9. Semester Satu

73 48 2
                                    

Naya pov's

"Enam bulan berlalu, aku dengan Akbar sudah mengenal dekat. Dia masih sering ngejahilin aku, gangguin aku setiap hari. Sampai, rindu yang tadinya tak ada jadi ada, lalu rasa yang aneh pun muncul, rasa yang datangnya tiba-tiba, rasa yang mengganggu. Tapi dia tak tahu."

****

Semua murid sudah siap dengan ujian itu.
Naya pun sudah siap, hari senin ini ia sudah rapih dengan seragam putih abu-abunya.

Naya sedang berdiri di depan mading untuk melihat ia ujian di ruangan apa. Sebenarnya Naya sudah tau dia berada di ruang apa, tapi ia berdiri di mading untuk melihat seseorang yang saat ini memenuhi pikirannya.

"Wooy...!!" kejut Mira dan sahabat-sahabatnya Naya, sontak Naya pun terkejut.
"Aahh lo pada ngagetin gue aja dah!" sahut Naya.
"Lagian lo serius banget liat madingnya," sahut Mira.
"Yaaa gue 'kan lagi liat nama gue, gue tuh ada di ruang berapa," jawab Naya gugup.
"Heeemmm.. Bukan liat nama lo, lo mah, pasti liat nama Akbar 'kan?" sahut Mira.
"Hehehe... Tuh lo tau"
"Ya elah, Nay noh si Akbar ada di ruangan gue, ruang 3," Naya langsung terpelongo mendengar jawaban Mira.
"Laah, 'kan sia Akbar inisial namanya awal, kok ada di ruang 3?"
"Tapi 'kan sia Akbar anak baru, jadi absennya di akhir, kali itu juga," jelas Mira.
"Bener tuh, Nay 'kan sia Akbar masuknya bareng sama aku, Beb, aku juga ada di ruang 3," sambung Lili.
"Iya ya, 'kan si Akbar masuknya bareng sama kamu," sahut Naya.

Sontak ke empat sahabatnya termasuk Mira menganggukkan kepalanya.

"Ya udah yuk ah masuk, bentar lagi bel!" kata Mira.

Ke lima sahabat itu pun termasuk Naya segera masuk ke ruangannya masinh-masing, karena sebentar lagi ujian akan di mulai.

****
                                                 


Salam manis NayyPtr💛

Cerita Kita Berhenti di Sini? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang