"Dia tak pernah pergi, dia selalu ada.
Dia hanya tak bisa dimiliki.
Dia tak pernah pergi, dia selalu dicintai.
Hanya saja tak bisa mencintai.
Dan perih ini terasa seperti fantasi,
Dia candu."****
DHAFIAN
Pagi ini merupakan pagi yang cerah untuk mengawali aktifitas seperti biasanya, begitu pun dengan zhea yang pagi ini tengah berada dikelas elang, duduk di bangkunya untuk menunggu kedatangan sang pemilik bangku tersebut, sambil memegang sekotak bekal dan sebotol jus melon yang sudah zhea siapkan khusus untuk elang.
Tak lama kemudian elang pun datang menghampiri zhea yang sedang duduk dibangkunya sambil tersenyum-senyum sendirian ke arah elang. tuh cewek kenapa dah? batinnya.
"Selamat pagi elang"
elang pun duduk di bangku sebelah zhea sambil fokus mendengarkan earphone yang terpasang ditelinganya, tanpa memperdulikan zhea sama sekali
"SELAMAT PAGI ELANGG" ucap zhea yang kali ini sedikit berteriak disamping telinga elang
elang pun menoleh kearah zhea "apaan si?" ucapnya, dan kembali fokus ke earphonenya sambil bernyanyi kecil
"elang bisa dengerin gue bentar gak?"
"elang nyebelin banget sih"
"elang gue cuma mau ngasih bekal buat lo"
"ELANGGGGGG" teriak zhea dan langsung mengambil earphone yang tengah terpasang ditelinga elang, membuat sang pemilik earphone tersebut marah dan menoleh ke arah zhea
"balikin earphone gue!" ucap elang dingin
"enggak" jawab zhea sambil memegang earphone elang dengan kuat
"balikin!"
"enggak mau"
"lo ini gak punya kerjaan lain selain ngeganggu ketenangan orang lain?" ucap elang sambil menatap tajam kearah zhea seolah olah mereka sedang bertatap mata, yang membuat zhea kaget dan sedikit gugup
"bu..bukan gitu, gue cuma mau ngasih ini buat lo" ujar zhea sambil memberikan sekotak bekal dan sebotol jus melon tadi kepada elang
"gue gak mau dan gak akan pernah mau!"
"tapi ini masakan gue loh. lo harus nyobain! pasti ketagihan" ucap zhea sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapih kepada elang
"lo gak perlu repot-repot bawain gue bekal, karna percuma gue ga akan nerima"
"kenapa gak diterima?"
"gak usah banyak tanya, balikin earphone gue. dan lo bisa pergi dari sini secepatnya!" usir elang
"Lang niat gue baik. Gue cuma mau ngasih ini aja ke elo" lirih zhea
"GUE BILANG GAK MAU YA GAK MAU"
"gak gue pakein sianida ko lang, percaya deh sama gue" ujar zhea yang merubah raut wajahnya yang sedih menjadi seantusias mungkin
"GUE BILANG GAK MAU YA GAK MAU. TULI LO? MENDING LO PERGI DARI SINI SEKARANG! LO CUMA BISA GANGGU KETENANGAN GUE!" bentak elang pada Zhea, yang membuat seluruh murid di kelas elang tertuju kepada mereka berdua.
Zhea hanya menunduk menahan malu, dan sesak di dadanya akibat perlakukan elang kepadanya.
Namun tiba tiba bel pun berbunyi dengan nyaringnya, menandakan bahwa kegiatan belajar mengajar disekolah akan segera berlangsung
KAMU SEDANG MEMBACA
DHAFIAN
Teen FictionTentang Zhea Yuriza si gadis cantik dan periang, yang pintar menutupi seribu kesedihannya. Zhea yang selama bertahun-tahun ini sangat menggilai Elang Sanjaya, namun kehadirannya sama sekali tidak terlihat dimata Elang. Tapi ini bukan tentang Zhea da...