Gugup.
Itu yang di rasakan seorang zhong chenle kala ia baru menginjakkan kaki di sebuah sekolah yang sudah tak asing lagi di seoul. Pandanganya tak luput dari lalu lalang siswa lain yang berpapasan dan sesekali menyapanya. Ia mengulas senyum terbaiknya untuk membalas sapaan sapaan itu. disini lumayan ramah ternyata batin Chenle. Ia terus melangkahkan kakinya di koridor per koridor untuk agar cepat menemukan kelasnya.
Tenang.
Ia tak merasakan apapun disini (atau tepatnya belum). mungkin karena ia orang baru dan masih perlu menyesuaikan diri disana.
Langkahnya semakin dipercepat kala ia mendengar bell masuk berbunyi. Tangga per tangga dengan sigap ia lewati sebelum ia terjatuh karena langkahnya terlalu cepat menaiki tangga sehingga kakinya tersandung anak tangga itu sendiri.
Lututnya nyeri karena terpentok ujung tangga.
"Aww, aduh..sakit!" Ia mencoba bangkit agar sampai kelas tepat waktu.
'Hati hati Chenle-ya!'
"Hm?" Chenle menoleh, sebentar! ia seperti mendengar seseorang memanggilnya? namun tak ada sesiapa yang lewat, ah mungkin ia halu. yang terpenting sekarang adalah sampai kelas tepat waktu.
-------------------------------
"Baiklah anak anak, selamat pagi. sebelum kita mulai pelajaran kali ini saya ingin memperkenalkan kalian pada anak baru yang akan masuk kelas ini. silahkan masuk nak!"
kaki dan tangan Chenle bergetar saat memasuki kelas XI BAHASA itu, segugup itu ia karena semua pasang mata tertuju padanya.
"Em, halo semua! namaku Zhong Chenle. Aku pindahan dari China. mohon bantuanya!"
"Baiklah Chenle, silahkan duduk!"
Chenle pun duduk di bangku kosong paling belakang karena hanya itu saja yang tersisa, mau tak mau ia haru duduk dengan perempuan. Toh bukan hanya ia yang duduk dengan perempuan.
"Aku boleh duduk disini kan?" tanya Chenle pada gadis itu.
"Boleh dong. Kenalin, Hana Kim, lo boleh panggil gue Hana!"
"Hai juga, gue Chenle! semoga kita cepat akrab."
"Tentu saja!"
Setelah itu hening menyelimuti keduanya karena mereka harus menyimak materi yang tengah disampaikan oleh Choi ssaem hingga bell masuk berbunyi, sebagian besar murid kelas itu keluar untuk sekedar ke kantin, perpustakaan dll. Sementara Chenle masih berada di kelas itu seraya membaca novel romance kesukaanya, karena ia belum begitu paham denah sekolah ini dan lagipula juga ibunya sudah menyiapkan bekal sehat untuknya. Ditemani musik yang mengalun melalui earphone yang menyumpal di kedua telinganya, matanya begitu fokus meniti paragraf per paragraf novel itu.
"Ku kira cuma cewe doang yang suka baca novel."
Chenle menoleh.
_ren
KAMU SEDANG MEMBACA
H I D D E N || Jichen [Completed]✅
Fanfiction"Sung! kamu percaya gak si sama hantu?" "Hm, kenapa aku mesti percaya ? bercanda ya?'' Zhong Chenle dengan kemisteriusanya dan Park Jisung, lelaki tak bersalah yang terus menjadi korban kejahilan dari 'DIA' . Siapa sangka misi untuk memecahkan berba...