5. Ketawa Aja Terus!

103 65 4
                                    

Hari senin ini SMA Nusa Bangsa seperti biasa menjalankan KBM. Semua murid mengikuti dengan khikmat, padahal sebenarnya semua murid masih sangat lelah selepas kegiatan pramuka Bantara dan Laksana yang diadakan hari sabtu lusa lalu. Semua murid mengharapkan untuk libur hari senin. Tapi apalah daya, sudah keputusan kepala sekolah.

"Haah.. Harusnya kita tuh libur," kata Naya sambil menaruh tasnya di atas meja.
"Iya nih, badan gue rasanya pada pegel semua," sahut Mira.
"Iya ya, kenapa gak diliburin aja coba?" sahut Naya.
"Yah, lo kaya gak tau kepsek aja, Nay," kata Mira yang ditanggapi anggukan oleh Naya.

Tak lama berselang, semua murid pun berdatangan. Termasuk Akbar dan gengnya. Entah dari kapan "si" Akbar itu bergaya seperti ketua geng.

"Liat noh, Mir gayanya belagu banget, senga banget, sumpah," oceh Naya yang melihat Akbar dan gengnya. Sedangkan Mira hanya tersenyum melihat sahabatnya.

Karena melihat Naya, Akbar pun menghampirinya.

"Hmm, pasti ke sini," kata Naya dalam hati.

Dan benar, Akbar mengahampiri Naya.

"Tuhkan," kata Naya dalam hatinya.

Akbar pun duduk di kursi yang kosong tepat di depan Naya.

Seperti biasa, Akbar selalu menatap Naya, entah apa maksudnya Naya pun tak tahu.

"Mau apa?" tanya Naya.
"Gapapa, mau duduk aja. Emang kenapa? Gak boleh?" tanya balik Akbar.

Rasanya Naya ingin berkata "iya, gak boleh". Tapi, tak tahu kenapa, saat ditatap oleh Akbar Naya merasa kaku, seakan semuanya bisu, bibirnya pun kelu. Entahlah, Naya pun tak mengerti.

Tak lama, datanglah salah satu dari gengnya, Jujun. Anaknya ngeselin, rese, jail banget, gak ada bedanya dengan Akbar.

"Haaah... Tuh anak singa ngapain lagi," kata Naya pelan.

Jujun pun sudah berdiri di samping Akbar dengan wajah yang mencurigakan.

"Eehh.. Ini bocah yang waktu pelantikan jatuh," kata Jujun sambil menujuk Naya, Naya pun langsung terkejut sekaligus malu.

Mira yang mendengar itu langsung ketawa abis-abisan, Sedangkan Naya hanya cemberut.

Akbar yang tak tahu apa-apa hanya bisa melihat tingkah teman-temannya yang memang kebetulan saat ada kegiatan tersebut Akbar tak ikut, lagi pula mana mungkin seorang Akbar ikut kegiatan kaya gitu, tidak mungkin.

"Kenapa sih?" tanya Akbar
"Itu, Bar si Naya waktu pelantikan dia jatoh wkwk," jawab Jujun.
"Wkwkwkwkwk...hahahaha," tawa Akbar dengan gelinya.

Akbar, Jujun, dan Mira pun ketawa dengan lepasnya seakan tak berdosa.

"Ketawa aja terus!" sahut Naya.

Mereka hanya ketawa terbahak-bahak.

"Udah gitu ya, Bar mukanya kotor semua", sambung Mira disela tawanya.

Tertawaan mereka makin menjadi-jadi. Sedangkan Naya hanya pasrah.

"Hahahaha.... Wkwkwk...,"
"Wkwkwkwk....,"

"Mang ngapa sih gara-garanya?" tanya Akbar.
"Yaa gak ngapa-ngapa, lagi jalan biasa aja," jelas Mira.
"Lah itu bisa jatuh?"
"Gue kesandung, Bar," jawab singkat Naya.
"Hahahahaha..wkwk," tawa Akbar lagi.
"Terus, terus, terus aja ketawa!," sahut Naya.
"Hahaha... Sumpah gue gak pernah ketawa sengakak ini, sumpah," kata Akbar disela ketawanya.

Mendengar perkataaan itu keluar dari mulut Akbar, entah kenapa Naya merasa seperti menemukan hidup baru lagi, seakan satu jeratan masalalu itu lepas dari dirinya.

****

Naya pov's

"Hari itu aku melihat Akbar tertawa lepas. Rasanya aku begitu senang sekali saat melihat dia tertawa sampai terbahak-bahak seperti itu. Karena memang, setelah mengenal Akbar aku belum pernah melihat dia tertawa. Rasanya hatiku begitu hangat, hangat sekali."




Salam manis NayyPtr💛

Cerita Kita Berhenti di Sini? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang