Typo bertebaran harap maklum.
Selamat Membaca.
"Ya gue bakal nikahin Lo"
Deg
Aurel pun sempat ingin tersedak akibat ucapan Valen barusan.
"Kita kan masih sekolah Valen" kini Aurel pun angkat bicara.
"Emang apa masalahnya kalo kita masih sekolah?" Tanya Valen balik.
"Nanti kalo pihak sekolah tau kita menikah,kita bakal dikeluarin sekolah gue gak mau putus sekolah" Jawab Aurel dengan raut muka sedih.
"Lo lupa siapa pemilik sekolah itu!" Oh ayolah Aurel masa Lo lupa sih sekolah itu milik orang tua Valen,yang artinya gak akan ada yang berani mengeluarkan Valen dari sekolah.
"Iya kan itu Lo Valen,kalo gue yang dikeluarin gimana?" Bantah Aurel.
Kini Valen mulai mendekati wajah Aurel dan Aurel yang diperlakukan seperti itu pun langsung memundurkan kepalanya.
"Gak akan ada yang berani ngeluarin ko dari sekolah itu,karena Lo istri gue Aurel syaffana"
Blush
Bisikan dari Valen barusan mampu membuat pipi Aurel merah dan jantungnya berdetak lebih kencang.
"Udah gak perlu ada yang Lo takuti lagi" ucap Valen dan Aurel hanya mengangguk pasrah.
✈️
Disinilah Aurel sekarang di ruang tamu megah atau lebih tepatnya di kediaman keluarga Kendrick.
"Apa yang ingin kamu bicara sama papa Alen" ucap papah Valen,oh ya Alen itu panggilan kesayangan untuk Valen dari orang tuanya.
"Alen mau nikah pah" ucap Valen tanpa rasa takut sedikitpun.
Berbeda dengan Aurel kini ia sudah mengeluarkan keringat dinginnya,ia takut jika papah Valen tidak setuju tentang hubungan ini.
"Kenapa kamu tiba-tiba ingin menikah?" Tanya papah Valen yang masih sedikit bingung kenapa anaknya tiba-tiba meminta untuk nikah.
"Oke Valen akan menceritakan"
Valen menceritakan semuanya dan Sean selaku papah Valen sedikit terkejut tapi ia menutupi keterkejutan dengan tampang yang santai seakan masalah ini sepele.
"Kapan kalian ingin menikah" Tanya Sean.
Aurel lagi-lagi kaget dengan jawaban yang diberikan Sean,ia berpikir anak sama bapaknya gak jauh beda selalu menggampangkan segala hal.
"Kalo Aurel terserah sama Valen aja om" ucap Aurel dengan sopan.
"Valen akan menikah 2 hari lagi" jawab Valen lalu menatap Aurel yang sekarang ini tengah memelototkan kedua matanya.
"Valen apa itu gak terlalu cepat?" Tanya Aurel yang tidak percaya atas apa yang diputuskan oleh Valen.
"Gak" jawab Valen datar.
"Oke papah akan menyiapkannya,tapi papah mau kamu bisa bertanggung jawab sebagai suaminya." Ucap Sean dengan berwibawa.
"Hm" dehem Valen.
"Emm makasih om,nanti waktu acara tidak usah yang mewah cukup ijab Kabul aja gapapa" pinta Aurel karena ia tidak ingin hubungannya dengan Valen tersebar.
"Baiklah,oh ya Aurel mulai sekarang kamu panggil saya papah aja karena sebentar lagi kamu kan menjadi menantu saya"
"Iya p-pah" jawab Aurel agak sedikit canggung.
Kini Valen sedang berada di dalam mobil untuk mengantarkan Aurel pulang,lagi-lagi keadaan mobil sangat hening tidak ada yang berniat memecahkan keheningan malam ini.
Tiba-tiba Valen menhentikan mobil di tepi jalan,lalu ia menatap Aurel.
"Gue mau ngomong sesuatu ke lo" ucap Valen memulai pembicaraan.
"Apa?"
"Nanti saat kita sudah menikah kita akan tinggal dirumah yang udah di beliin oleh papah,terus gue mau kita pisah kamar" ucap Valen dengan tenang.
"Iya gapapa" jawab Aurel seraya tersenyum meski hatinya sakit mendengar ucapan Valen barusan.
"Oke kalo gitu,oh iya gue gak akan ngelarang Lo Deket sama cowok manapun tapi Lo juga jangan ngelarang gue Deket sama cewe manapun"
Deg
Hati Aurel benar-benar terasa sakit,wanita mana yang akan terima ketika suaminya nanti mendekati wanita lain dan ia diam saja.
Aurel pun hanya menganggukkan kepalanya ia tidak sanggup jika harus mengucapkan sepatah kata pun.
Ia sadar jika Valen menikahinya atas dasar tanggung jawab bukan dasar mereka saling cinta.
"Oh ya rumah Lo dimana?" tanya Valen dan setelah mendapatkan Jawabannya Valen langsung melaju ke rumah Aurel.
✈️
Pagi pun tiba kini Aurel sedang berjalan dari rumahnya untuk menuju ke sekolah,ia memilih jalan kaki karena sudah 10 menit menunggu angkutan tapi tidak kunjung datang,jadi ia memutuskan untuk berjalan kaki.
Saat di perjalanan Aurel melihat Valen sedang makan bubur ayam bersama seorang wanita yang sangat cantik menurut Aurel.
Aurel yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafasnya,ia harus ingat Valen menikahinya karena tanggung jawab bukan karena cinta.
Setelah itu Aurel pun berlari menuju sekolahnya ia baru sadar jika 20 menit lagi gerbang akan di tutup.
10 menit kemudian Aurel telah sampai di depan gerbang ia mengatur nafasnya terlebih dahulu,setelah nafasnya sudah stabil Aurel berjalan menuju kelasnya.
"Dorrr"
Seru orang di belakang Aurel sambil menepuk pundaknya,namun Aurel tidak merasa kaget atau semacamnya ia malah menatap orang itu dengan tatapan datar.
"Kok elo gak kaget sih" Protes Agam,ya orang yang mengageti Aurel adalah Agam.
"Ya karena enggak kaget" ucap Aurel lalu berlalu meninggalkan Agam.
"Ck.kok Lo ninggalin gue sih" ucap Agam sambil mengejar Aurel,setelah sampai di sambung Aurel,Agam langsung memeluk pundak Aurel.
"Iss lepasin Agam dilihatin banyak orang nanti"
"Biarin kan mereka punya mata" jawab Agam acuh.
"Serah lo" ucap Aurel dengan nada datar.
"Lah Lo bisa marah juga?" Tanya Agam dengan sok polos.
"Hisss Agam gue benci Lo" teriak Aurel didepan Agam.
"Husttt jangan keras-keras gue juga sayang sama Lo Aurel" bisik Agam di depan muka Aurel lalu mengacak-acak rambut milik Aurel.
"Apasih lo ganteng-ganteng tapi gila" ketus Aurel.
"Makasih loh gue emang ganteng" bangga Agam sambil memasang tampang sok coolnya.
"Pede gila!ya udah bye gue mau masuk ke kelas" pamit Aurel lalu melenggang masuk ke dalam kelas.
Agam hanya menggelengkan kepalanya,lalu ia juga melangkah kembali untuk menuju ke kelasnya.
✈️
Haii gimana ceritanya?
Semoga suka💕Jangan lupa untuk Vote and Coment sebanyak-banyaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelia {On Going}
General Fiction"Bertahun-tahun sudah aku menjaganya dan kamu menghancurkannya dalam waktu sekejap" Bunuh diri mungkin itu jalan yang terbaik untuk aku lakukan saat ini. jangan lupa mampir💕. (FOLLOW DULU auto FOLLBACK kok) (Slow Update💤)(sorry typo bertebaran) -t...