34. [Unmood]

1.2K 257 17
                                    

Pencet vote😊

________________________________

Kini keduanya sudah beralih ke kamar Chenle, bukan untuk apa apa namun hanya sekedar untuk mengerjakan tugas bersama.

"Le, yang ini bener nggak? "

"Salah ih, qiezhe.. bukan qieshe.. "

"Oh, oke! " Jisung menyimak apa yang Chenle jelaskan padanya.

Drrrrttttt..

Tiba tiba ponsel di saku Jisung bergetar.

"Halo? Iya bunda? "

"......... "

"APA?!!  Sejak kapan bun? "

"........ "

"Oke, Jisung kesana sekarang juga ya? "

Ia pun mematikan teleponya.

"Siapa sung? Kok kamu kayak kaget banget tadi? "

"Kak Nana.. K-kak Nana masuk rumah sakit. Aku permisi dulu ya le. " Ucap Jisung terburu buru lalu beranjak meninggalkan Chenle di kamarnya.

Chenle hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menjauh itu.

'Kok perasaan aku gak enak ya..? Ya Tuhan.. Lindungi Jisung dan keluarganya..' batin Chenle.

Chenle kembali fokus ke tugasnya. Namun tak lama sebelum Karang datang dengan tiba tiba di depannya.

"Chenle.. "

"Iya? "

"Tidak, aku hanya ingin berkata.. Hati hati.. Magical itu sebentar lagi akan datang menghampiri seseorang diantara kalian. "

"Kalian?"

"Kau dan temanmu itu.. "

"Entahlah, aku belum bisa meng-handle magical-magical itu."

"Satu satunya cara adalah mencari buku Verstecktes Geheimnis,kau bisa mencari tau semua jenis dark Magical maupun light magical. Aku mengerti Chenle pasti bisa. Dan juga cobalah tanyakan lagi pada hatimu.. "

"Maksudmu?"

Karang diam. Chenle hanya mendapati senyum misterius darinya.

Ayolah.. Chenle lelah dengan semua permasalahan ini. Ia pun beranjak dan berjalan dengan terburu buru juga.

Tujuanya saat ini adalah perpustakaan pribadinya dan mencari kembali buku turun temurun yang telah ia simpan sejak lama itu.

Semoga ia mendapatkan petunjuk lagi.

==============================


Berkali kali Chenle tampak terkantuk-kantuk kantuk pada pelajaran Bahasa Korea kali ini. Entahlah, ia bilang bahasa Korea adalah pelajaran yang paling dia sukai, jarang jarang sekali dia mengantuk pada jam pelajaran ini. Bukan tipe Chenle sekali tertidur saat jam pelajaran.

Apakah ini efek begadang semalam? Ia benar benar kepikiran soal masalahnya.

Teori rumah dia..

Paman Daejong..

Kuasa Magical tersembunyi..

Buku Verstecktes Geheimnis..

Oh Tuhan, ia hanya ingin fokus pada pelajaranya.

"Chenle? Kenapa? Kamu sakit? Kok kamu pucet? " Chenle menoleh kearah Jisung yang barusan menanyainya.

"Ah, engga kok. Aku gapapa"

"Semalem pasti begadang ya? Wajah kamu tuh keliatan banget kurang tidur tau le. " Ucap Jisung sembari menyibakkan poni Chenle yang menutupi matanya.

"Eh, beneran? Demi apa? "

"Yaudah, kalo mau tidur, tidur aja. Toh gurunya juga lagi ngecek tugas PR kita yang lagi dikumpulin kan? Nanti aku bangunin lagi.. "

"Enggak ah, nggak ngantuk kok. Nanti aja deh tidurnya dirumah. "

"Yaudah.. "

Chenle kembali meringkuk, meletakkan kepalanya pada lipatan tanganya di meja seakan acuh dengan Jisung yang tengah serius mencatat materi yang di berikan bu guru tadi.

Chenle? Entahlah, ia sedikit malas mencatat. Pokoknya dia badmood hari ini. Emosinya naik turun tidak karuan hari ini. Kini ia hanya bisa menatap jendela kelas yang transparan dan langsung menyuguhkan pemandangan pepohonan besar yang tertutupi oleh salju itu.

Setidaknya pemandangan cantik itu bisa mengembalikan moodnya.

"Baiklah anak anak, pelajaran sampai sini. Kalian boleh istirahat setelah ini. Untuk tugas mencatat bisa di kumpulkan minggu depan, ya? " Kata terakhir bu Yoona sebelum ia beranjak meninggalkan kelas itu.

"Iya bu... "

Hm, Chenle beruntung. Tugas catatan itu dikumpulkan minggu depan.

Chenle mengangkat kembali kepalanya. Dilihatnya kembali keadaan kelasnya yang separuh murid muridnya sudah keluar. kelas. Tinggal tersisa beberapa saja yang masih berada di dalam kelas.

Bangku sebelahnya juga sudah kosong. Itu artinya Jisung juga pasti sudah keluar. Cih, siapa tadi yang bilang mau bangunin dia? Nyatanya dia ditinggal gitu aja di kelas.

Kan Chenle jadi tambah unmood.

"Ck, ngeselin!"

"Siapa yang ngeselin? Dah ah jangan banyak kesel sama orang. Kuy ke kantin"

Chenle tampak menimang ajakan Renjun tersebut. Dia lapar tapi males banget buat ke kantin. Tapi dia tetap menyetujuinya.

"Ayok!"
















Aku lagi males update. Padahal aku udah ngerancang gimana ending nya.

Vote comment dong!

H I D D E N || Jichen [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang