01. PENGAKUAN

7.1K 453 40
                                    

Namanya Nadia Asmara, perempuan 25 tahun yang bekerja sebagai brand marketing di salah satu perusahaan e-commerce. Perempuan itu dulu pernah menggilai sosok idolanya, Arsya Yudha. Penyanyi pendatang baru yang memiliki suara unik dan tampang yang rupawan. Eum, mungkin tidak hanya dulu Asmara mengidolakan Arsya, saat ini pun juga masih sih, tapi sudah tidak segila dulu saat masih duduk di bangku sekolah.

***

Asmara mungkin sedikit berbeda dari teman-teman lainnya, disaat semuanya menggilai oppa-oppa Korea ia justru hanya terfokus pada Arsya. Apalah itu Super Junior, Big Bang, 2pm, SHINee, Infinite, TVXQ dan lainnya yang sama sekali tidak Asmara pedulikan.

"Apaan sih namanya kok gitu banget. Kalau ada Junior berarti ada Senior-nya dong?"

"Bukannya Big Bang adanya di Inggris ya?"

Dan pertanyaan-pertanyaan tidak masuk akal lainnya yang membuat Asmara tidak habis pikir dengan nama-nama yang selalu di hebohkan oleh teman-temannya.

"Ra, gaya gue udah mirip GD belum?" Tanya Rijaldi salah satu teman sekelasnya di bangku sekolah.

Asmara hanya diam dan memperhatikan penampilan Rijaldi, bahkan ia saja tidak tahu siapa GD yang dimaksud oleh temannya itu. "GD siapa? Malah mirip Andika kengen band poni lo! Awas kena razia rambutnya Pak Sugeng loh!" Begitulah jawaban Asmara, santai tanpa dosa.

"Yeilah main lo kurang jauh Ra! Lagi pula ya ini tu poni palsu kali ah Ra! Masa sih lo enggak tahu GD? Kalau Siwon tahu gak lo?" Keluh Rijaldi sambil mencopot poni ala GD pada masanya.

"Siapa lagi Siwon itu. Tahu gue Miwon merk micin. Aduh deh Jal, udahlah gak usah aneh-aneh deh lo. Cakep-cakep tapi ha-ho." Ledek Asmara kemudian terkekeh.

"Berarti gue ganteng dong?" Tanya Rijaldi yang kemudian duduk di kursi kosong tepat di seberang bangku Asmara.

"Lo? Ganteng? Haha eneg tahu ketemu lo tiap hari dari SMP. Gantengan juga Arsya kemana-mana!" Timpal Asmara santai seperti biasanya.

"Dasar emang ya Ra lo tu. Arsya Arsya mulu! Di notis juga enggak!"

"Ye liat aja nanti, gue bakalan nikah sama Arsya!"

"Ngipi lo!"

Dan saat itu Asmara tidak tahu jika Rijaldi sebenarnya menyimpan rasa untuknya. Teman satu kelasnya dari kelas satu SMP hingga kelas tiga SMA.

***

"Lo masih suka sama Arsya Ra?" Tanya Rijaldi saat mengantar Asmara sepulang dari reuni angkatan mereka.

"Ya masih ngikutin. Tapi enggak segila dulu lah! Haha." Jawab Asmara sambil terkekeh. "Gila ya gue dulu bisa kaya gitu? Tapi sekarang kok kaya, ya udah gue suka musiknya, gue suka karya dia, padahal beberapa kali gue papasan sama dia buat syuting sama foto tapi anehnya enggak seheboh dulu. Cuma mungkin deg-deg-an doang, ya tahu lah lo gimana sih rasaya ketemu sama mantan pacar?haha" Lanjutnya terkekeh.

"Tapi gue degdeg-an nya ketemu mantan crush Ra. Dan kayanya gue masih suka sama dia deh." Ucap Rijaldi serius menimpali.

"Hah? Siapa-siapa? Anak angkatan kita? Siapa? Anak kelas mana dulu? Gila lo enggak pernah cerita sama gue. Dari kapan lo punya gebetan?" Tanya Asmara penasaran, masih berdiri di depan pagar rumahnya.

"Dari kelas satu SMA kayanya." Jawab Rijaldi atas pertanyaan Asmara.

"Gila lama banget? Gagal move on lo? Siapa sih orangnya? Gue kenal enggak?" Tanya Asmara lagi dan Rijaldi mengangguk sambil menggusap-usap tengkuknya. "Siapa, siapa!?" Heboh Asmara yang sudah sangat penasaran.

"Lo!" Jawab Rijaldi dengan serius, menatap Asmara yang menunjukan raut penasarannya.

"Haha bercanda ya lo? Hahaha." Timpal Asmara sambil memukul lengan Rijaldi.

Namun sedetik kemudian Asmara terdiam, perasaannya jadi canggung saat Rijaldi kembali berucap. "Iya, gue suka sama lo dari dulu Ra! Makanya dulu gue suka ngintilin lo, rese-in lo. Ya karena gue suka sama lo, jadi gue bertingkah bodoh dan ha-ho kaya yang lo bilang. Gue pikir lo juga suka korea-korean kaya yang lain, sampai gue bela-belain nyari tahu siapa aja mereka. Tapi ternyata lo beda dari yang lain Ra, menurut gue lo itu spesial."

Asmara masih terdiam di tempatnya, tangannya tiba-tiba lemas, dan ia benar-benar kaget atas pengakuan Rijaldi padanya. Lagu debut Pengakuan milik Arsya pun tiba-tiba terputar diotaknya.

Senyummu adalah cahaya di hidupku
Selalu ku memikirkanmu, dalam setiap malam-malamku
Hangat terasa hadirmu di mimpiku, Begitu nyata dirimu merubah hidupku

Tak pernah kau sadari, ku selalu memujamu
Menyebutkan namamu dalam doaku, mencintamu sedalam itu
Menahan luka saat kau dengan yang lainnya

Bodohnya ku, tak bisa ungkapkan rasa
Pengakuan cintaku yang terdalam
Untukmu... cintaku... cahaya hidupku..
Ku tetap di sini, mencintaimu....

"Udah Ra enggak usah terlalu di pikirin. Sorry ya kalau buat lo gak nyaman. Gue cuma pengen bilang aja biar lega. Gue juga gak butuh jawaban dari lo kok Ra."

Asmara masih tetap terdiam, namun tak lama kemudian ia tersenyum seraya menggeleng ringan. "Oh, enggak kok. Thanks ya Jal." Ucapnya canggung. " Ka-kalau gitu gue masuk duluan ya. Lo hati-hati di jalan." Lanjutnya lalu buru-buru masuk ke rumah.

***

Jantung Asmara berdegub tidak karuhan, bahkan saat ia sudah berada di dalam kamar. Pengakuan dari teman sekolahnya itu membuat Asmara tidak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi.

"Gila gila gila.. Gue enggak lagi dikerjain kan sama Rijal?" Gumam Asmara yang masih mencoba menyetabilkan degub jantungnya.

Ini bukan kali pertama Asmara mendapat pengakuan cinta, tapi entah mengapa rasanya beda saja. Mungkin karena ia mengenal betul siapa yang baru saja mengungkapkan pengakuan itu.

Pikirannya masih berpuar-putar pada sosok Rijaldi, mengingat semua kenangan yang dulu pernah mereka lewati sebagai sahabat. Perlahan pun Asmara sadar, bahwa memang sikap Rijaldi berbeda dari teman-temannya yang lain. Hingga tiba-tiba ponselnya bergetar beberapa kali tanda pesan masuk. Pesan dari nomor baru dengan foto profil yang tidak asing bagi Asmara.

+62-0210-1013
.online.

Selamat sore, ini benar Asmara dari Magic Shopping kan? Saya Arsya, maaf ya ganggu. Saya dapat nomor kamu dari mbak Renata manager saya. Lusa setelah syuting iklan ada waktu?

Belum juga detak jantungnya stabil, Asmara sudah di buat tak karuhan dengan pesan yang baru saja ia terima. Pesan dari Arsya sang idola.

***

Ditulis : 22 Juni 2020
Publikasi : 22 Juni 2020
Re-publish 2 : 02 Februari 2021

***

Menemukan ada yang beda ga??
Gak banyak sih, gak menonjol juga, kalau yang udah pernah baca dan berkali-kali mungkin sedikit sadar..hehe

Apa hayoooo???

Komen2 ya yang tau jawabannya.... Hehe
Vote nya juga jangan lupa!

ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang