06. ANJASMARA

2K 317 46
                                    

Hampir tiga minggu Asmara tidak bertemu dengan Arsya, terakhir adalah saat Arsya pulang dari Semarang dan langsung menemuinya di kantor. Membawakan oleh-oleh berupa empat kotak lumpia khas Semarang. "Di bagi sama orang kantor yang satu di bawa pulang buat ayah sama ibu kamu." Begitulah katanya saat itu dan benar saja Asmara melakukannya.

"Kak, lain kali kalau ngobrol sama temannya itu mending di ajak masuk ke rumah jangan kebiasaan ngobrol di dalam mobil ah. Siapa sih? Pacar kakak ya?"

"Lebih ganteng siapa kak, yang biasanya nganter atau Arsya?"

Begitulah ucapan ayah dan ibunya saat Asmara mengatakan ada oleh-oleh dari temannya. Dan kala itu Asmara hanya membatin, "ya sama-sama ganteng lah Yah. Orang yang nganterin kakak si Arsya." Namun ia memilih tidak menyuarakan isi hatinya, takut-takut di bilang halu lagilagi oleh kedua orang tuanya.

***

"Mbak, gapapa kan aku bawa Anjas? Di rumah gak ada yang jaga soalnya. Ayah sama ibu lagi kondangan ke Bogor, tapi tenang aja, Anjas di kasih makan sama mainan bakalan diem kok."

Reva ketua tim Asmara hanya mengangguk, ini bukan pertama kali Asmara membawa adiknya yang masih empat tahun ke lokasi syuting atau pemotretan. Beberapa kali membawa Anjas bekerja sebenarnya tidak begitu membuat Asmara keberatan, hanya saja dulu saat pertama kali Asmara mengajak adiknya itu banyak omongan-omongan tidak enak tentang dirinya. Namun setelah Asmara menjelaskan bahwa Anjas adalah adiknya semua rekan kerja Asmara tidak menyangka.

"Gue kira anak lo, tapi gue gak pernah liat laki lo. Sorry ya Ra."

Begitulah kurang lebih ucapan permintaan maaf dari rekan kerja Asmara yang sudah menduga-duga tentang Asmara dan adiknya yang masih balita. Memang benar-benar seperti membawa anak bekerja. Usia 25 tahun dan memiliki adik berusia 4 tahun.

"Asmara?" Panggilan lirih dari Arsya sama sekali tidak Asmara hiraukan karena sedang sibuk membujuk adiknya untuk makan.

Bagi Asmara, adiknya akan diam dan tenang kalau sudah kenyang dan ini waktunya Anjas untuk makan siang. "A dong dek. Kalau bandel lapor ke ayah nih!"

Suara itu menghentikan langkah Arsya, ia pikir hanya melihat perempuan yang tengah berjongkok dari belakang itu adalah Asmara namun sepertinya bukan.

"Dek ayo di makan, tinggal satu lagi a." Suara itu membuat langkah Arsya yang mulai berbalik terhenti, sedikit berpikir bahwa suara itu benar-benar suara Asmara. Tapi, anak kecil itu?

Atau Asmara sudah menikah atau anak... Ah, Arsya jadi bingung.

"Eh Arsya, kenapa enggak nunggu di ruang tunggu artis aja?" Tanya Asmara saat tidak sengaja melihat punggung Arsya yang sudah akan pergi menjauh dari tempatnya berdiri. Sambil mengandeng tangan adiknya, Asmara berjalan ke arah Arsya.

"Oh eh?!" Biasanya Asmara yang akan kehilangan kata-katanya namun kali ini Arsya yang malah bingung sambil menunduk melihat ke arah bocah laki-laki yang sangat mirip dengan Asmara.

"Kak ayo, udah kebulu ngompol adek nanti!"

Mendengar keluhan dari anak laki-laki yang di gandeng Asmara membuat Arsya makin bingung. "Bentar ya Sya, mau nganterin Anjas ke toilet dulu." Pamit Asmara kemudian berlalu.

***

"Oh, aku kira anak kamu. Maaf ya Asmara." Ucap Arsya saat setelah mendengar sedikit cerita dari Asmara.

Saat ini mereka sedang duduk bersebelahan di dalam mobil, setelah selesai dengan syuting iklan terbaru untuk Magic Shopping, Arsya terus memaksa untuk mengantar Asmara pulang dengan alasan ada Anjas sudah terlihat mengantuk. Mau tidak mau Asmara mengiyakan ajakan Arsya.

"Tapi beneran deh sori banget ya, aku tadi mikirnya kamu udah nikah trus Anjas itu anak kamu." Lanjut Arsya sambil tersenyum canggung.

"Santai aja, emang gitu kok banyak yang salah sangka. Kamu bukan orang pertama yang salah sangka, tenang ada banyak temennya. Hehe" Balasan Asmara membuat suasana menjadi cair dan Arsya mulai terkekeh menimpali ucapan Asmara.

"Kamu tahu gak nama lengkap Anjas siapa?" Tanya Asmara kemudian.

"Anjasmara?" Jawab Arsya asal sambil sekilas melirik ke arah Asmara dan adiknya yang tengah terlelap.

"Bener banget. Namanya Anjas itu Anjasmara." Balas Asmara yang membuat Arsya tidak menyangka jawaban asalnya adalah sebuah kebenaran.

"Ibu itu ngefans banget sama Anjasmara. Kenapa namaku Asmara ya gara-gara nama dari Anjasmara. Jadi pas aku umur sembilan atau sepuluh tahunan gitu tanya ke ibu kenapa namaku Asmara, eh ibu bilang ngefans berat sama Anjasmara, katanya gak mungkin kan anak cewek masa dikasih nama Anjasmara makanya yang diambil Asmaranya aja kalau misal cowok ya bakal di kasih nama Anjasmara. Eh beneran dong, dua belas tahun kemudian lahirlah si bocah ini. Beneran di kasih nama Anjasmara." Asmara terkekeh dengan ceritanya Sendiri.

Melihat hal itu tangan kiri Arsya mulai ikut mengelus rambut lembut milik Anjas. "Mirip banget loh sama kamu." Ucapnya kemudian. "Gemes banget lagi pipinya." Lanjutnya kemudian mengusap pipi gembul Anjas.

"Seru kali ya kalau punya adik!" Gumam Arsya yang masih memandangi Anjas yang tertidur dipangkuan Asmara.

"Kamu anak bungsu ya? Jadi gak bisa rasain punya adik deh. Tapi kalau Anjas rasanya bukan adik lagi sih buat aku, udah kaya anak sendiri aja." Timpal Asmara ikut mengusap rambut halus adiknya.

Melihat Asmara yang dengan lembut mengusap kening hingga rambut adiknya membuat hati Arsya menghangat dengan sendirinya. Seketika senyum teduh tergambar di wajahnya.

"Weekend depan ada acara gak?" Tanya Arsya mendadak.

"Eum? Gak ada sih kayanya. Kenapa emang?" Menoleh ke samping kanan, Asmara menjawab pertanyaan Arsya dengan sebuah pertanyaan.

"Ke Bandung yuk, main ke rumah mama. Nanti aku kenalin ke mama sama kakak-kakak aku." Balas Arsya sambil tersenyum manis.

"Eh?" Sontak ucapan Arsya barusan membuat Asmara terdiam dengan wajah bingung, hingga membuat mata monolidnya melebar dan membulat sempurna.

Melihat reaksi Asmara yang selalu begitu membuat Arsya tersenyum, entah mengapa ia selalu gemas dengan tingkah laku Asmara yang unik itu, suka mendadak diam dan bingung saat diberi sebuah pertanyaan.

"Mau gak? Kebetulan setelah tour kampus kemarin aku belum sempat pulang. Sekalian aku mau ajak kamu makan-makanan enak di Bandung. Mau ya ya ya?!" Pinta Arsya sedikit memaksa.

***

Ditulis: 22 Juli 2020
Publikasi : 23 Juli 2020
Re-publish 2 : 09 Februari 2021

***

Walah Arsyanya kok ngegas?? Asmara kan kaget Sya.. Jangan suka mendadak ah.

Nextnya kira2 ada apa ya di Bandung??hehe

ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang