15. Diam-Diam Merhatiin

63 37 20
                                    

Naya pov's

Bekasi, 2018

"Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Kini aku sudah terbiasa dengan sifat Akbar yang jahil dan nyebelin terhadapku. Aku dan dia masih menjadi teman satu kelas, kelakuannya masih sama denganku. Tapi, karena sudah terlalu sering seperti itu, aku pun jadi terbiasa. Tapi... Rasa yang aku punya makin luar biasa."

****

Tahun berganti, 2018 pun datang. Semua murid kelas 12 semakin giat dalam hal belajar, meski belum diadakan bimbel  dari pihak sekolah tapi, semua guru selalu mengingatkan semua murid untuk sering membaca buku, apalagi untuk materi yang nantinya akan masuk ke mata ujian nasional.

Kamis ini matahari begitu cerah, Naya datang pagi karena ada jadwal piket hari ini.

Kini Naya sudah ada di kelasnya, sudah ada beberapa teman kelasnya yang sudah datang.

"Tumben, Nay pagi banget?" tanya Alifia teman kelasnya Naya.
"Iya, piket soalnya," jawab Naya, Alifi pun menganggukkan kepalanya.

Naya bersiap-siap untuk mengambil sapu dan mulai menyapu ruangan kelasnya.

****

Semua murid datang satu persatu, begitu pun dengan murid kelas 12. Sedangkan Naya sudah hampir selesai dengan tugas piketnya.

"Udah selesai, Nay nyapunya?" tanya Indri yang kebetulan satu jadwal dengan Naya.
"Udah, nanti Indri sama Miftah yang ngepel, ya!" jawab Naya.
"Oke!" sahut Indri.

"Oh iya, Ndri kemoceng mana, ya? Tanya Naya.
"Kayanya di lemari buku deh," jawab Indri.
"Okee!" sahut Naya.

Naya pun langsung mencari kemoceng tersebut di lemari buku.

Setelah membuka lemari buku akhirnya Naya pun menemukan barang yang dicari olehnya. Naya pun langsung membersihkan kaca depan kelas yang penuh dengan debu.

Saat sedang asyik membersihkan kaca, tiba-tiba kepala Naya ada yang mengusap, Naya membalikkan tubuhnya, ternyata itu adalah Akbar.

"Kirain siapa. Tumben banget pagi, biasanya bel bunyi lo baru masuk?" tanya Naya.
"Ya gapapa, lagi pengen aja," sahut Akbar.
"Hmmm..," Naya pun menganggukkan kepalanya.

Akbar pun langsung masuk ke dalam kelas. Tak lama bel masuk pun berbunyi, sedangkan Naya masih dengan kegiatannya membersihkan kaca.

Saat sedang serius membersihkan kaca, Naya tak sengaja melihat ke arah Akbar yang memang kebetulan kaca itu langsung mengarahkannya ke tempat duduknya.

Saat mata mereka bertemu, Naya sontak kaget dan langsung membuang tatapannya ke arah lain.

"Kok bisa pas, ya? Saat gue natap dia, dia natap balik. Apa jangan-jangan dia merhatiin gue?" Naya bertanya-tanya dalam hatinya.
"Iihh, Naya udah ah jangan ge er," katanya sambil menyadarkan dirinya sendiri.

Naya pun langsung fokus lagi ke arah kaca untuk membersihkannya lagi.

****

Naya pov's

"Kau buat aku penasaran, Bar. Melalui tatapan yang tak pernah bosan aku alami."






Salam manis NayyPtr💛

Cerita Kita Berhenti di Sini? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang