28. TANGISAN ZHEA

57 4 0
                                    


"Ada yang diterpa sakit hati bertubi-tubi. Namun, langkahnya tetap berat untuk pergi. Kamu begitu berat melepaskannya, padahal ia ringan untuk meninggalkanmu.

****

DHAFIAN

Bel berbunyi dengan nyaringnya, menandakan waktu istirahat para murid Sma Nuansa pun akan berlangsung. Murid-murid berhamburan menuju kantin.

"Ze? Yuk kantin" ajak naya

"Lo duluan aja nay, gue mau ke kelas Dhafian"

"Ngapain?" Naya terkekeh. "Jadi lo udah berpaling ke Dhafian nih?

Zhea pun berdecak. "Sembarangan! Orang gue mau ngambil jepitan gue ketinggalan sama dia."

"Oh kirain" balas naya sambil terkekeh

"Ya udah lo duluan aja, nanti gue nyusul kok."

"Bener ya nyusul?"

"Iya bawel."

"Oke" ucap naya dan memberi acungan jempol ke arah zhea, kemudian dirinya beranjak pergi ke kantin.

Zhea pun berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelas Dhafian yang berada dipojok lantai dua, zhea berjalan dengan sedikit terburu-buru.

Bugh

"Aww" Ringis zhea yang merasa tubuhnya tertabrak dengan kencang oleh seseorang dari belakang.

"Sorry gue gak sengaja."

"LO INI KALAU JALAN HATI HATI DONG! GAK BISA LIAT EMANG...." Tegas zhea sambil menoleh ke arah orang yang menabraknya

Zhea mengrenyitkan dahinya. "El..el..elang" ujarnya terbata-bata

Elang menatap zhea tajam. "Gue lagi buru-buru. Gak sengaja. Sorry"

"Eng..enggak papa kok lang. Salah gue juga terlalu fokus kedepan"

"Bagus kalau lo nyadar."

Zhea terkekeh pelan. "Emang lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo." Balas elang dan langsung berjalan pergi meninggalkan zhea seorang diri.

"Elang..."

Elang pun berhenti dan menoleh ke belakang, tepat ke arah zhea yang berdiri mematung ke arahnya.

"Kenapa?"

Zhea sedikit berlari untuk menghampiri elang "So..soal kemarin. Gue turut prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga lo."

Elang mengrenyitkan dahinya "Maksud lo?"

"Gue tau kejadian yang pernah menimpa lo dan keluarga lo"

Kemudian elang menatap zhea dengan tatapan bingung. Karna jujur saja, elang memang dibuat bingung oleh ucapan zhea. Dan dia tak habis pikir mengapa zhea bisa mengetahui masalahnya. Apakah papah elang sendiri yang memberitahu zhea kemarin ketika berada dirumah elang, bersama dengan Dhafian?

Elang hanya memasang wajah bingung.

Zhea tersenyum kearah elang. "Papah lo yang udah nyeritain itu ke gue"

Lagi lagi Elang menatap zhea tajam. "Tapi Gue sama sekali gak butuh di kasihanin."

"Bukan itu niat gue, gue cuma sekedar nyemangatin lo doang kok" balas zhea sedikit tersenyum

"Gue juga gak butuh itu."

"Gue berharap supaya lo selalu baik-baik aja Lang!"

Lagi dan lagi elang menatap zhea tajam "BERHENTI BUAT NYARI TAHU TENTANG KELUARGA GUE. GAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN ORANG! URUS AJA DIRI LO SENDIRI! APA DIRI LO UDAH BERGUNA BUAT ORANG LAIN? KARNA YANG GUE TAU LO ITU GAK LEBIH DARI SEORANG PENGGANGGU " Tegas elang. Dan langsung pergi meninggalkan zhea sendirian.

DHAFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang