"Tiada yang lebih indah dari dua raga yang saling menjaga, tidak bertemu namun saling menunggu, tidak berpapasan namun saling memantaskan"****
DHAFIAN
Sore ini zhea yang tengah merasa suntuk berada di kamarnya, berniat mengajak Zion untuk menemaninya keluar. Rasanya ia sangat jengah dan butuh udara bebas diluaran sana.Sebenarnya zhea tadi sudah mengajak naya untuk pergi menemaninya, tetapi naya menolak dengan alasan di rumahnya sedang mengadakan acara keluarga, jadi terpaksa zhea harus mengajak zion.
Jujur saja sebenarnya zhea tidak memiliki banyak teman, zhea tidak butuh banyak teman! punya teman satu saja asal sefrekuensi dan tidak saling menyakiti pun itu sudah lebih cukup bagi zhea. Tapi bukan berarti zhea tidak punya sahabat lama. Dulu sih punya, tapi tidak berlaku untung sekarang
Zhea pun beranjak dari kamarnya, menuju kamar zion yang berada tepat di samping kamarnya
tok..tok..tok
"masuk" ucap sang pemilik kamar
Zhea pun langsung masuk dan duduk diatas kasur empuk milik zion yang bertema kan warna hitam putih itu. Zhea melihat kearah zion yang sedang sibuk dengan laptopnya dimeja belajarnya
"kak zion" panggilnya
"ada apa jeje?" tanya zion yang masih fokus pada laptopnya
"gue bete, keluar yuk?" ajak zhea
Zion pun menoleh ke arah zhea "kasian banget adek gue, makanya nyari pacar dong biar gak bete" ledek zion sambil terkekeh dan lanjut sibuk dengan laptopnya kembali
"rese banget! adeknya lagi bete juga bukannya di hibur malah diledekin!" sinis zhea
"lagian lo gak liat gue lagi sibuk begini?"
"Please kak! dah lama banget nih gue gak ngayab bareng sama lo" pinta zhea
"lagu lu ngayab anak kecil!"
"serius kak ayo dong please" pinta zhea lagi lagi dengan nada memohon
"ajak aja temen lo" perintah zion
"ih" decak zhea yang sepertinya sudah mulai emosi
"oh iya gue lupa, lo kan gak punya temen ya? temennya pada makan orang semua, hahaha" ledek zion sambil tertawa
"sialan! gue punya temen baru ko di sekolah, tapi dia lagi sibuk sama kayak lo" decak zhea
"Hati-hati! Temen gak selamanya temen"
"Apa sih lo kak! Ya udah kalo lo gak mau nemenin gue" decaknya
Kali ini zion langsung menaruh laptopnya di atas meja belajarnya, dan langsung menghampiri zhea yang tengah merasa sedih campur kesal karena merasa ajakannya ditolak oleh zion
"iya iya gue temenin, tapi nanti malam ya? nunggu tugas gue selesai, gak papa kan?" ucap zion sambil mengacak-acak puncak kepala zhea
"yaudah deh" zhea pun mengangguk paham dengan muka yang sedikit ditekuk dan langsung bergegas keluar kamar zion.
****
Malam ini adalah malam yang cukup dingin dengan cuaca yang begitu sejuk di tambah dengan bulan dan bintang yang terang benderang diatas sana. Dan disini, di Caffee Mozza , tempat seorang dhafian alardo berada. Yang tengah menikmati teh hangatnya, tak lupa juga ia masih memakai seragam sekolahnya dibaluti dengan jaket hitam kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHAFIAN
Teen FictionTentang Zhea Yuriza si gadis cantik dan periang, yang pintar menutupi seribu kesedihannya. Zhea yang selama bertahun-tahun ini sangat menggilai Elang Sanjaya, namun kehadirannya sama sekali tidak terlihat dimata Elang. Tapi ini bukan tentang Zhea da...