Hari minggu ini murid kelas 12 mengikuti bimbel yang kedua di minggu ke dua.
Naya dan keempat sahabatnya sudah datang begitu juga dengan beberapa teman sekelasnya. Sembari menunggu guru mata pelajarannya datang murid yang sudah ada di dalam kelas menghabiskan waktu untuk memainkan handphone, dan ada juga yang bergosip.
"Kira-kira Akbar datang gak ya?"
Naya berargumen di dalam hatinya sambil melihat ke arah pintu kelas.
Tak lama suara berisik dari luar kelas terdengar. Naya melihat ke arah pintu dan betapa terkejutnya Naya saat manik bola mata hitamnya menangkap sosok seseorang yang selalu membuat kesal tapi rindu.
"Akbar?"
Naya bergumam kecil.
"Gak biasanya dia ikut bimbel"
Naya merasa heran, mana mungkin seorang Akbar ikut bimbel sedangkan sekolah saja jarang masuk.
"Si Nay semangat tuuh!" kata Lili sontak Naya pun menengok ke arah sahabatnya itu dengan melemparkan senyum.
Sedangkan Akbar hanya menatap Naya dari tempat duduknya yang berada di belakang. Dengan senyun devilnya Akbar seperti menemukan ide untuk menjahili wanita yang semalam dengan berani me- whatsapp- nya.
"Kayanya semalam ada yang WA gue, tapi gue gak kenal sama nomornya!" kata Akbar dengan nada kencang sampai semua murid kelas 12 yang sibuk sendiri menoleh ke arah Akbar.
Anak murid perempuan pun terkejut mendengarnya. Sedangkan kawan-kawannya Akbar hanya tertawa, seakan-akan tau apa yang Akbar rencanakan.
Naya yang mendengar ucapan Akbar itu ia pun langsung terkejut.
Tak lama Akbar pun menghampiri Naya yang sudah berdebar-debar sejak tadi.
"Tapi pas gue baca isi WA-nya dia memberikan namanya," kata Akbar lagi yang sudah berada di samping Naya
"Nih dia orangnya!" kata Akbar sambil memegang bahu Naya.
Naya pun menambah berdebar jantungnya.
"Ciee Naya WA Akbar!"
"Ciee cieee!!"
"Lama-lama jadian nih!"
Sekiranya seperti itulah perkataan kawan Naya yang ada di dalam kelas.
Betapa malunya Naya mendengar pernyataan Akbar, rasanya ingin sekali Naya pergi dari kelasnya sendiri detik itu juga. Tapi apalah daya, kakinya seperti di rekatkan oleh lem yang begitu kuat.
Dengan memberanikan diri Naya memberikan penjelasan kepada semua kawannya yang ada di dalam kelas.
"Iih gak gitu kok, lo semua salah paham! Gue WA Akbar karena video gue lagi makan di kantin ada di hp-nya. Jadi gue minta dia untuk menghapusnya, serius!" jelas Naya.
Tapi tetap saja kawan-kawannya Naya menggodanya.
"Lo jangan ge er! Gue 'kan WA lo karena ada kepentingan, kalo gak ada juga ngapain gue WA lo," jelas Naya sambil menatap Akbar yang sudah duduk di depannya.
Akbar pun tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Naya, sontak Naya pun menjadi kaku seluruh tubuhnya.
"Masa? Bilang aja lo mau WA gue dengan alasan video itu 'kan?" katanya dengan wajah yang begitu dekat.
"Tau ah!"
Naya pun membuang wajahnya ke arah kiri, karena jujur saja bukannya tak ingin ditatap oleh Akbar. Tapi Naya tak ingin membuat rasa di hatinya makin mejadi-jadi, karena ia tahu bahwa mencintai Akbar akan hanya berakhir dengan luka dan memeluk rindu yang begitu banyak.
****
Salam manis NayyPtr💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita Berhenti di Sini? [SELESAI]
Non-Fiction[T R U E S T O R Y] Kata orang, masa-masa SMA adalah masa paling indah. Dan benar, itu memang masa paling indah. Ini adalah kisahku, kisah masa SMA-ku. Tentang dia dan sifat jahilnya, tapi berhasil membuatku bahagia, dan bisa membuat hari-hari berb...