Chapter//17

3.1K 121 21
                                    

Typo bertebaran harap maklum

"Apa gue harus nge-hamilin Lo agar Lo gak deket-deket sama cowok lain" pertanyaan Valen membuat Aurel yang baru keluar dari kamar mandi langsung terdiam mematung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa gue harus nge-hamilin Lo agar Lo gak deket-deket sama cowok lain" pertanyaan Valen membuat Aurel yang baru keluar dari kamar mandi langsung terdiam mematung.

"A-apa maksud Lo?" tanya Aurel pura-pura tidak paham.

"Ck!sini" tanpa aba-aba Valen menarik tangan Aurel dan berhasil membuat Aurel duduk di pangkuannya.

"Gue udah bilang Lo putusin hubungan Lo sama Agam itu" pinta Valen dengan suara lemah. "Gak bisa" bantah Aurel.

"Kenapa apa Lo tergila-gila sama dia dan oh apa Lo dibayar" kan Valen mulai menuduhnya yang tidak-tidak bahkan ucapan Valen terlalu menyakitkan untuk didengar.

"Enggak,Valen lepas gue kesakitan" berontak Aurel namun Valen semakin mengencangkan tangannya memeluk pinggang Aurel.

"Tadi kenapa Lo ciuman sama Rey?" tanya Valen yang terlihat menahan amarahnya.

"Gue enggak ciuman,dia niup mata gue karena kemasukan hewan saat bersih-bersih tadi" jelas Aurel.

"Munafik" Aurel yang tadinya menunduk kini mulai mengangkat kepalanya dan menatap mata tajam Valen.

"Lo kenapa sih len?Lo kenapa ngelarang gue Deket sama cowok lain sedangkan perintah itu Lo yang buat" Aurel mulai geram dengan sifat Valen ini.

Apa tadi ia Munafik? Murahan? Dia deket-deket sama semua cowok? Dasar.

"Gue akan membuat Lo jadi milik gue seutuhnya mulai hari ini" tercetak seringai kecil di wajah Valen.

Tanpa aba-aba Valen mengangkat tubuh Aurel dan membaringkannya di kasur. "Va-len" lirih Aurel bayangin malam itu kembali lagi berputar di otaknya.

"Kenapa hm?dengan membuat Valen junior Lo akan jadi milik gue selamanya,dan gue menarik kata-kata gue dulu Lo gak boleh deket sama cowok lain begitupun gue gak bakal Deket sama cewek lain" ujar Valen panjang lebar dengan mengelus perut rata Aurel.

"Val-shh geliii" lirih Aurel.

"Valen please kita masih sekolah" pinta Aurel sambil menahan tangan Valen agar berhenti mengelus perutnya.

"No Problem bagi gue"

"Siap?" tanya Valen dan Aurel hanya pasrah toh menolak saja Valen tetep nekat.

"Nikmati saja" ucap Valen dengan nada lemah.

"Akhh"

Duarrrrrrrrrrrr(skip pagi)😁
Kini kedua remaja yang sudah berstatus sebagai pasutri sedang tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh mereka.

"Valen apa kita tidak sekolah?" tanya Aurel,dengan Valen memeluknya dari belakang karena posisinya Aurel memunggunginya.

"Hmm tidak kita akan menghabiskan waktu bersama" setelah mengucap itu Valen mengeratkan pelukannya dan mengendus-enduskan kepalanya di ceruk leher Aurel.

Aurelia {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang