.
"Mark Leeeeeee!!! Yak palliwa!! "
Haechan merasakan telinganya kembali berdenging. Tapi dia tidak terlalu mempedulikan. Dia lebih peduli kepada sosok yang baru keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk membalut area privasinya. Bulir-bulir air jatuh dari rambut basahnya dan perut kotak-kotak itu kembali terekam mata telanjang Haechan. Membuatnya memerah sampai ke telinga.
"Kau manusia rimba. Berisik sekali. Keluar sana! " usir Mark.
"Tapi aku belum puas, Markeu ya~ Aku masih mau melihat adik ipar..." jawabnya membuat Haechan tak mengerti. Adik ipar? Siapa?
"Dia tidak akan kemana-mana dan sudah berapa kali kukatakan, dia bukan pacarku" ucap Mark jengah.
"Ya ya ya terserah. Hey baby bear, aku tunggu di meja makan ya~" ucapnya tersenyum manis menatap Haechan.
"Sudah keluar sana! " Mark mendorong sosok itu keluar dari kamarnya. Setelahnya dia menutup pintu dan berbalik menuju ranjang. Haechan masih terduduk melongo disana.
"Kau mau mandi?" tanya Mark.
"Dia siapa? " Haechan balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Mark.
"Sebenarnya aku malas mengakui. Tapi aku juga tidak mau jadi adik durhaka. Dia kakakku dan tidak usah dengar apa yang dikatakannya. Dia memang gila" ucap Mark panjang lebar dan kembali ke kamar mandi untuk memakai bajunya. Haechan mengangguk mengerti. Jadi wanita yang sempat dia sangka pacarnya Mark adalah kakaknya sendiri.
"Siapa yang membawaku ke kamar? " tanya Haechan setelah Mark keluar lagi dari kamar mandi.
"Aku. Kau pikir siapa lagi? Rasanya tanganku mau patah saat mengangkatmu"
"Kau mengataiku gendut?! " Haechan berteriak kesal dengan wajah memerah antara marah dan malu. Malu membayangkan Mark semalam menggendongnya.
"Aku hanya berkata jujur" jawab Mark mengeringkan rambutnya.
"La-lalu yang mengganti bajuku? " tanya Haechan mencicit. Seingatnya dia tidak memakai piyama semalam. Apa lagi piyama kebesaran seperti ini. Jelas sekali bukan miliknya.
"Tentu saja aku. Kau pikir kakakku? Aku membuka ranselmu tapi tak ada piyama. Jadi kupakaikan milikku saja. Sekarang kita impas. Kau menyentuh ABS-ku dan aku juga menyentuh perut ratamu" ucap Mark menatap Haechan yang sudah memerah hingga telinga di atas ranjangnya. Membayangkan Mark menyentuhnya seperti maniak. Dia marah dan dia malu Mark melihat seluruh tubuhnya kecuali yang tertutup pakaian dalam.
"Aku mau mandi" ucap Haechan setengah berbisik menangkup wajahnya yang memerah padam. Dia langsung melesat ke kamar mandi dengan celana piyama menyapu lantai. Pintu terbanting dan tak lama terbuka lagi.
"Kau dasar manusia mesum!!! "
...
Haechan bergabung di meja makan setelah selesai membersihkan diri. Dia memilih duduk berjauhan dari Mark. Dia sebenarnya belum sanggup bertatapan langsung dengan Mark. Siapa yang tidak malu dilihat telanjang seperti itu?
"Lee Yura berhenti menatapnya seperti itu" ucap Mark memutar bola matanya malas.
"Habisnya dia manis sekali~" Yura menumpu dagunya untuk menatap Haechan yang sedang menikmati sarapannya.
"Tapi dia risih! Dasar maniak! "
"Diam kau Lee. Dan kenapa kalian duduk berjauhan seperti itu? Apa sesuatu terjadi setelah aku keluar dari kamarmu? Apa sebentar lagi aku akan menggendong keponakan? " dan pertanyaan terakhir Yura berhasil membuat Haechan tersedak.
"Yak kau! Apa mulutmu tidak ada saringannya? " kesal Mark membantu Haechan dengan air minumnya.
"Haechanie~~" panggil Yura menatap Haechan penuh binar.
"Y-ya noona? "
"Jadi adik iparku ya? "
Dan Haechan kembali tersedak. Pertanyaan Yura menggema-gema di telinganya. Jadi adik ipar Yura? Berarti dia harus menikah dengan Mark. Menikah dengan si mesum dan menyebalkan Mark Lee. Maaf saja. Haechan tidak sudi.
-Kkeut-
Member paling Indah kalo kata Johnny
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Haechan [Markhyuck].[END].
FanfictionRemake! Lee Haechan seorang siswa baru di Neo High School mendadak menjadi sorotan setelah digandeng sepanjang koridor sekolah oleh Johnny si kapten basket dan tambah menjadi sorotan ketika Mark Lee si dominan yang paling diinginkan memanggilnya sa...