ZK : 23. Yusuf Pamit

12 6 0
                                    

Bagaikan bangkai yang ditutupi pasti akan tetap tercium baunya masalah Aika dengan Yusuf juga sama seperti itu, berita akan selalu cepat menyebar bagai angin. Sepanjang ia masuk dalam lingkungan sekolah akan selalu ada perempuan maupun laki-laki yang menatapnya dengan mulut yang menggunjing, ia tak acuh akan hal itu.

"Jadi itu yang namanya Yusuf?"

"Ganteng banget, suamiable deh."

"Heran deh kenapa gue baru tau ada cowok ganteng di sekolah?"

"Dia mah malaikat."

"Pantas sih Aika jadi melakukan hal nekat itu."

"Gue masih gak bayangin Aika yang nolak cowok hits justru menjebak Yusuf."

"Emang bener ya berita Aika itu? Gue sih masih gak percaya, soalnya Aika aja nih anti cowok apalagi mau begituan ya pasti ogah."

"Gue gak percaya berita hoax itu."

Yusuf menggelengkan kepala karena bisikan-bisikan setan itu, ia semakin mempercepat langkah kakinya untuk segera menuju ke kelas walaupun pemuda itu tak yakin jika akan bebas disana.

وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى الْمَدِيْنَةِ امْرَاَتُ الْعَزِيْزِ تُرَاوِدُ فَتٰىهَا عَنْ نَّفْسِهٖۚ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّاۗ اِنَّا لَنَرٰىهَا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

"Dan perempuan-perempuan di kota berkata, "Istri Al-Aziz menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya, pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami pasti memandang dia dalam kesesatan yang nyata." (QS. Yusuf : 30)

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ

"Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), "Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka." Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, "Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia." (QS. Yusuf : 31)

***

"Begini ya rasanya menjadi orang terkenal? Aku yang dengerin ini aja udah panas apalagi Aika yang mendengar omongan buruk tentangnya," Yusuf bermonolog.

Aika memang sangat mempengaruhi Yusuf, sejak saat itu dirinya belum bertemu lagi dengan Aika. Ingin ia menjenguknya tapi ada kabar jika Mama dari Aika telah datang ke Indonesia karena berita itu, Yusuf tidak mau memperkeruh keadaan lagi.

"Emang bener ya desas desus itu?" Yusuf terkejut akan pertanyaan tiba-tiba itu dari perempuan disampingnya, dengan cepat pemuda itu menoleh.

"Asya?" Yusuf semakin terkejut.

"Kapan Ammah kembali?" Asya duduk di bangku depan Yusuf lalu menoleh ke belakang.

"Kemarin, hey jangan mengalihkan pembicaraan ya," laki-laki itu mendengus.

"Benar, karena Aika lagi tidak sadar seperti saat di balkon dulu," jawab Yusuf dengan seadanya. Sedangkan Asya menutup mulutnya terkesiap, perempuan itu tak bisa menahan air matanya untuk tidak keluar.

Zulaikha KekinianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang