Arsya baru saja melakukan pertemuan dengan Nick di studio laki-laki yang satu tahun lebih tua darinya itu. Nick adalah salah satu musisi yang karyanya sudah tidak diragukan lagi. Banyak pendatang baru yang mendapatkan tempatnya berkat karya-karya Nick yang easy listening. Dan untuk kesekian kalinya Arsya bekerjasama dengan Nick, tidak hanya dalam pembuatan lagu namun kali ini Arsya akan berkolaborasi dengan Nick untuk singel akan datang.
"Lo yakin pakai lagu ini Sya? Enggak mau lagu baru aja?" Tanya Hendrik nama asli dari Nick.
"Simpen aja lagu barunya buat album. Gue cuma lagi pengen aja nyanyiin itu, kemarin udah gue buat aransemnya versi gue sendiri trus gue maunya nanti di tambahin rapp dari lo bisa kan bang? Kaya bakalan bisa ngegebrak deh, tahun ini kan modelnya indie-indie semua. Kita bikin yang beda aja lah bang, makanya gue pilih aransemen ulang aja lagu ini. Kan lo sendiri juga yang bilang, jangan cari aman bikin sesuatu yang beda dan buat tren yang baru. Dan gue percaya lo pasti bisa bang!" Jelas Arsya membuat Hendrik mulai memikirkannya lagi sambil mendengar demo aransemen baru yang Arsya buat.
Kepala Hendrik mengangguk-angguk mendengar aransemen baru Arsya. "Gue isi opening di intronya, trus rappnya sebelum intro akhir aja gimana? Atau di tengah aja sebelum masuk reff?" Tanya Hendrik sambil komat-kamit mencoba membuat lirik untuk rappnya.
"Asiknya gimana deh bang."
Hendrik masih mengangguk-anggukan kepalanya. Sedangkan Arsya tersenyum senang sambil menyanyikan lirik lagunya sesuai aransemen yang dia buat.
"Arasemennya gue rapiin dulu ya, lusa deh kita rekamnya atau gak lo besok sore deh ke sini lagi atau gak malam aja tapi di rumah gue."
"Oke sip deh, kabar-kabar aja bang. Dua jam lagi gue ada acara. Duluan ya bang. Thanks bang gue balik dulu ya!"
***
Dua minggu berlalu, lagu yang Arsya persiapkan untuk singelnya kali ini sedang dalam proses final, tinggal menunggu tanggal dua puluh enam untuk merilisnya. Arsya benar-benar tidak sabar dengan hasilnya setelah hampir satu tahun terakhir ia tidak muncul dengan album maupun singel terbaru.
Album COLOR yang di rilis sepuluh bulan lalu membuat singel yang akan dikeluarkan Arsya kali ini benar-benar sangat dinantikan. Lagunya hanya dapat di unduh dan di dengarkan di platform resmi. Semuanya sudah sebar digital, karena penjualan album pun tidak begitu di minati lagi oleh kalangan milenial.
"Asmara, barusan aku kirim link ke kamu. Besok jam sepuluh pagi jangan lupa di buka ya. Singel baruku..hehe" ucap Arsya setelah mengirimkan sebuah tautan ke ruang obrolan antara dirinya dan Asmara.
Saat ini mereka tengah berada di dalam mobil tepat di depan rumah Asmara. Dua bulan saling mengenal membuat perasaan canggung dan kaku antara Arsya dan Asmara mulai mencair. Layaknya teman lama, mereka mengobrol banyak hal. Dari masalah perkerjaan hingga hal-hal pribadi yang sebernanya Asmara sudah tahu fakta-fakta tentang Arsya, hanya saja kali ini lebih dalam dan mendetail. Langsung dari pelakunya.
Seperti Arsya yang sangat menyukai INImie, sekali makan bisa dua bungkus plus nasi dan telur mata sapi. Diet yang sering gagal dilakukan, serta hal receh yang dilakukan Arsya yang nyatanya membuat obrolan mereka mengalir begitu saja.
"Makasih ya Sya udah anterin pulang lagi." Ucap Asmara yang masih betah duduk di dalam mobil Arsya yang terpakir di pinggir jalan depan rumahnya.
"Sama-sama Asmara, besok sore aku mau berangkat ke Semarang. Di sana ada manggung dua hari, kamu mau oleh-oleh apa?" Pamit Arsya disusul dengan sebuah pertanyaan.
"Enggak usah lah. Yang penting kamu baliknya sehat aja Sya, jangan kaya bulan lalu pulang dari Makassar malah drop."
Arsya tersenyum mendengar jawaban dari Asmara, tidak disangka-sangka ternyata Asmara sangat perhatian padanya. "Thanks ya udah perhatian sama aku." Ucapnya lalu mengusap lembut puncak kepala Asamara secara spontan.
Asmara yang sejujurnya masih mencoba untuk sesantai mungkin jika berhadapan dengan Arsya mendadak kaku atas perlakukan Arsya yang diluar dugaannya. Bagaimana bisa ia berhenti mengharapkan sesuatu yang lebih jika keadaan saat ini sungguh membuatnya lemah dan tak berdaya? Apakah imajinasi dan khayalannya selama ini bisa terwujud? Namun sayangnya Asmara harus kembali pada kenyataan yang ada, bisa jadi hal ini hanyalah kebetulan. Berteman dengan sang idola saja ia sudah sangat beruntung, mana berani ia kembali mengharapkan sesuatu yang lebih dari pertemanan?
Tapi, bukankah semua berawal dari pertemanan? Bolehkah Asmara berharap kali ini?
"Asmara?" Panggilan Arsya tersebut membuat Asmara tersadar lalu menoleh menatap Arsya yang sedang tersenyum lembut padanya.
"Udah sana buruan turun. Atau mau ikut aku pulang aja?" Goda Arsya yang membuat Asmara gelagapan dibuatnya.
"Eh oh iya, makasih ya Arsya. Good luck manggungnya." Ucap Asmara sebelum keluar dari mobil Arsya.
"Jangan lupa di dengerin ya singel terbaru ku! Besok kalau udah di Semarang aku kabarin!"
Asmara hanya mengangguk lalu keluar dari mobil Arsya, melambaikan tangannya saat mobil sedan bmw milik Arsya mulai menjauh meninggalkan rumahnya.
***
Arsya
.online.
Asmara, gimana lagunya. Bagus gak?***
Ini kisah anak manusia
Yang bertemu dengan rasa yang indah
Yang bisa buat mabuk
Buat melayangRasa candu tiada tandingannya
Rasa ingin selalu mengulanginya
Yang bisa buat buta
Buat melayangAsmara begitu panggilannya
Asmara kadang suka kadang duka
Asmara bisa membuat semua orang tergila-gila
Asmara - Aura KasihDitulis : 22 Juli 2020
Publikasi : 23 Juli 2020
Re-publish : 08 Februari 2021***
Sinyal2 nih.. Ini beneran kan? Asmara gak lagi halu kan ya???
Jangan lupa vote dan komen2😊
See u di bab 6...
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA
RomanceAsmara sangat menggilai Asrya Yudha, penyanyi pendatang baru yang setiap hari muncul di layar kaca. Bahkan ia tidak peduli bisa saja bangun kesiangan dan terlambat ke sekolah karena begadang menanti penampilan Arsya di sebuah acara live. Tidak Hanya...