Rudy

5.8K 301 3
                                    

Bangun pagi banget, karena jadwal sarapan di hotel itu mulai dari jam 6 sampai jam 8 pagi, aku sengaja datang  sarapan lebih awal, tujuannya tentu saja untuk bertemu Sasi.

Sudah hampir jam 9, Sasi ga muncul juga, hufft mana sarapan udah abis banyak lagi. Kemana ya dia?

"Rud! Kamu dari tadi di restoran aja, makan terus! Ayo berenang."

"Nanti Tan, aku kekenyangan."

"Ya udah, aku berenang ya."

Aku benci pikiranku, mereka ngapain sih semalem kok sampai ga sarapan, atau mereka jogging ya, atau berenang mungkin.

Aku mencari Sasi dimana-mana, seluruh hotel aku jelajahi demi bertemu dengannya. Tapi nihil. Zonk. Yang ada cuma capek nih betis.

Astaga, kok baru kepikiran ya, kenapa ga tanya front office aja ya.

"Pagi mbak, boleh tahu tamu dengan nama Sasi ada di kamar nomor berapa ya?"

"Maksud bapak, ibu Sasi?"

"Iya."

"Ibu Sasi sudah cek out semalam pak bersama bapak Ishak."

"Oh, oke trimakasih."

Yah, dia udah cek out, padahal belum dapat nomor telponnya, bukannya semalem sakit maag, kok buru-buru pulang, semoga aja ga serius sakitnya.

Hari ini terasa ga berarti, bikin lemas ga fokus.

~tlit tlit tlit~ suara dering telepon.

"Iya Pah."

"Selasa udah masuk kerja lagi kok, iya  nanti Selasa aku gantiin Papa. Oke, bye."

Lagi liburan juga masih aja diingetin kerjaan.

Berenang aja deh sama Tania dan kawan-kawan. Mari kita bergembira, hilangkan duka lara sedih didada, syubidu bidu pap pap.

***

"Selamat pagi pak Rudy, saya Ditto saya akan menjadi sekretaris utama pak Rudy."

"Hai Ditto, sepertinya kita sepantaran ya?"

"Saya lebih muda 2 tahun dari pak Rudy."

"Oke."

"Saya akan bacakan agenda bapak hari ini. Pagi jam 8.30 rapat dengan dewan direksi, perkenalan dan penyampaian visi misi bapak, lalu jam 10 kita akan menuju PT. Cipta Kreasi dan Rekreasi untuk membahas perjanjian kerja, juga bertemu dengan CEOnya secara pribadi, setelah itu masih ada rapat dengan karyawan, juga masih ada beberapa proposal yang harus ditandatangani."

"Oke. Bawakan saya kopi hitam tanpa gula."

"Baik pak."

"Oh ya, proposal kerjasama dengan PT. cipta Kreasi dan Rekreasi tolong kasih ke saya, saya harus pelajari dahulu, saya belum tanya papa soal kerja sama ini."

"Baik pak."

Kenapa papa sangat tertarik dengan kerjasama ini, aku rasa ini tidak terlalu menguntungkan hanya nilai edukasinya baik. Papa memaksa aku harus bertemu dengan presiden direktur nya secara langsung, karena dia adalah keponakan teman papa dan lulusan Cambridge juga katanya. Dia hebat juga dalam waktu singkat bisa mendirikan perusahaan yang wealth. Namanya Btari S. Keshwari, jawa banget, penasaran juga sih, sepertinya  aku belum pernah dengar nama ini di kampusku dulu.

"Ditto, tolong kasih tahu pihak sana kalau saya masih banyak kerjaan, jadi kalau bisa semuanya di percepat saja."

"Baik pak."

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang