Chapter//16

3.3K 119 28
                                    

Typo bertebaran harap maklum

Kini Aurel sedang duduk di bawah pohon rindang untuk dirinya berteduh,karena ia baru saja menyelesaikan hukumannya yaitu berlari mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini Aurel sedang duduk di bawah pohon rindang untuk dirinya berteduh,karena ia baru saja menyelesaikan hukumannya yaitu berlari mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali.

"Nih minum" tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan air mineral dingin untuk Aurel.

"Makasih" ucap Aurel sambil mengambil minuman dari cowok yang ada didepannya.

"Boleh gue duduk" langsung saja ia duduk di sebelah Aurel tanpa menunggu jawaban.

"Ngapain ijin kalo langsung duduk" cibir Aurel.

"Hehehe,oh ya kita belum kenalan" cowok itu sambil mengulurkan tangan nya dan diterima oleh Aurel.

"Gue Aurel"

"Reynald" setelah itu tautan tangan mereka dilepas masing-masing.

"Lo kenapa bisa dihukum?" tanya Rey.

"Gue telat karena ketinggalan bis" jawab Aurel jujur.

"Apa perlu besok gue jemput agar Lo gak telat hm?" Goda Rey sambil menaik turunkan alisnya.

"Apaan sih Lo gak jelas banget" Aurel mulai beranjak dari tempatnya.

"Mau kemana?"

"Gue masih ada hukuman lagi yaitu menyapu taman belakang" ucapnya lalu meninggalkan Rey sendirian.

"Eh gue ikut" Rey mulai menjajarkan langkahnya.

"Gak usah ikut kalo gak mau bantu" canda Aurel.

"Bakal gue bantu kok,ayok" tanpa basa-basi Rey langsung merangkul pundak Aurel.

"Gak usah dirangkul" Rey pun menghentikan langkahnya dan menatap wajah Aurel.

"Lo serius gak mau gue rangkul" tanya Rey sok serius.

"Iya kenapa" jawab Aurel.

"Padahal banyak murid yang mau sama gue tap-"

"Tapi gue gak mau sama Lo" sarkas Aurel.

"Gue penasaran sama Lo,ih gue jatuh cinta sama lo deh" tutur Rey.

"Ngawur" setelah mengucap itu Aurel langsung meninggalkan Rey dengan ngedumel tidak jelas,dan tanpa Aurel ketahui Rey mengikuti ia dibelakangnya sambil tersenyum geli.

"Astaga ini kotor banget" keluh Aurel saat sudah sampai di taman belakang.

"Udah gak usah ngeluh sini gue bantu" tutur Rey.

"Oke makasih Rey"

"Hm"

Kini mereka sedang berkerja sama dengan Aurel yang menyapu dedaunan sedangkan Rey sedang menata pot bunga yang sedikit berantakan.

"Aww"

"Kenapa rel?" panik Rey karena mendengar ringisan dari Aurel.

"Shh mata gue kemasukan hewan kecil" ucap Aurel sambil mengucek matanya.

"Sini duduk dan jangan di kucek terus" suruh Rey.

"Sakit perih" keluh Aurel.dan Rey mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Aurel.
"Gue tiup ya biar mendingan"

Rey mulai membuka mata Aurel sedikit dan mulai meniupnya.

"Gimana?"

"Udah mendingan makasih"

"Iya lain kali hati-hati" Rey sambil mengacak-acak rambut Aurel.

Tanpa mereka sadari sosok Valen telah menyaksikan kejadian tadi. "Cih dasar murahan dicium cowok manapun mau,Bangsat!" Setelah itu Valen pergi meninggalkan tempat persembunyiannya tadi.

Valen telah salah paham dengan Aurel padahal Rey hanya meniup matanya bukan mencium,Valen berfikir gitu karena posisi Rey membelakangi Valen.

Bug bug bug
Suara bola basket memenuhi lapangan indoor di SMA Meteor,terlihat seseorang sedang menahan amarahnya dengan melampiaskannya bermain basket.

Aurel yang sedang berjalan melewati lapangan itu pun langsung mengintip dari celah dan mendapati Valen yang sedang bermain dengan tidak beraturan.

"Valen" kegiatan Valen terhenti saat mendengar suara,entah keberanian dari mana Aurel masuk dan memanggil nama Valen.

Valen langsung melempar bola basket asal dan berjalan menuju tempat Aurel berdiri.

"Va-valen" gugup Aurel sambil memundurkan langkahnya.

Valen tidak menjawabnya ia malah semakin mendekat dan sekarang bertambah lebih seram karena di wajahnya tercetak senyum devil nya.

Brug,bahu Aurel sudah berada dipojok tembok dan Valen sudah berada di depannya persis.

Bugh

"Aaaaaaaa" teriak Aurel karena Valen memukul dinding tepat di sebelah wajahnya,kini Valen terlihat lebih menyeramkan dengan mata yang memerah.

"Valen Lo kenapa" tanya Aurel yang mencoba menutupi ketakutannya.

"Val-"

"DIAM BITCH!" bentak Valen tepat didepan wajah Aurel.

"L-lo itu cewek apaan sih hah! gampang banget di goda cowok sana sini" ucap Valen,sedangkan Aurel hanya menangis ia tidak mau kejadian seperti dulu terulang lagi.

"Kenapa gak jawab hah" tanya Valen sambil mengangkat dagu Aurel dan membawanya tepat di depan wajahnya.

"Kalo orang lagi Ngomong jangan begitu tidak sopan,apalagi yang Ngomong suami" Aurel masih diam dengan air mata yang masih menetes.

"Jangan nangis" ucap Valen langsung membawa Aurel kedalam dekapannya dan Valen menghirup aroma parfum Aurel yang mungkin akan menjadi candunya sekarang.

"Valen tadi Lo ke-"

"Gpp" setelah mengucap itu ia melepaskan pelukannya dan berlalu pergi meninggalkan Aurel sendirian.

Skip pulang sekolah,
"Mau pulang bareng" tawar Rey karena tadi ia melihat Aurel sedang berdiri di depan gerbang.

"Enggak makasih,gue lagi nunggu kakak gue"

"Oh oke,mau gue temenin?" tawarnya lagi.

"Enggak usah Rey,makasih yaa tapi sana Lo pulang aja duluan" tolak Aurel sambil pura-pura mengusir Rey dengan mengibaskan tangannya.

"Dasar,ya udah gue pulang dulu byee"

"Bye hati-hati"

Tak butuh waktu lama mobil Agam berhenti didepan Aurel lalu ia langsung masuk kedalam,dan mobil mulai meninggalkan area sekolah.

"Bersenang-senang lah sekarang,dan nanti sampai selamanya Lo bakalan jadi milik gue seutuhnya baby".

                      
                                     ✈️

Yeyyy up lagi
Hiks hiks hiks akhir-akhir ini otak Irma sudah buat mikir😣
Tapi Irma usahain biar bisa up kok
Dan tidak membuat kalian nunggu kelanjutan cerita Valen dan Aurel.

Jangan lupa untuk Vote and Coment yaa

Aurelia {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang