10. ANAK PUNGUT

112 25 2
                                    


"kita punya keinginan,
tapi semesta
punya kenyataan"

****

DHAFIAN


Dhafian membuka matanya setelah ia pingsan beberapa menit yang lalu, ia pun memperjelas penglihatannya yang belum stabil itu, dan sekarang dhafian baru menyadari bahwa dirinya tengah berada didalam mobil, ketika ia menoleh ke arah orang yang sedang mengendarai mobil, matanya membulat kaget, karena di dapati seorang zhea yang sedang fokus menyetir

"lo ngapain disini?" tanyanya dengan bingung

Zhea pun melirik kearah kaca mobil untuk melihat dhafian yang sedang duduk dibelakang, memandangnya dengan tatapan bingung

"kenapa gue bisa sama lo? tanyanya lagi

"udah deh lo diem aja" ketus zhea

"lo mau bawa gue kemana?turunin gue!" decak dhafian

"gue mau bawa lo ke rumah sakit jiwa"

"lo tuh yang sakit jiwa! turunin gue sekarang" ketus dhafian

"emang lo bisa pulang sendiri dengan kondisi lo yang seperti ini?" tanya zhea

"apaan sih jangan lebay jadi cewek!"

"lo ya ditolongin bukannya makasih malah songong" decak zhea yang mulai terpancing dengan ucapan dhafian barusan

"gue gak minta lo buat nolongin gue!"

"karena hati nurani gue masih berfungsi, gak seperti lo!"

"terus apa masalahnya sama lo?" ketus dhafian lagi dan lagi

"ih nyebelin banget sih lo!"

"ya udah gue nyuruh lo buat berhenti kan?" ketus dhafian

"siapa lo nyuruh-nyuruh gue?" balas zhea yang tak kalah ketusnya

"BERHENTI CEWEK BERISIK!"

Zhea pun berdecak kesal dengan manusia yang satu ini, sudah ditolongin malah gak tahu diri pula. akhirnya zhea pun menuruti apa yang di ucapkan dhafian tadi, ia memberhentikan mobilnya dipinggir jalan

Lalu dhafian pun keluar dari mobil zhea beberapa detik tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada zhea, membuat zhea semakin berdecak kesal

"ih dasar manusia biadab! udah ditolongin bukannya makasih kek malah gatau dir..." decak zhea sambil memukul mukul stir mobilnya. tetapi belum saja ia menyelesaikan ucapannya tiba tiba saja dhafian masuk lagi kedalam mobil zhea, dan duduk ditempat duduk depan persis disamping zhea, membuat zhea sedikit terkejut

"ngapain lo balik lagi?" tanya zhea

"tolong obatin luka gue" ketus dhafian

"tadi katanya gak butuh bantuan gue"

"gue gak ngomong gitu"

"tapi gue ngerasa kalo lo gak butuh bantuan gue" decak zhea

"sekarang butuh"

"ogah ah gue males sama lo" tolak zhea

"oke deh kalau gue mati penyebabnya adalah elo" ucap dhafian sambil ingin beranjak pergi dari mobil zhea, tapi dengan segera zhea menarik baju seragam dhafian yang sudah acak acakan itu dan terdapat bercak darah dibagian pundaknya

"eh eh yaudah iya gue obatin"

zhea pun langsung mengambil kotak p3k yang sudah tersedia dimobilnya, dan langsung mengobati lebam yang ada di wajah dhafian dengan sedikit kasar, dhafian hanya diam dan sedikit meringis kesakitan

DHAFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang