Chapter//29

3.3K 104 23
                                    

Typo bertebaran harap maklum

Typo bertebaran harap maklum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku mau kita cerai"

Deg.

"Apa yang kamu bicarakan?!" sentak Valen saat mendengar kata-kata sakral itu dari mulut Aurel.

"Aku mau kita bercerai Len" ucap Aurelp dengan suara lirih.

"Tapi kenapa?" Valen segera menggenggam tangan Aurel erat.

"Kamu tidak mencintai aku, kamu mencintai Nabil jadi aku gamau jadi penghalang dari cinta kalian"

"Lagi pula aku tidak becus menjaga calon anak kita, jadi untuk apa lagi aku udah ikhlas apa yang telah kamu lakuin ke aku masa itu, dan sekarang kamu tidak akan terikat dengan rasa bersalah mu itu" jelas Aurel panjang lebar dengan air mata yang terus mengalir.

Cup
Valen tak menghiraukan ucapan Aurel, ia mulai menempelkan bibir nya ke bibir Aurel. Awalnya hanya menempel saja lama kelamaan Valen mulai menekan tengkuk Aurel dan memulai perciuman di antara mereka.

"Val-enh lephpashh" Aurel sudah kehabisa oksigen, Valen yang sadar langsung menjauh kan wajah nya dari wajah Aurel.

"Aku gak akan mau bercerai sama kamu, aku sama dia hanya sekedar teman mungkin untuk calon anak kita yang udah pergi aku insyaallah akan ikhlas, mungkin belum rezeki kita"

"Jadi jangan pernah ucapin kata-kata sakral itu lagi dari bibir ini, atau aku akan mencium mu sampe kamu tidak bisa bernafas beneran" ujar Valen sambil mengelus bibir mungil Aurel.

Valen mulai membawa Aurel ke dalam dekapan nya lalu ia mencium kepala Aurel tidak lupa dengan kata maaf yang ia lontarkan dalam hatinya.

"Agam dimana?" tanya Aurel tiba-tiba.

"Kenapa kamu cari dia sedangkan aku ada disini?" Valen sangat kesal jika kakak angkat dari istrinya itu terlalu berdekatan.

"Kan dia kakak ku kenapa aku tidak boleh mencarinya?"

"Udah ada aku jadi gak perlu cari di-" ucapan Valen terpotong kala ada seseorang yang masuk ruangan tersebut.

"Hai baby" sapa Agam dengan membawa bucket bungan di tangannya.

"Shit" ucap Valen dalam hati.

"Hai Agam" Aurel segera memeluk kakak nya itu, tanpa memperdulikan wajah Valen yang sudah sesikit padam menahan kesal nya.

"Kamu udah makan?"

"Udah" bukan Aurel yang menjawab melainkan Valen, ia segera menarik Aurel dari pelukan Agam dan membawa Aurel kedalam pelukan nya.

"Lo apa-apaan sih" Agam tak terima dengan perlakuan Valen.

"Dia istri gue"

"Dia adik gue"

"Dia calon Ibu untuk anak gue"

"Dia adik gue"

"Dia-"

Aurelia {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang