24. Say Yes

2K 285 49
                                    

"Sebenarnya... hubungan kita ini apa sih?" Setelah menimbang dalam keraguan, akhirnya pertanyaan itu terlontar dari mulut Asmara.

Bukannya sebuah jawaban pasti yang Asmara dapat dari Arsya, namun sebuah kecupan kilat di pelepis kirinya dan pelukan Arsya yang terasa kian mengerat.

"Mau kamu apa?" Tanya Arsya kemudian yang membuat Asmara bercedak tak suka. Dan hal itu sukses membuat Arsya terkekeh renyah yang membuat Asmara makin mengerucutkan bibirnya.

Arsya melepas pelukannya dan memutar tubuh Asmara untuk saling berhadapan, kemudian yang ia lakukan adalah menatap dalam kedua manik Asmara. "Aku pikir dari perdebatan kita beberapa minggu lalu kamu udah paham sama hubungan kita ini Asmara."

Asmara masih mengerucutkan bibirnya. "Terkadang perempuan juga butuh kepastian berupa ucapan yang pasti Arsya. Kalau kamu cuma action doang nggak pernah ngomong apa-apa gimana aku bisa paham? Kamu tahu nggak? Selama ini tuh aku bingung sama kamu. Sikap kamu emang menunjukan segalanya, tapi kamu nggak pernah ngomong apa-apa ke aku. Jadi aku nggak bisa menyimpulkan seperti apa yang kamu simpulkan. Aku bukan anak pramuka yang paham sama kode-kode kamu Acaaaa!!!"

Arsya tersenyum lalu mengecup kilat bibir Asmara yang terlihat menggemaskan namun dengan cepat pula Asmara menghindar dan memberi tatapan tajam. "Jangan asal cium-cium deh kalau masih nggak jelas gini!"

Entah mengapa Asmara sangat ingin marah terus dengan Arsya akhir-akhir ini. Hatinya tengah dilema, pemberitaan Arsya dan Jenifer di luaran sana juga tak kunjung mereda, tidak ada bantahan atau pun klarifikasi dari kedua belah pihak yang terlihat santai saja dengan berita yang beredar. Tapi Asmara tahu Arsya tidak pernah keluar bersama Jenifer, lebih sering bersama dirinya bukan dengan Jenifer, Jenifer itu.

Arsya tersenyum, "oke, oke, sori." Ucap Arsya kemudian. "Kalau gitu dengerin baik-baik ya." Lanjutnya sambil menatap Asmara dengan penuh kelembutan. Kedua tangannya berada di pundak Asmara.

"Jangan pernah terpengaruh sama berita di luar sana. Aku yakin kamu tahu aku bahkan lebih dari aku ngenal diriku sendiri. Kamu cuma harus terus fokus sama aku aja, nggak boleh ke yang lain karena aku fokusnya juga cuma ke kamu aja enggak ke yang lain. Oke?" Asmara mengangguk tanpa sadar.

"Jadi, kalau ada yang tanya hubungan kita ini apa, atau bahkan kamu masih bertanya-tanya tentang itu jawabannya adalah." Sengaja Arsya mengambil jeda untuk melihat ekspresi Asmara, lalu ide jahilnya muncul.

ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang