Typo bertebaran harap maklum.
Sekarang Aurel telah berada dirumahnya,lebih tepatnya rumah miliknya dengan Valen.
Aurel sedang mengemasi bahan-bahan yang tadi ia beli di supermarket,alih-alih sampai sekarang Valen belum juga pulang.
Padahal sudah jam 9 malam,memang tadi siang ia makan bersama,tapi Aurel sudah minta Agam untuk mengantarkan kemakam orang tuanya.
"Gue siapin air hangat dulu aja lah,kalo dia sudah pulang biar langsung mandi" monolog Aurel dengan dirinya sendiri.
Tok tok tok
Kegiatan Aurel terhenti kala mendengar ketukan pintu, "mesti itu Valen,tapi kenapa harus ketuk dulu?kenapa gak langsung masuk?" heran Aurel.Tok tok tok
"Sebentarr" teriak Aurel sambil menuruni tangga dengan tergesa-gesa karena ketukannya semakin kencang."Iya ada ap~,Valennya kenapa?" tanyanya dengan khawatir. "Dia mabuk,eh Lo gak nyuruh gue bawa masuk ni anak berat tau" kesal orang yang sedang memapah tubuh Valen.
"Eh iya silakan" Aurel sambil menggeser posisi agar mereka bisa masuk.
"Gue minta tolong anterin ke kamarnya boleh" pinta Aurel karena ia pasti tidak akan kuat jika memapah tubuh Valen sendiri.
"Oke"
Setelah sampai di kamar Rey segera menghempaskan tubuh Valen ke kasur. "Nyusahin aja" gerutunya.
"Lo temennya Valen?" tanya Aurel.
"Iyaa,Lo pasti istrinya Valen kan" jawabnya mampu membuat Aurel seketika terkejut dan malu,terkejut karena dia bisa tau dan malu karena ia telah menjadi istri seorang pemuda tampan seperti Valen.
"Lo kok tau?" Gugup Aurel.
"Luar aja,gue mau ngomong sama Lo" ajak Rey
"Oke"
Sekarang Aurel dan Rey sedang berada di taman belakang rumah.
"Gini pertama kenalin gue Rey temen Valen dibar"
"Bar?" Bingung Aurel.
"Tadi Valen ke-club tiba-tiba minta minuman,udah biasa sih dan minum tapi baru kali ini dia minum hampir 4 botol" Aurel masih diam menyimak cerita Rey dengan seksama.
"Udah gue bilang suruh stop tapi dia gak mau,tiba-tiba dia mulai mabuk berat terus Ngomongnya ngelantur gak jelas"
"Kenapa dia kaya gitu?" tanya Aurel yang sekarang sedang khawatir dengan kondisi Valen.
"Setau gue dia gitu karena banyak pikiran yang mengganggunya"
"Oh gitu,Rey makasih ya udah nganter Valen" tutur Aurel.
"It's oke, ya udah gue cabut dulu byee" pamit Rey.
"Bye hati-hati" setelah itu Aurel segera menuju ke kamarnya untuk membersihkan badan Valen.
Yang pertama kali ia lihat adalah Valen yang masih terlentang di ranjang,Aurel mulai membersihkan badan Valen yang pertama ia lakukan adalah melepaskan sepatunya,lalu ia lepas jaket udah itu aja karena ia tidak berani membuka kaos Valen.
"Enghh,Lo harus tinggalin dia!" racau Valen.
"Valen" panggil Aurel sambil menepuk-nepuk rahang tegas suaminya.
Tidak ada respon dari Valen,mungkin ia tertidur karena kecapekan pikir Aurel.
Selesai sudah kegiatan Aurel membersihkan badan Valen,lalu ia menyelimuti tubuh Valen dan segera ia ikut tidur karena malam semakin larut dan besok mereka harus kembali ke sekolah.✈️
Skip pagi
"Valen sarapannya udah siap" beritahu aurel.dan Valen langsung berjalan menuju meja makan dan segera menghabiskan sarapannya.
"Lo berangkat sama siapa?" Aurel langsung menghentikan kegiatan makannya dan langsung melamun,ia pikir Valen akan mengajaknya berangkat bersama tapi ah ia terlalu berharap.
"Gak tau" sambil menggelengkan kepalanya.
"Ck!" decak Valen dengan kembali melakukan sarapannya.
Aurel sudah selesai ia segera membawa piring bekasnya tadi ke dapur,lalu Aurel kembali ke meja menghabiskan susu hangatnya.
"Alhamdulillah,em Valen nanti kalo sudah selesai piringnya taruh sini aja,biar pulang sekolah gue yang cuci" ujar Aurel dan direspon dengan anggukan kepala.
"Gue berangkat dulu takut ketinggalan bis, Assalamualaikum" setelah pamit Aurel langsung melangkah keluar rumah.
Sedangkan Valen hanya menatap punggung Aurel yang mulai menghilang dari pandangannya.
"Gue kira Lo mau bareng gue" gumam Valen setelah menghabiskan sarapannya,lalu mengeluarkan motor dari garasi.
Valen segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi,butuh waktu 15 menit untuk sampai ke sekolah,segera ia memarkir kan montornya dan berlaku pergi ke kelas.
Diperjalanan banyak cewek-cewek yang berbisik-bisik mengagumi ketampanan seorang Valen,tapi ia hanya diam saja dan terus melangkah kan kakinya.
Setelah sampai dikelas bangkunya masih kosong jadi Aurel belum sampai ke sekolah pikir Valen.
10 menit kemudian Aurel belum juga memunculkan batang hidungnya,dan segera mungkin Valen beranjak dari kursinya dan berlalu keluar kelas.
Tapi keberuntungan sedang tidak berpihak kepada nya karena baru beberapa langkah suara bel masuk sudah berbunyi.
"Sial." maki Valen dan mau tidak mau ia kembali ke tempat duduknya.
Disisi lain seorang gadis tengah berjuang untuk sampai ke sekolah nya harus telat,ia tidak menyerah meski pelipisnya sudah dibanjiri oleh keringat.
Dia berjalan karena sudah menunggu bis di halte sekitar 20 menit tapi tidak datang-datang jadi ia memutuskan untuk berjalan kaki saja.
"Aduh udah telat lagi" gumam Aurel sambil memegang pagar sekolahanya.
"Telat neng?" tanya pak satpam dari dalam pagar.
"Hehe iya pak tadi ketinggalan bis" jawab Aurel sambil terkekeh.
"Maaf ya bapak tidak bisa bukain karena hari ini ada razia murid" Aurel sangat terkejut dengan ini,sejak kapan sekolahnya ada razia kaya gini,siap-siap ia dihukum karena telat.
"Gpp lah toh ini juga gue yang salah" pasrah Aurel.
✈️
Hello Semoga suka yaaa
Jangan lupa untuk Vote and Coment 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelia {On Going}
General Fiction"Bertahun-tahun sudah aku menjaganya dan kamu menghancurkannya dalam waktu sekejap" Bunuh diri mungkin itu jalan yang terbaik untuk aku lakukan saat ini. jangan lupa mampir💕. (FOLLOW DULU auto FOLLBACK kok) (Slow Update💤)(sorry typo bertebaran) -t...