Chapter//19

3K 115 29
                                    

Typo bertebaran harap maklum

Pintu ruangan terbuka dan tiba-tiba baju Valen ditarik menjauh dari brankar Aurel dan rahang Valen di bogem mentah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pintu ruangan terbuka dan tiba-tiba baju Valen ditarik menjauh dari brankar Aurel dan rahang Valen di bogem mentah.

Bugh.

"Agam" teriak key mamanya saat melihat anaknya memukul menantunya.

"Maaf ma Agam gak dengerin omongan mama dulu karena Agam mau membuat perhitungan sama orang ini" desis Agam dengan menatap tajam mata Valen,dan Valen hanya diam saja bukan karena takut karena disini ia yang salah.

"Sorry" cuma itu yang diucapkan oleh Valen dan segera mendorong tubuh Agam dan Valen mulai kembali mendekati brankar Aurel yang terdapat mama key yang sedang mengusap rambut Aurel.

"Bun maafin Valen karena lalai menjaga Aurel" permintaan maaf Valen sangat tulus ia juga terlihat sangat menyesal dan khawatir dengan keadaan Aurel sekarang.

"Iya tidak apa bunda maafin asal jangan diulang lagi" nasehat Key.

Lalu Valen menatap Agam yang sedari tadi Agam juga menatap nya dengan tatapan kebencian. "Sorry"

"Ck! kalo gak bisa jaga gak usah sok mau bertanggung jawab" ujar Agam yang mulai mendekati brankar Aurel,Agam menggenggam tangan Aurel dan mencium kening Aurel lama setelah itu ia kembali menegakkan dirinya.

"Jagain adek gue awas aja kalo Lo buat dia masuk rumah sakit lagi gue akan buat Aurel menghilang dari hidup Lo" setelah itu Agam langsung keluar menyusul mamanya untuk menjemput sang papa karena baru pulang dari luar negeri,maka tadi papanya tidak terlihat di rumah sakit.

Kembali lagi ke Valen ia masih setia menggenggam tangan dingin Aurel dan menatap wajah damainya,ia segera bangkit dan mencium tepat dimana Agam tadi mencium Aurel.

"Gue emang belum punya perasaan sama Lo,tapi sekarang Lo milik gue dan milik gue gak boleh disentuh laki-laki lain termasuk Agam Abang angkat Lo."

Kini Valen mulai menelungkupkan kepalanya di atas tangan Aurel yang bebas dari selang infus dan tanpa menunggu lama Valen sudah masuk kedalam mimpi.

✈️

Pagi telah tiba Aurel telah sadar sedari tadi dan yang pertama kali ia lihat adalah Valen yang tertidur dengan posisi yang kurang nyaman menurutnya.

Akhirnya Aurel memutuskan untuk membangunkan Valen dan menyuruhnya untuk istirahat dirumah. "Valen" panggil Aurel sambil mengelus rambut legam milik suaminya.

Ada pergerakan dari Valen mungkin ia merasa tidurnya terusik oleh usapan dan suara yang Aurel lontarkan.

"Udah bangun?kenapa ada yang sakit aku panggilin dokter ya" cerocos Valen saat ia melihat Aurel tengah sadar.

"Enggak usah aku gpp kok" jawab Aurel.

"Sorry kemarin ninggalin kamu sendirian" Aurel melihat penyesalan yang Valen rasakan.

Aurelia {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang