Pencet bintang sayang..
Kubilang sekali lagi ini hanya imajinasi aku ya. Hampir gak mungkin terjadi di dunia nyata👌
________________________________Hingga kini, keduanya--Renjun dan Chenle-- pun masih menikmati makanyanya di kantin. Belum ingin beranjak setelah makananya habis sekalipun. Keduanya kini tengah sibuk dengan benda pipih berbentuk persegi panjang milik mereka masing masing.
"Jun, lo masih mau disini apa mau langsung ke kelas? Gue mau ke toilet nih."
"Masih mau disini. Lagian gue juga lagi nunggu Jihoon. "
"Dih, ngapain lo nungguin si kang julid? "
"Nagih utang."
"Pfffttt.. "
"Ketawa ae lu, pergi sono! "
"Iye, iye. Kalo gue lama langsung ke kelas ajaa"
"Sipp!! "
Langkah Chenle kini semakin cepat membawanya menuju koridor toilet dekat sini. Soalnya kalo toilet sekolah dia emang banyak.
Namun saat ia sampai di pertigaan koridor, ia melihat sebagian murid murid tengah berkerumun. Ia bingung sekaligus penasaran. Ada apa sih?
Dengan sekuat tenaga ia menerobos beberapa kerumunan itu mengingat tubuhnya memang kecil. Namun tak bisa semuanya yang bisa ia terobos. Ia menyerah sajalah.
Matanya mengedar, ah Felix ada disana.
"Lix, ada ribut ribut apaan sih?! " Tanyanya sedikit berteriak mengingat ramainya suara disini.
"Ada anak baru cewek, anak IPA 2. Cantik katanya. Karena penasaran yodah pada ngerumun lah kaya fanboy. Nanya nanya mereka, masih jomblo apa kagak lah, minta no HP lah.. "
"Hmm, termasuk lo? Idih, genit amat lo! Kak Changbin mau lo kemanain ha?! " Chenle menabok lengan Felix
"Aww!! Eggak njim, gasuka melon gue. Lagian gue tu orangnya setia. "
"Frontal banget lu ya ampon! Terus lu disini ngapain?"
"Noh, nemenin si Jepun! Dia kali yang genit. Lagian dia jomblo juga yodah si biarin dia punya pasangan biar gak jadi nyamuk terus." Ujar Felix santai.
Chenle melirik kearah yang Felix tunjuk, dan benar saja tampak seorang Yoshi sedang berusaha menanyai si anak baru yang memang memiliki paras yang cantik itu. Sudahlah, teman temanya itu memang tidak ada yang waras.
Cukup dia saja, benar bukan?
Tiba tiba mendadak ia merasakan kepalanya pening. Perutnya serasa diaduk aduk dan ingin mual.
"Lix, gue cabut ke kelas dulu ya?!"
"Iye. Ati ati jangan nyasar!"
"Bodoamat kita sekelas bege!"
==============================
Membelikan Chenle susu kotak rasa coklat memang sudah menjadi kebiasaan Jisung. Seperti saat ini, ia tengah menenteng bungkusan berisi 2 susu kotak dan 2 roti coklat juga agar bisa ia makan bersama Chenle di kelasnya. Ah, hanya dengan membayangkanya saja ia sudah tersenyum senang. Apalagi jika ia benar benar...
Ternyata euphoria tuh begini ya?
You are the cause my euphoria~~
Oke skip.
Langkahnya semakin melebar setelah ia melewati pintu utama masuk koridor A. Tinggal satu belokan lagi, ia menuju tangga dan sampai di kelasnya.
(Readers: buset jarak kantin sama kelas aja udah sejauh hati aku sama hati kamu. Gimana luas sekolahnya bambang?)
KAMU SEDANG MEMBACA
H I D D E N || Jichen [Completed]✅
Fanfiction"Sung! kamu percaya gak si sama hantu?" "Hm, kenapa aku mesti percaya ? bercanda ya?'' Zhong Chenle dengan kemisteriusanya dan Park Jisung, lelaki tak bersalah yang terus menjadi korban kejahilan dari 'DIA' . Siapa sangka misi untuk memecahkan berba...