BINAR menggeleng lemah rasanya seperti ada jutaan pisau yang menikam tubuhnya, menghancurkan hatinya, merobek-robeknya hingga berdarah. Darah itu berceceran dimana-mana, namun tak semua orang bisa melihatnya. Karena hanya bisa dirasa dan itu pun oleh sang pemilik hati saja.
Dia menatap kepergian Syuja dengan air mata yang tak pernah berhenti untuk mengalir. Binar tak menyangka jika Syuja akan semudah itu untuk mengakhiri hubungan mereka.
Hubungan yang dua tahun ini mereka jalani, sudah musnah seketika bersamaan ucapan pengakhir dari cowok itu. Perjuangan Binar selama ini semuanya percuma saja.
"Hikkss.. Bukan, bu--kan ini yang aku maksud Ja."
Tak mampu lagi Binar menopang tubuhnya hingga dia terduduk dirumput sambil menangkup wajahnya.
Bugh.
"SIALAN LO ANJ*NG! BEDEBAH!"
Bintang yang mulanya berdiri dari kejauhan menghampiri Syuja dan langsung memukul wajah cowok itu dengan brutal hingga tersungkur dilantai. Dia benar-benar geram melihat cewek yang selama ini dia sukai terpuruk rapuh seperti itu. Dan alasannya cuma karena Syuja si cowok brengsek sialan ini!
"Lo siapa berani mukul-mukul gue hah?!" Amuk Syuja tak terima.
Syuja yang awal mulanya dibawah Bintang seketika membalikan tubuhnya menjadi diatas perut cowok itu.
Bugh. Bugh.
Pukulan yang bertubi-tubi dari Syuja membuat luka robek dibibir Bintang dan lembam biru disekitar wajahnya. Meski masih dibawah kukungan Syuja, Bintang tak kunjung menyerah dengan melontarkan setiap kata dari bibirnya.
"Kalau Lo emang udah ga cinta sama dia bilang anj*ng! Jangan jadi pengecut dengan mutusin dia tanpa sebab! Lo ga tau berapa kali dia nangis karena ulah Lo!"
"Cih! Lo ga tau apa-apa tentang hubungan gue sialan!" Hampir saja Syuja kembali melayangkan pukulannya jika Binar tak menghalangi dia dengan memeluk erat tubuh Bintang.
"Cukup! Aku mohon kamu berhenti pukulin Bintang! Cukup aku aja yang pernah kamu sakiti, jangan orang lain."
Binar bisa mendengar deru nafas Syuja yang memburu dan tak beraturan. Cowok itu sedang berusaha mati-matian meredam amarahnya yang bergejolak.
"Putuskan cewek itu segera atau Papa sendiri yang akan turun tangan memisahkan kalian!"
"Argghh shit!"
"Sshh dia udah pergi." Gumam Bintang seperti sebuah bisikan. Luka disudut bibirnya terasa perih membuat dia sedikit kesusahan saat bicara.
Binar menyeka air mata dikedua pipinya dan melepaskan pelukannya pada cowok itu.
"Maaf."
"Buat apa? Kan dia yang mukul gue bukan Lo."
"Kamu pasti bertengkar sama dia gara-gara aku hikss..."
"Udah jangan nangis lagi. Gue pernah bilang muka Lo jelek kalo lagi nangis. Sumpah demi odading mang oleh gue ga bohong."
"Ckk. Kamu apa-apaan coba pake ngikutin aku kerumah sakit segala? Nyampe mukul Syuja lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Bentala Bianglala (END)
Teenfikce[SUDAH TERBIT DI GUEPEDIA] Binar Bentala Bianglala, nama yang indah juga puitis tapi, tak seindah itu kisah asmaranya. Dia, cewek yang dianggap paling beruntung karena memiliki pacar seorang Reygan Syuja Pratama, cowok tampan, temperamen dan ditakut...