"kekuatan tidak akan melemahkan. Tetapi, lemah adalah sebuah kekuatan. Untuk berdiri dan merangkul satu sama lain."
-geng penus 2020🤟
****
DHAFIAN
"SIAL BASECAMPNYA KOSONG." Ujar Dhafian penuh dengan emosi, sambil mengacak rambutnya prustasiBagas menendang tong sampah yang ada dihadapannya "GARUDA EMANG BAJINGAN."
"KENAPA GARUDA SELALU BISA NGILANGIN JEJAK!" lanjut Arkan
Ya, mereka bertiga kini tengah berada di Basecamp Garuda, dengan keadaan basecamp yang kosong tanpa ada satu orang pun. Ini kali ke duanya. Entah apa yang sedang direncanakan geng garuda, yang jelas mereka sangat licik!
Dhafian menggretakan gigi bawahnya. "Mereka main bersih."
"Gue rasa Garuda takut sama kita dhaf! Secara, dia selalu main keroyokan. Terus pas disamperin, mereka selalu gak ada." celetuk Bagas. Pede sekali!
Dhafian hanya menatap bagas tajam
"Tapi gue kurang yakin soal itu. Kemungkinan ini cuma strategi mereka doang." Ujar Arkan dengan tenang.
"Lo berdua gak lupa kan? Kalau Raka pasti bisa ngelakuin apa yang dia mau. Dia bisa ngehempas siapa aja." Arkan menoleh ke arah dhafian. "Kecuali elo"
Dhafian menatap tajam ke arah depan. "Lo bener. Ini cuma strategi Garuda doang. Kita harus hati-hati."
Arkan dan Bagas mengangguk paham.
"Terus apa yang mau kita lakuin sekarang dhaf?" Tanya arkan
"Apa kita samperin ke Sma Garuda?" Timpal bagas
Arkan menoyor kepala Bagas. "Bego! Itu malah nambah masalah."
Bagas sedikit terkekeh "iya juga sih"
"Kita bisa bales Garuda kapan aja yang kita mau. Yang terpenting sekarang kita harus pastiin si Deva baik-baik aja" tegas dhafian
"Emosi kita sementara harus dipendam dulu.
"Dan inget! Kalau bokap nyokapnya Deva dateng. Kita bilang ini ulah preman." Lanjutnya.
"Oke" balas Arkan.
"Jadi sekarang kita nyusul Deva dhaf?" Tanya Bagas polos
Dhafian hanya menoleh tegas ke arah Bagas, lalu dirinya berjalan menuju motornya. Tanpa membalas pertanyaan dari bagas. Yang sebenarnya bagi dhafian, itu adalah pertanyaan yang seharusnya tidak di tanyakan. Mengingat bahwa Dhafian sudah menjelaskan secara detail, tapi mengapa bagas masih saja bertanya? Bagas polos atau bego? Batin dhafian.
Lagi dan lagi Arkan menoyor kepala Bagas dengan sedikit kencang. "Polos banget lo! Dhafian kan tadi udah bilang, lo ngapain nanya lagi kampret!" Decak arkan
"Udah ah. ayo!" Lanjutnya, sambil berjalan menyusul dhafian
Bagas hanya mematung ditempat, entah memikirkan apa! Seperti orang tablo. Dirinya memang sering berbuat seperti itu.
Kemudian Arkan yang sudah berjalan beberapa langkah dari bagas, menoleh kebelakang, ke arah bagas.
"Woy tablo! Lo ngapain masih disitu? Mau jadi anggota Garuda?"
Bagas pun tersadar dari lamunannya "EH IYA! NGAPAIN GUE DISINI. WOY KAN TUNGGU GUE!"
****
Dhafian, Arkan, dan Bagas tengah mengendarai motornya masing-masing, untuk menyusul Deva, Reyhan, dan Dareel yang sekarang tengah berada di sebuah Rumah sakit. Dengan posisi bagas yang dibonceng oleh arkan, karena sejak awal bagas tidak membawa motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHAFIAN
Teen FictionTentang Zhea Yuriza si gadis cantik dan periang, yang pintar menutupi seribu kesedihannya. Zhea yang selama bertahun-tahun ini sangat menggilai Elang Sanjaya, namun kehadirannya sama sekali tidak terlihat dimata Elang. Tapi ini bukan tentang Zhea da...