4. PERTENGKARAN KECIL

133 32 1
                                    


"Tetaplah menjadi manusia baik.
Tetapi, menjadi baik bukan berarti memberi toleransi pada semua hal.
Kebaikan tidak menjadikan lemah.
Hal yang buruk harus dikoreksi,
Setiap perbaikan, dilakukan untuk menciptakan tempat hidup yang lebih baik."

****

DHAFIAN

Sesampainya dirumah, zhea langsung beranjak untuk membersihkan seluruh tubuhnya karena merasa lepek penuh dengan keringat, membuatnya merasa tidak nyaman. Setelah selesai mandi, zhea pun langsung berbaring sambil rebahan diatas kasur kesayangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, tiba tiba saja pintu kamar zhea berbunyi

tok..tok..tok

"masuk" ujarnya

Datanglah zion yanglangsung menghampiri zhea dan duduk di pinggir tempat tidur zhea

"gimana sekolah hari pertamanya je?"

"ya begitu deh kak" jawab zhea seadanya

Zion mengacak puncak kepala zhea "Bener kan ucapan gue? pasti banyak yang naksir sama lo?"

Zhea pun segera bangun dari baringnya "Apaan sih kak gue lagi gak mood ngebahas itu!" ujarnya sambil memasang wajah cemberut

"kenapa sih? Ada masalah? Cerita dong sama gue!" ucap zion sedikit tegas

Zion memang tipikal kakak idaman untuk semua orang, dia sangat menyayangi adiknya, menjaganya, bahkan jika ada yang menyakiti zhea, zion tidak segan segan untuk turun tangan. Ya begitulah zion, selain memiliki wajah yang tampan dia juga sangat penyayang.

Zhea langsung berdecak kesal dihadapan zion. "Coba lo bayangin sendiri deh! baru hari pertama masuk sekolah aja udah dapet masalah, dan lebih parahnya mobil gue yang kena."

"Kenapa mobil lo?" tanya zion yang penasaran

"abis di coret-coret pake pilok, sama cowok mirip vampire!" sinis zhea

"hah serius? mama papa tau?"

Zhea berdecak "enggak lah kak. kalo mereka tau, bisa mati gue gak dikasih naik mobil lagi"

"lagian kenapa bisa gitu sih je?" zion penasaran

Tanpa berfikir panjang, zhea pun segera menceritakan kejadian yang ia alami, ketika ia bertemu dhafian dan teman temannya, kejadian di kantin, hingga tadi ketika diparkiran sekolahnya. Zhea memang cenderung anak yang terbuka, apalagi dengan orang yang sangat zhea percayai.

Setelah zhea selesai menceritakan semuanya kepada zion, zion langsung tertawa dengan kerasnya. Tidak ada angin, tidak ada hujan!

"ih kok lo ketawa? gak ada yang lucu!" sinis zhea

"Lo lucu" ucap zion lagi lagi sambil tertawa keras

"lucu dari mananya coba?" decak zhea yang mulai kesal melihat tingkah zion

"asal lo tau, berarti dhafian itu sama persis kayak gue sifatnya, gak suka di ganggu. Dan lo udah salah kalau nyari masalah ke dia! Nih ya, dulu juga gue pernah ngelakuin hal yang sama kayak yang dia lakuin ke elo, malah gue lebih parah sampe tuh cewek pindah sekolah" ucap zion tanpa berhenti tertawa, juga tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"wah lo jahat juga ya!"

"Bukan gue yang jahat, tapi tuh cewek yang gak jelas!" Balas zion

"tapi sumpah gue gak pernah ada niat buat ganggu dia kak. apalagi nyari masalah ke dia. Ogah banget kayak gak ada kerjaan aja!" Sinis zhea

DHAFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang