Epilog

21 6 0
                                    

6 tahun kemudian.

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا عَنْ نَّفْسِهٖ وَغَلَّقَتِ الْاَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۗقَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ

Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, "Marilah mendekat kepadaku." Yusuf berkata, "Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang yang zhalim itu tidak akan beruntung. (QS. Yusuf : 23)

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهٖۙ وَهَمَّ بِهَا ۚ لَوْلَآ اَنْ رَّاٰى بُرْهَانَ رَبِّهٖۗ كَذٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوْۤءَ وَالْفَحْشَاۤءَۗ اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِيْنَ

Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih. (QS. Yusuf : 24)

Seorang gadis bercadar itu menghentikan langkahnya saat mendengar lantunan surah Yusuf dari sebuah masjid yang sedang dilewatinya, tak lupa ia juga mendongakkan kepala seakan tertarik akan suara yang di dengarnya. Potongan surah Alquran itu mampu membuat gadis itu bersedih, hingga mampu membuat air jatuh dari matanya hingga membasahi cadar yang ia pakai.

"Surah ini mengingatkanku akan dua hal, yaitu saat dimana aku belum mengenal islam dan saat dimana aku ditakdirkan bertemu denganmu," gumam gadis itu dibalik cadar hitamnya. Tak lama ia menyunggingkan senyum indah yang tak terlihat, namun mata menyipit karena dorongan pipi keatas adalah bukti bahwa ia sedang bahagia.

"Yusuf."

Laki-laki itu menghentikan murajaahnya lalu membalikkan badan, ia tersenyum ringan pada perempuan yang membuka pintu masjid itu.

"Assalamu'alaikum, Zulaikha."

"Yusuf? Benar kamu?"

"Seperti yang kamu lihat, ini aku"

Aika menutup mulutnya dengan haru, "A-aku di minta Asya kesini, da-dan yang dimaksud itu kamu? Yusuf? Kamu datang kembali?" ucap Aika yang masih tak percaya.

"Assalamu'alaikum, calon makmum."

"Wa'alaikumsalam calon, eh?" Yusuf tertawa karena Aika yang lata menjawab spontan salamnya.

"Yusuf ih."

TAMAT

Zulaikha KekinianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang