4. [Gangguan pertama]

3.3K 538 22
                                    

HAPPY READING;]

--------------------------------------------------------------------


Mereka kembali fokus pada tugas masing masing hingga gerakan menulis Chenle terhenti ketika ia membaca gerak gerik aneh dari Jisung.

"Kenapa lagi?"

"Liat pulpen aku gak? tadi aku taroh disini, kok ilang ya?"

"Jatuh kali, coba cari lagi"

"Masa sih? gak mungkin ah!"

"Beneran ih!"

Mata Chenle mengedar ke seluruh penjuru kelas dan tiba tiba mata kedua alias mata batinya memberi sinyal saat itu juga. Penglihatan keduanya itu tak sengaja menangkap seorang gadis kecil bergaun putih yang tengah bersenandung random di sudut belakang kelas, dilihatnya juga pulpen Jisung yang tengah di bawanya. Chenle geram, ia mengepalkan kedua tanganya lalu memejamkan matanya juga untuk membuka jalur komunikasi dengan makhluk itu lewat batin.

"Maumu apa? kembalikan pulpen temanku!"

Makhluk itu tetap diam.

"Hei, kau dengar aku kan?! kembalikan atau kau kuusir kau dari kelas ini!"

"Eh, apa itu?!!" itu pekikan terkejut Jisung karena dia melihat pulpennya seperti di lempar seseorang ke mejanya dari arah belakang.

"Hm? ada apa?"

Ya, dengan tidak elitnya makhluk itu melempar pulpen Jisung ke mejanya dengan keras lalu pergi begitu saja. Aish..dasar!

"Gimana bisa pulpen aku ke lempar dari... belakang.. eh, ini janggal banget."

"Heh! itu tadi aku, aku yang nemuin. pulpen kamu tuh gelinding ke belakang terus aku juga yang ngelempar ke meja."

"Oh gitu, kirain.."

'Hufftt... untung gue jago beralasan'

---------------------------------------------------------------------

Pelajaran sudah berakhir dan bell pulang pun telah berbunyi, semua siswa sekolah itu pun berhamburan keluar dan sesekali tertawa riang untuk menghilangkan penat setelah berjam jam belajar. Termasuk lelaki imut bersurai hitam yang kini tengah berjalan keluar gerbang.

"Chenle!" sang empu yang dipanggil pun menoleh.

"Eh, Jisung?"

"Kamu pulangnya di jemput?"

"Hm..gak juga! rumah aku lumayan deket dari sini kok, jadi jalan kaki aja sampai."

"Rumah pindahan kamu deket sini?"

"Iya, di komplek yeongwon. kenapa?"

"Komplek yeongwon? astaga rumah aku juga di komplek itu. Jadi orang yang pindah kata bunda hari itu adalah keluargamu?"

"Ee..iya mungkin..hehe.."

"Rumah kamu catnya warna merah kan? yang di depanya ada tulisan 欢迎 (Huan ying=selamat datang) dan 最好的祝愿 (Zui hao de zhuyuan=selamat sejahtera)  kan?"

"Woahh, gimana kamu bisa baca hanyu China?"

"Gak sih, itu kata bunda"

"Yeuuuuhh..kirain tau sendiri" yang lebih tinggi cuma nyengir kuda.

"SUNG, MAIN KE RUMAH YOK, GAADA PENOLAKAN!" Chenle dah keburu geret tangan Jisung, si empu si cuma bisa nurut.



















_ren

H I D D E N || Jichen [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang