Proposal

18.7K 1.7K 57
                                    

Hii guyysss...
Sorry baru bisa Up.

Cuss hepi reading ya🐤🐤
Vote coments🔥

"Aku pulang dulu ya?"

Amira mengangguk, sedangkan kini Satria mencium pipi Arga yang sudah tertidur nyaman di dalam gendongan Amira, mereka baru saja tiba dirumah Amira setelah makan malam nostalgia mereka di warung pecel lele milik Abah Juki.

"Baba pulang dulu ya sayang." Pamit Satria sekali lagi mencium Arga yang memang sejak beberapa minggu lalu tinggal dirumah Amira.

Lelaki itu melambaikan tangannya, entahlah rasanya seperti sangat berat untuk berpisah dengan Arga, Ayu dan tentunya Amira.

"Sat."

Satria dengan cepat menoleh pada wanita yang selama ini mengisi hati dan hari-harinya.

"Hati-hati.." lirih Amira, Satria tersenyum mengangguk lalu melambaikan tangan.

"Titip anak-anak ya." Pesan Satria sebelum benar-benar masuk ke dalam mobil.

"Kamu besok mau dimasakin apa?" Tanya Amira menahan kepergian Satria.

Sekali lagi Satria tersenyum "apa aja, terserah kamu." Amira mengangguk lirih.

"Pak Mamang, hati-hati ya.." pesan Amira pada supir Satria.

"Siap Bu Amira."

....

Amira memeluk Arga sambil menciumi kepala botak anak itu, malam semakin larut namun ia benar-benar tak bisa memejamkan matanya.

Jemari Amira terus saja mengusap kalung berbandul cincin emas putih bertabur berlian yang melingkari lehernya.

"Aku nggak akan pernah bosan untuk mengatakan ini Ra.."

Sorot mata tajam milik Satria menusuk dalam netra lembut milik Amira, menyalurkan gejolak rasa cinta yang seolah tak pernah pupus.

"Will you marry me?" Tanya Satria memohon sembari menyerahkan cincin yang begitu indah pada Amira.

Amira diam tak bereaksi apapun, rasanya masih terlalu sulit berdamai dengan ketakutannya.

Amira hendak membuka suaranya namun lengkingan suara Ayunda mengalihkan fokusnya.

"Baba!! Unda!! Ayu jatuh." Pekik gadis berusia lima tahun yang sejak tadi bermain dilapangan disebrang jalan warung pecel lele Abah Juki.

Satria segera berlari dan kembali dengan menggendong Ayunda.

"Tidak sakit kan? Ayu kan jagoan." Ujar Amira mengusap lutut putrinya yang memerah.

Ayunda hampir menangis namun ia tahan, ia adalah jagoan! Pikirnya.

"Enggak." Jawab Ayu lalu memeluk Satria.

"Baba ayo pulang." Satria mengangguk melirik jam yang melingkar pergelangannya, pukul sepuluh kurang limabelas menit. Pantas saja Ayu sudah mengantuk.

"Kita pulang?" Ajak Satria diamini Amira.

Separuh perjalanan berlalu, Ayu nampak sudah damai dalam tidurnya.

Satria kembali memulai aksinya.

"So?"

Amira menoleh mengernyit "so?" Beo wanita itu.

"My proposal?"

Helaan nafas terdengar lirih keluar dari mulut Amira.

Buru-buru Satria tersenyum memegang lengan Amira "its okey.."

"Bisa tolong kamu simpan ini? Pakai kapanpun kamu mau sebagai tanda kamu mau menerima lamaranku kembali." Pinta Satria menyerahkan cincin itu disusul dengan sebuah kotak kecil bludru berisi rantai kalung.

"Aku berharap ini nggak akan lama menggantung disini.." ujar Satria menyentuh cincin yang kini menggantung bak leontin kala Amira memakai kalung itu

Satria kembali tersenyum kala Amira memasang wajah judesnya "I love you Ra."

Amira menunduk, menyembunyikan wajahnya "I--

"Baba.. kenapa nggak peluk Ayu?" Ucapan Amira terpotong kala pertanyaan lengkap dengan nada protes meluncur dari Ayunda yang tadinya tertidur dalam pangkuan Satria.

Satria memeluk Ayu lalu menatap Amira lagi, sorot matanya seolah meminta Amira untuk melanjutkan ucapannya, namun sayang wanita itu menggeleng.

Tangisan Arga membuyarkan lamunan Amira, cepat-cepat Amira memberi bayi itu susu.

Dan detik berikutnya Amira kembali dikejutkan dengan suara telfon dari ponsel berlogo apel tak utuh berukuran enam koma tujuh inch yang berada disampingnya.

Amira mengrenyitkan keningnya, tumben sekali ada nomor asing yang menelfonnya. Terlebih ia baru empat hari menggunakan ponsel ini.

Didorong rasa penasaran, Amira mengangkat panggilan itu.

"Selamat malam. Maaf ini dengan siapa?"

"......"

Cut

dari siapa ya?

😂😂😂😂

For My Beloved Daughter [END/COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang