Chapter//21

2.7K 92 13
                                    

Typo bertebaran harap maklum

Valen sudah sampai taman ia menengok ke kanan kiri namun tidak menemukan Aurel,Valen mulai melangkahkan kakinya ia menuju ke taman sebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Valen sudah sampai taman ia menengok ke kanan kiri namun tidak menemukan Aurel,Valen mulai melangkahkan kakinya ia menuju ke taman sebelah.

Saat sudah sampai di taman sebelah Valen melihat cowok yang sedang berjongkok didepan kursi roda Aurel dengan tangan yang menggenggam setangkai bunga mawar.

"Shit" batin Valen.

Segera mungkin Valen melangkahkan kakinya lalu tanpa permisi mengangkat tubuh Aurel dari kursi roda.

"Aaaaaaaa" teriak Aurel karena merasa terkejut tiba-tiba tubuhnya ada yang mengangkat.

"Eh Lo apa-apaan" tanya Rey cowok yang Aurel temui saat ia dihukum disekolah.

"She is mine" ucap Valen penuh penekanan,lalu membawa Aurel pergi meninggalkan taman dan Rey.

"ih Valen apa-apaan sih" kesal Aurel sambil memukul dada bidang Valen.

Tapi tidak ada respon dari Valen,ia tetap melangkahkan kakinya menuju ruangan Aurel.

Setelah sampai di ruangan Valen merebahkan tubuh Aurel dengan hati-hati, "Istirahat" ujar Valen yang duduk di kursi sebelah brankar dengan tangannya yang menggenggam tangan Aurel.

"Tapi Rey gimana?"

"Ngapain ngurus cowok lain sih,orang udah punya suami juga lagi pula dia itu udah besar" sarkas Valen.

Aurel hanya mengerucutkan bibirnya.

Cklek
Pintu ruangan terbuka dan muncullah sosok Rey,ia berjalan menuju brankar tanpa memperdulikan tatapan yang diberikan oleh Valen.

"Hai,gue pulang dulu ya" pamit Rey sambil mengelus pucuk kepala Aurel.

"Iyaa hati-hati Rey,dan em maaf udah ninggalin Lo di taman sendirian" ucap Aurel yang tidak enak akan perilaku Valen terhadap Rey.

"Nope"

"Ck pamitan tapi gak pergi-pergi." tukas Valen sambil memainkan ponselnya.

"Eh ya udah gue pulang dulu,bye" setelah itu Rey langsung keluar dari ruangan itu.

Aurel segera memukul lengan Valen dan berhasil membuat ia mengaduh sakit. "Kenapa mukul?" tanya Valen polos.

"Lo- eh kamu itu yaa kenapa sih gak sopan banget" seru Aurel karena jengah melihat tingkah kekanak-kanakan suaminya.

"Siapa suruh dia bawa kamu keluar tanpa seizin aku"

"Disini yang salah bukan Rey tapi kamu.Siapa tadi yang bilang cuma sebentar,tapi hampir 4 jam gak balek" cecar Aurel dan mampu membuat Valen terdiam.

"Agam kemana?" tanya Valen yang berniat mengalihkan pembicaraan.

"Pergi ada urusan"

Setelah itu keadan ruang menjadi hening,Valen yang terdiam dengan tangan yang memainkan jari Aurel, sedangkan Aurel yang tiduran tapi tidak tidur.

"Sorry" ucap Valen tiba-tiba.Aurel hanya diam ia berfikir pasti tadi Valen pergi dengan Nabil.

"Rel sorry tadi aku ada urusan" bohong lagi-lagi Valen berbohong,tetapi Aurel hanya menanggapi dengan anggukan kecil.

"Ngomong dong" suruhnya.

"Ngomong ap- huek huek" ucapan Aurel terpotong kala ia ingin memuntahkan sesuatu.

"Loh kamu kenapa?" panik Valen dengan memijat tengkuk leher sang istri.

"Mau minum" pinta Aurel dengan nada lemas.

Valen segera mengambil minum dan menyodorkan ke arah Aurel.

"Sekarang kamu istirahat aja yaa,kamu kelihatan pucat banget" titah Valen sambil merebahkan kembali tubuh Aurel.

Setelah Aurel berbaring,ia mengambil satu tangan Valen dan mengarahkan diperut ratanya itu. "Kenapa perutnya?" heran Valen.

"Gpp Aurel mau Valen mengelus-elus perut aku" Valen curiga kenapa Aurel tiba-tiba manja dengan dirinya,apa dia udah hamil pikirnya tapi dengan segera ia menepis pikiran itu.

✈️

"GAK!"

"Ayo lah Valen Aurel pengen" melas Aurel,tapi tidak dihiraukan Valen.

Kini mereka sudah berada di ruang tamu keluarga Aditama,dan tentang keributan yang Valen dan Aurel buat karena Aurel ingin tidur dengan Agam malam ini.

Dan tidak perlu waktu lama Valen segera melarang nya,siapa yang mau jika istrinya tidur dengan orang lain meski itu kakaknya Valen tidak akan membiarkan.

"Gak Aurel.Sekali aku bilang enggak ya enggak" ucap Valen dengan nada lembut.

"Aku mau tidur sama Agam" jawab Aurel tetap dalam pendiriannya.

"Ya udah terserah! Aku pulang" Valen segera melangkahkan kakinya menuju pintu keluar,tapi belum sampai meraih knop pintu sudah ada tangan mungil yang memeluknya dari belakang.

"Hiks,,hiks,,hiks jangan pergi" Isak Aurel sambil mempererat pelukannya.sedangkan Valen hanya diam tidak membalikkan badannya.

"Lepas" ucap Valen mencoba melepaskan tangan Aurel dari perutnya.

"Enggak Mauuuuuu!!" tangis Aurel semakin kencang dan beralih memeluk tubuh sang suami dari depan.

"Ja-ngan hiks pergi hiks,,hiks" ujar Aurel sambil sesenggukan.

Valen tidak tega melihat itu segera mungkin ia membalas pelukan Aurel tak kalah erat. "Jangan ulangi lagi" lirih Valen pas disamping telinga Aurel.

"I-iya"

"Kenapa tadi aku gak boleh tidur dikamar Agam?"

"Jangan mulai lagi Aurel" kesal Valen,suami mana yang rela melihat istrinya tidur dengan cowok lain.

"Ish gak mau jawab gak udah!" Aurel yang baru saja ingin beranjak,tapi kalah cepat dengan Valen yang menarik tangannya.

Dan tanpa manusiawi Valen mendekap tubuh Aurel amat sangat erat dan membuat sang emph susah bernafas.

"Val-en sesak hosh hosh" berontak Aurel tapi tidak terlepas dari kungkungan Valen.

"Akhss Sak-itss Val-"





Hai hai aku balek
Hiks hiks udah lama gak up

Jangan lupa vote and coment guys

Aurelia {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang