ZK : 20. Zulaikha

10 6 0
                                    

Hari ini Aika sudah kembali beraktivitas di sekolah, ia bahkan menjadi pribadi seperti biasa. Untuk tragedi kemarin tak banyak yang tahu, pihak sekolah juga tak membocorkan kepada siapapun karena ini menyangkut kenyamanan Aika bersekolah dan privasi untuk Liona, Katy dan Angel, selain itu juga kejadian dua hari lalu adalah aib yang harus ditutupi.

Aika melihat Yusuf dari kejauhan, ia menampilkan senyum ambisi. Ya ambisi untuk mendapatkan laki-laki itu apapun caranya.

'Hari ini aku akan melakukannya,' batin Aika dengan tekad yang begitu besar.

"Assalamu'alaikum Yusuf, selamat pagi."

Yusuf sangat terkejut dengan Aika yang begitu tiba-tiba, "Astagfirullahaladzim kamu mengagetkanku."

"Wa'alaikumsalam," namun tak urung juga menjawab salam Aika.

Aika hanya menampilkan deretan gigi putihnya, "Maaf Yusuf."

"Iya, tak masalah."

Aika dan Yusuf melanjutkan perjalanan ke kelas mereka, "Oh iya Asya kemana?"

Aika sengaja memancing Yusuf untuk bercerita, selain itu ia juga ingin melihat ekspreksi Yusuf saat berbicara mengenai Asya tapi laki-laki terlihat biasa saja.

"Asya pulang ke pondok karena Pak Kyai lagi sakit," jawab Yusuf seadanya dan Aika hanya menganggukkan kepala.

'Pas banget' batin Aika.

"Nanti bisa tidak kita pulang bareng? Soalnya tadi Pak Yudis bilang tak bisa menjemput karena Mbok Na sakit."

'Maafkan aku Pak Yudis yang telah berbohong dengan membawa namamu dan maaf Mbok Na karena secara tak langsung aku mendo'akanmu sakit,' rapal Aika dalam hati.

Yusuf sedikit menimbang jawabannya namun dirasa hari ini ia membawa mobil maka bisa saja menumpangi Aika, "Baiklah."

Saat di persimpangan jalan sebelum Aika berbelok ke kanan ia bersorak, "Yeay makasih Yusuf, nanti aku tunggu di dalam kelasku."

Ingin sekali Yusuf menyangga tapi Aika sudah pergi ke kelasnya lebih dahulu, "Hmm ya sudahlah."

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengawasi interaksi keduanya, ia berniat akan terus mengikuti mereka termasuk pulang sekolah hari ini.

***

"Ini Aika kemana ya? Perasaan sekolah juga udah sepi, atau anak itu beneran ingin di jemput di kelas?" Yusuf bermonolog di dalam mobil. Ia pikir Aika hanya main-main tadi pagi tapi sudah 1 jam ia menunggu di dalam mobil dan Aika masih saja belum keluar.

"Oke setengah jam lagi jika Aika belum keluar maka aku akan menyusul," Yusuf menidurkan kepalanya di kemudi namun tiba-tiba ia teringat kejadian kemarin yang membuat Aika dalam kondisi tidak aman.

"Aish anak itu," Yusuf pada akhirnya mengalah.

Sekolah sudah sepi, kalaupun ramai itu hanya di area luar yang memang digunakan para siswa menunggu jemputan pulang. Yusuf dengan langkah ringan berjalan ke arah kelas Aika, saat telah di depan pintu ia sedikit ragu karena pintunya yang tertutup. Lalu dengan mengetuk pintu terlebih dahulu Yusuf membukanya dan masuk ke dalam, "Assalamu'alaikuam Aika?"

Pemuda itu semakin masuk ke dalam karena tak mendapat respon dari sahabatnya, namun ketika ia sudah berada di tengah kelas dapat ia dengar suara pintu yang ia buka tertutup bahkan terkunci.

Ceklek

Yusuf membalikkan badan, ia melihat Aika ada disana. Keningnya mengkerut karena merasa aneh dengan Aika yang tiba-tiba menutup pintu dan bahkan menguncinya, "Aika? Ayo pulang dan kenapa kamu mengunci pintu itu?"

Zulaikha KekinianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang