"Nah udah sampai Bin."
"Nat, ngapain kesini?"
"Bi Dodon bubur ayamnya dua." Pesan Nata dengan santai.
"Makanlah Bin, masa BAB." Jawabnya logis dan sangat polos.
Binar menghembuskan nafasnya pelan kemudian ikut juga duduk disamping Nata. Bibirnya sudah akan bersuara, tapi terhenti karena telunjuk sahabatnya.
"Syuutt.. Gue tau Lo pasti mau bilang makasih kan sama gue? Lo juga pasti ngerasa lapar kan sama kayak gue? Inget Bin, kita belum sarapan dari kemarin."
"Lebay. Kita kan mau nyari gantungan itu Nat." Perjelas Binar mengingatkan, setelah Nata menurunkan telunjuknya kembali.
"Parah! Parah! Parah! Parah BGT! Nih ya Bin, menurut buku yang gue bacot..."
"Baca." Ralat Binar dengan cepat.
"Itu maksud gue. Kalau pacar Lo emang sayang dan percaya sama Lo. Dia ga bakalan marah kalau cuma karena hal beginian. Lo kan ga sengaja ngilangin itu."
"BENER TUH!"
Bukan Binar melainkan Bi Dodon. Mereka berdua melihat keasal suara. Rupanya Bi Dodon sudah ikut duduk disamping mereka.
"Kenapa Bi?" Serempak Binar dan Nata.
"Bibi juga mau corona cepet kelar. Iiiiihhh pokoknya Bibi udah kesel banget liat suami lock down terus."
"...."
"PARAH! PARAH! PARAH BGT!! DEMI SQUIDWARD SAMA BEARNAR BEARD YANG GUE JUGA GA TAU KAPAN MEREKA ENGGA SIAL, YA ALLAH YA ROBBI NATA PENGEN MENGUMPAT SEKARAAANG!"
***
"Eh, Syuja udah masuk sekolah tuh."
"Njiirr dia makin ganteng aja."
"Wiihh ga sabar gue liat Syuja basket lagi besok."
"Udah deh, dia udah punya cewek. Ga usah ngarep!"
"Gue kan mau liat dia, bukan mau jadi pacar dia!"
"Lo kali yang ngarep sama Syuja, tapi ga nyantol-nyantol."
Ada yang terang-terangan heboh, ada juga yang bisik-bisik tetangga melihat kedatangan Syuja kekelas. Hari pertama masuk lagi, rasanya Syuja malas sekali menggunakan otaknya.
Yang paling utama, dia malas ketemu..
"Akhirnya kembaran gue pulkam jugaaa." Teriak Rio lebih heboh ngalahin emak-emak dipasar pas lagi nawar-nawarnya.
Spesies Petrick dari Bikini Buttom.
Dia berdiri dan langsung menjemput sahabatnya hingga merangkul kuat pundak Syuja. Teman-teman sekelasnya menggelengkan kepala sudah biasa dengan tingkah spesies yang satu ini.
"Duduk bro, duduk." Rio mengusap kursi Syuja yang sudah dipenuhi debu dan berlumut. Iya kali berlumut!
"Alhamdulillah kagak angker lagi."
"Liat muka Lo juga udah angker banget Yo."
Sekelas langsung tertawa mendengar pernyataan Syuja. Karena pergerakan mereka berdua tak luput dari tatapan penghuni kelas yang merindukan sosok cowok yang baru masuk itu.
"Muka gue lagi chalenge Lathi."
"Nah kan, kalau gini gue ga jomblo Ja."
"Najis! Gue masih punya Binar!" Tukas Syuja sambil memukul kepala Rio dengan tasnya kemudian duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Bentala Bianglala (END)
Teen Fiction[SUDAH TERBIT DI GUEPEDIA] Binar Bentala Bianglala, nama yang indah juga puitis tapi, tak seindah itu kisah asmaranya. Dia, cewek yang dianggap paling beruntung karena memiliki pacar seorang Reygan Syuja Pratama, cowok tampan, temperamen dan ditakut...