26. [Bahasa Mandarin Karang]

1.3K 318 57
                                    

Udah pencet bintang? Oke, makasih...

Happy reading aja

MAAF TAFI SEMPET KEPENCET PUBLISS HUHU..MAAFKAN SAYAA.


__-_-_-__-__-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-__-_-_-_-_-__-_-__-_-


Chenle mencoba abai dan memilih kembali fokus pada tugas yang tergeletak didepanya saat ini. Batinya berpikir, bukankah hanya tugas bahasa jerman? Kenapa yang lain juga astagaaa!!

Yasudahlah, namanya juga ingin menjadi pintar, maka perjuanganya ya nggak mudah dong. Tanganya bergerak untuk mengisi semua tugas yang benar benar ditumpuk hari esok juga. Ia juga kembali berpikir, Jisung lagi ngerjain juga gak ya? Apa dia keganggu sama Aera ya? Secara dia kan bisa denger suara Aera meski gak bisa liat?

Eh, kenapa jadi mikirin Jisung ya?  Huftt..

Srakk! Ctak!

Mata Chenle reflek menoleh ke arah buku nya yang jatuh. Iya iyaa, besok juga deadline bahasa mandarin. Gosah diingetin juga Chenle udah tau. Tapi yang jadi masalah sekarang adalah saat Chenle hendak mengambil buku yang jatuh itu. Tiba tiba warna merah muncul di depan matanya.

Ah, gaun Karang.

Apalagi tatapan berbedanya saat Chenle mengambil dan memegang buku bersampul kuning itu. Seperti-- ah sedahlah kau takkan paham.

"Kenapa? Ada yang salah dengan buku ini?"

'Not..'

Chenle mengedikkan bahu dan kembali berkutat dengan buku bukunya. Pertama tama ia membuka buku bahasa mandarinya. Sebentar, biar ku ungkap dulu fakta Chenle yang mungkin belum kalian tau. Chenle tu memang orang China asli, namun entah mengapa dalam pajaran bahasa ia lebih menguasai bahasa Korea dan bahasa Inggris. Oke, katakan Chenle aneh tapi memang itu kenyataanya.

'Bùyào zhāojí, jiějué wèntí xūyào zhuānxīn' kata Karang setelah ia mengintip soal yang dikerjakan Chenle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Bùyào zhāojí, jiějué wèntí xūyào zhuānxīn' kata Karang setelah ia mengintip soal yang dikerjakan Chenle.

(Trans: jangan terburu buru, mengerjakan soal itu butuh pikiran yang fokus.)

Chenle terkejut, sontak ia menoleh pada Karang yang tengah duduk di pinggiran ranjang kasurnya sembari menatapnya. Baru kali ini ia mendengar Karang menggunakan bahasa mandarin. Chenle pastilah mengerti apa yang diucapkanya, ia pun tersenyum ke arah Karang sembari mengucapkan xie xie didalam hati yang pasti di dengar oleh Karang.




-_-_-_-_-_-_-__-__-_-_-_-_-__-_-_-_-_-__-_-___-_-_-_-__--_-__--_--_-_-__





H I D D E N || Jichen [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang