Chapter//26

2.9K 104 5
                                    

Typo bertebaran harap maklum

"Enghh" lenguh Aurel saat matahari mulai masuk lewat celah-celah jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Enghh" lenguh Aurel saat matahari mulai masuk lewat celah-celah jendela.

"Astagfirullah ... ketiduran"

Saat Aurel menoleh kesamping ia mendapati Valen yang sedang tidur.Tangannya mulai terulur untuk mengusap rambut Sang suami,tapi ia urungkan karena mengingat kejadian tadi malam.Kejadian dimana ia berjuang sampe diharuskan membolos untuk mendekorasi rumah tapi tidak menuai hasil.

Aurel mulai beranjak dari tempat tidur,saat ia ingin turun Valen telah manarik lembut tangan Aurel.dan mau tidak mau. Aurel harus mengurungkan niatnya untuk turun ke bawah.

"Morning babe" sapa Valen sambil mengusap pipi Aurel.

Sedangkan Aurel hanya mengangguk seraya tersenyum meski ia masih sedikit kecewa.

"Aku turun kebawah dulu" pamitnya tapi siapa sangka Valen malah menidurkannya dan tanpa lama Valen ikut tidur seraya memeluk tubuhnya.

"Kenapa kamu gak bilang?" tanya Valen yang masih memeluk Aurel.

"Bilang apa?"

"Kalo ada baby di sini" ucap Valen sambil mengusap perut Aurel.

"Udah tadi malem" jawab Aurel seadanya.

"Kamu marah?" Valen sudah merasa jika Aurel tengah cuek dengan dirinya.

"Kenapa?" balik tanya Aurel.

"Gak papa."

"Ya udah sana aku mau turun,mau nemuin yang lain" ujarnya sambil mendorong tubuh Valen.

"Nemuin siapa hm?"

"Bunda,Papa Tama,Papa Zean,Agam,dan Rey"

"Mereka semua udah aku suruh pulang" jawab Valen enteng.

"Kamu gila ya!" sentak Aurel.

"Enggak,aku lagi pengen kumpul sama kalian" Valen mulai bangun dan duduk sambil memainkan perut Aurel.yang Aurel sendiri merasa geli.

"Up to you!!"

◇◇◇

"Lo gak ada rasa sama Aurel?"

"Gak tau,tapi gue pengen selalu lindungin dia"

"Eh hari ini dia gak berangkat ya"

"Iya gue chat juga kagak di jawab...pasti ulah si Valenanjing"

"Bacod lo gitu-gitu saudara gue"

"Iyee terserah lo!"

Dikelas Nabil tengah kebingungan karena Valen tidak menjawab panggilannya bahkan membalas pesannya pun tidak.
Tapi Nabil tengah khawatir dengan sahabatnya itu.

"Valen kamu kemana" gumam Nabil sambil menelungkupkan kepalanya di meja.

Sedangkan di seberang sana Valen dan Aurel tengah ungkit-ungkitan,pasalnya Aurel meminta dibelikan pare susu.
Dan Valen tidak akan membiarkan istri dan anaknya meminum semacam itu.

"Jangan itu gak baik buat kesehatan" Valen mencoba mengasih pengertian kepada Aurel.

"Aku mau" Aurel sambil menunjukan puply eas nya.

"ENGGAK!" tekan Valen.

"Ya udah kalo kamu gak mau aku nyari sama Rey aja"

Aurel ini memang membuat emosi Valen memuncak.Tapi sebisa mungkin ia tahan karena ibu hamil sangat sensitif dengan bentakan maupun sentakan.

"Jangan buat aku marah Aurel" desis Valen.

"Jangan buat aku dan bayi aku ngiler karena gak dapet apa yang di inginkan Valen" Aurel menirukan ucapan Valen.

"Terserah.Gue gak peduli!" Valen mulai beranjak dari sofa dan keluar rumah.

Selang beberapa saat Aurel mendengarkan suara mobil keluar dari pekarangan rumahnya.

"Udah gak pengen jus pare susu...tapi malah Valen ninggalin dirumah sendiri ya udah deh" Aurel ikut bangkit dan mulai menuju kamarnya.

Ia duduk ditepi ranjang menyenderkan badannya sambil menatap kosong ke arah depan.

Tiba-tiba Aurel menitihkan air matanya karena Valen meninggalkannya sendirian.

"Kangen Ibuk sama Ayah"

Aurel beranjak dari tempatnya dan mulai mengganti pakaiannya.setelah selesai ka mulai keluar rumah dan masuk ke taksi online yang tadi ia pesan.

Setalah menempuh sekitar 30 menit perjalanan Aurel turun di depan gang,ia mulai memasuki gang tersebut dan tidak lupa membawa 2 bucket bunga.

Setekah berjalan 5 menit ia sampai ketempat tujuan yaitu di makam dimana kedua orang tuanya beristirahat.

"Assalamuallaikum Ayah Ibuk" ia yang tidak kuat menahan air matanya akhirnya menangis disana.

"A-ayah maaf Aurel udah mengecewakan Ayah.Aurel salah Ayah...Aurel hiks hiks hiks" tangisan pun pecah dan Aurel memeluk batu nisan Ayahnya dengan erat.

"Ibuk m-maafin Aurel yang gagal menjadi anak yang baik.Aurel gagal ibuk"

Tangisan pun semakin pecah dan awan sudah mendung menandakan bahwa akan turun hujan.

"Ayah Ibuk Aurel pamit dulu yaa Assalamuallaikum"

Aurel tidak langsung pulang tapi ia pergi ke tempat nya dulu,tempat dimana ia hidup bahagia bersama kedua orang tuanya sebelum pergi.

◇◇◇

Disatu sisi Valen tengah kalang kabut karena tidak mendapati istrinya dirumah.
Jam sudah menunjukan 19.00 tapi Aurel sama sekali belum pulang.

Aurel tidak ada dirumah Agam dan dirumah Papanya,jadi kemana istrinya pergi.Setaunya Aurel tidak memiliki teman sehingga kemungkinan besar Aurel tidak pergi kerumah teman.

"Aurel kamu dimana" ucap Valen parau dengan mnnyender kepalanya di kursi pengemudi.sudah sedari tadi Valen keliling kota tapi tidak mendapati Aurel.

Ia memang sengaja tidak memberi tahu keluarganya biarkan ini menjadi tanggung jawab sebagai suami.

162 panggilan tidak di jawab oleh Aurel
Dan 269 pesan belum di read.kemana ia pergi apa di baik-baik aja,gimana kalo dia kedinginan,gimana kalo mereka berdua lapar Pikiran Valen di penuhi dengan berbagai bayangan Aurel.

"Aurel pulang sayang aku rindu kamu dan baby kita.maaf telah menyentak dan meninggalkan mu sendirian" Valen mulai melajukan kembali mobilnya untuk kembali kerumah.

Siapa tau jika Aurel sudah pulang kerumah pikir Valen.

Jangan lupa untuk Vote and Coment♡

Aurelia {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang