28. Skandal Malam itu

30 11 6
                                    

Malam itu sangat hangat sekali di Malioboro. Naya dan Santi yang begitu asik melihat-lihat sepanjang jalan Malioboro sampai tak menyadari kalau malam makin larut.

"Aduh, San ini udah jam berapa? Kita kan jam 9 harus udah ada di penginapan," kata Naya sambil menepuk jidatnya.
"Ya ampun aku lupa," Santi pun menepuk jidatnya.

"Sekarang jam berapa, San?" tanya Naya.
"Jam 21.40," kata Santi.
"Masih ada waktu, yuk balik sekarang!" ajak Naya.

"Yuk!"

Mereka pun balik ke penginapannya dengan cepat.

Pas sampai di depan pintu penginapan Naya teringat sesuatu.

"San?" Naya menepuk bahu Santi.
"Apa?"
"Sendalnya Iqbal, aku lupa balikin, masa iya harus ke kamar cowok, gak banget," kata Naya.
"Ya udah, nanti dipikirin gimana caranya, yang penting sekarang kita masuk dulu!" kata Santi.

Mereka pun masuk dan menaiki anak tangga untuk menuju lantai dua.

****

Di dalam kamarnya Naya pun sangat gelisah, karena belum sempat kembaliin sandalnya Iqbal.

"Duh, San gimana ya?"

Santi pun berfikir

"Wa aja!" usul Santi.
"Tapikan gak punya nomornya!" sahut Naya.
"Hmmmm... Minta sama Lili, kali aja punya!"

Naya langsung mengambil handphonenya dan mencari kontak Lili.

Saat sudah ketemu dengan kontaknya Lili, Naya langsung mengirim pesan singkat untuk Lili.

Naya: "beb, aku minta nomornya Iqbal dong, sekarang yaa"

Lili pun langsung membalasnya karena kebetulan Lili sedang online.

Lili: "buat apa, beb?"

Naya: "sendalnya dia aku pake, terus lupa balikin, takut kalo dia nyariin. Kirim ya, beb!"

Lili pun membalas pesan itu lumayan lama.

"Duh, si Lili lama banget ya balesnya!" kata Naya dengan wajah cemasnya.

Karena tak sabar menunggu balasan dari Lili Naya pun mencoba menelponnya.

"Li, mana kirim nomor Iqbal!"
"Oke, catat ya!"
"Oke"
"Catat ya, 089637******, dah tuh, Nay!"
"Oke, makasih?"
"Iya"

Naya menutup panggilannya dan mencoba menghubungi Iqbal.

089637******: "Iqbal, sendal lo gue bawa ke kamar gue, tadi gue gak sempet balikin ke lo. Jadi besok aja ya gue balikinnya.
Naya.

Naya pun mengirimkan pesan itu ke Iqbal. Naya tak masalah jika tak ada jawaban dari Iqbal karena yang penting dia sudah tau kalau sandalnya ada sama Naya.

Cerita Kita Berhenti di Sini? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang