3. Akbar mulai rese

150 87 25
                                    

Seperti biasa Naya mengikuti pelajaran di sekolahnya dengan hikmat. Hari ini sedang berlangsung pelajaran B.indonesia, semua murid diperintah untuk mengerjakan tugas yang ada di buku LKS.

Tapi di saat Naya mengarjakan soalnya tiba-tiba tangannya sengaja disenggol oleh seseorang, sontak buku Naya tercoret.

"Aargh.. Siapa si usil banget?" kata Naya kesal. Naya pun membalikkan tubuhnya.

"Lo?" tanya Naya kepada seorang yang menyenggol tangannya.

Sedangkan seorang itu hanya memasang wajah datarnya.

"Rese!" kata Naya sambil menekankan perkataannya.

Sedangkan seorang itu bangkit dari duduknya dan menghadapakan tubuhnya ke arah Naya yang sedang duduk sambil mengerjakan soalnya.

"Kenapa?" tanya Naya.
"Tadi lo ngomong apa? Gue gak denger tuh," kata seorang itu sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Naya. Sontak Naya pun terkejut, serasa sekujur tubuhnya membeku. Jujur saja, Naya tuh belum pernah ditatap seperti itu dengan seorang laki-laki.

"Kok diam? Kenapa? Deg degan, ya?," kata seorang itu sambil menatap mata Naya.

Setelah mendengar kata itu, Naya langsung memalingkan wajahnya.

"Apaan sih, Akbar? Nggak," jawab Naya dengan gugup.
"Udah ah sana!" kata Naya lagi.

Bukan pergi, tapi Akbar malah duduk di kursi yang ada di depan Naya yang memang kosong.

"Kenapa malah duduk? Kan gue suruh pergi," kata Naya dengan juteknya.
"Emangnya kenapa? Suka-suka gue dong, orang gue mau liatin lo kok," sahut Akbar dengan santainya. Sedangkan Naya hanya bisa melumat senyumnya.

 ****

Naya pov's

"Hari itu aku sungguh senang mendengar Akbar berbicara seperti itu di hadapanku. Tapi, aku tetap saja mengumpatkan senyum dan rasa bahagia itu di hadapannya. Aku tetap keras kepala untuk menyembunyikan rasa itu. Tapi sejujurnya, aku pun masih bingung dengan hatiku, aku senang saat Akbar menjahili aku, tapi di sisi lain aku benar-benar tak suka dengan sikapnya."



Salam manis NayyPtr💛

Cerita Kita Berhenti di Sini? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang