"Sasi, maafkan aku, aku membuatmu menderita lagi... Aku sekarang tidak akan percaya kata dokter lagi, sekalipun papa ku dokter, kata mereka rahim mu tipis sudah sulit untuk hamil lagi, tapi kenapa sekarang kamu akan melahirkan lagi...?"
"Huh hah huh hah" aku mengatur napasku, aku akan melahirkan anak kedua kami, sudah masuk bukaan 7, gelombang-gelombang cinta yang menyakitkan ini akan segera berlalu, kami akan bertemu buah cinta kami, aku harus kuat. Tapi sepertinya suamiku ini yang lemah, dia kalau setres ngoceh ngalor ngidul.
"Papi, can you just shut up! Makanya kalau ga mau istrinya hamil lagi, potong tuh si little beast!"
"Mami tega banget, ini aset mami."
"Huh hah huh hah"
"Atur napas mami, papi janji besok papi rante terus nih si beast biar ga nakalin nona vi lagi."
"Janjimu palsu!"
"Biar mami tenang aja kok."
"Papi... Uhhh sakit, panggil dokter bidan..."
***
20 tahun sudah kami bersama, dia tidak berubah banyak tetap konyol dan semaunya, kami sering ribut karena sifatnya ini, tapi dia tidak berubah dalam hal mencintaiku, dia semakin mencintaiku. Kami semakin mencintai.Seperti saat ini kami harus berpisah dengan anak-anak yang akan belajar ke negeri orang. Kami hanya membekali mereka dengan ajaran kami, kami berharap mereka tidak mengulangi kesalahan orang tua mereka, kami berharap mereka berhasil dimasa muda mereka.
Beruntung anak pertama kami laki-laki jadi kami kasih nama sesuai perjanjian konyol antara Rudy dan Ishak, namany Ishak Subagyo. Sekarang dia kuliah di Cambridge, dia pintar dan lugas, sifatnya seperti Rudy, ceria dan konyol, tapi tidak semaunya sendiri, untung aja kan?
Anak kedua kami, perempuan yang wajahnya 80% mirip papi nya, namanya Angela Keshwari. Sekarang dia akan menyusul kakaknya ke Cambridge, anak perempuan ku ini bukan hanya wajah yang mirip papinya tapi sifat dan kelakuannya juga, aku takut dia akan jadi heartbreaker seperti papinya.
I think I live in this funny world, bagaimana bisa dua kali di vonis dokter tidak bisa hamil, aku malah hamil dua kali.
Apa kata manusia walau dengan segala macam ilmunya belum tentu sejalan dengan apa kata takdir, manusia hanya harus berusaha, lakukan yang terbaik, sebaik-baiknya.
"Sayang, kita di undang Tania, anaknya tunangan."
"Apa sudah tunangan saja? Kita sudah tua ya Pi?"
"Tapi bodi mami masih 25 kok mi..." Rudy bicara sambil mencubit bokongku.
"Ya ampun papi, inget umur, masih genit aja!"
"Sepi ya mi ga ada anak-anak, kita bikin lagi yuk?"
"Papi... Boleh punya anak lagi, tapi papi yang melahirkan ya?"
"Hahahaha kita nunggu cucu saja ya mi."
***
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
Romantizm"aku hamil Rud." "Buang anak itu Sasi, aku tidak menginginkan nya, aku tidak menginginkan kalian!" Cinta memang tanpa logika. Sasi yang selalu disakiti, tetap mencintai Rudy. Sampai saat itu, ketika dia dipaksa aborsi. Itu terlalu menyakitkan.