17 - Lomba Basket 2

30 13 2
                                    

"Abin!"

"Bintang!"

Tebak mereka bersamaan.

Binar dan Nata saling tatap satu sama lain dengan tangan Nata menunjuk wajah Binar.

"Bin, Lo kenal sama Abin?" To the point cewek itu.

Binar kebingungan belum mengerti maksud Nata.

"Abin? Emang siapa Abin?"

"Iya Abin, Bintang. Dia sepupu gue, kok Lo bisa kenal sama dia? Parah! Parah! Parah! Parah BGT!! Jangan-jangan Lo.."

"Ka Binar dan Ka Nata kenal sama cowok itu?"

Mereka berdua melihat kearah Alin yang bertanya sekaligus menunggu jawaban mereka.

"Temen." Jawab Binar diakhir senyumannya.

"Apaan sih Lo, ga usah kepo deh!" Ketus Nata yang memang sudah kesal.

Nata langsung mengaduh kesakitan saat Binar menginjak sepatunya.

"SSHH.. Parah! Parah! Parah BGT! Lo jahat banget sih Bin. Entar kaki gue bengkak kayak bapau!"

"Eh Lin, udah mulai tuh lomba basketnya." Binar mengarahkan Alin untuk melihat kelapangan saja agar tak terlalu diambil hati dengan sikap Nata.

"Oh iya Ka."

Nata berbisik pelan ditelinga Binar.

"Lo hutang cerita sama gue Bin."

***

Permainan sudah dimulai tapi mata Bintang tak pernah lepas dari pergerakan penonton. Manik matanya masih juga belum menemukan seseorang yang dia cari.

"Sial, jodoh gue lagi ngumpet atau gimana sih?!"

Dia sedikit kesal namun tangannya begitu lincah membawa bola ditangan.

Entah kenapa, Binar ikut berdiri melihat Bintang yang sudah akan memasukan bola.

"BINTANG."

Binar menutup mulut.

Ya Tuhan, apa yang dia lakukan barusan? Dia langsung duduk, tapi Bintang lebih dulu menyadari keberadaannya.

Syukurlah, semua orang terlalu sibuk dengan teriakannya masing-masing. Dia melirik Nata cewek itu pun sibuk memandangi Yovan disebrang sana.

"ADUUHH MELESET, HAMPIR SAJA MASUK BUNG." Teriak Adit dimic dengan suara lantangnya.

Bola sudah direbut Syuja, tapi Bintang justru malah nyengir bahagia sambil mengedipkan mata pada Binar.

"Eehh.. itu yang leader SMA Prakasa lagi liatin kita deh!"

"OMG demi apa?! Gue meleleh."

"Anjay kedipannya itu loh, berasa masuk surga lewat jalur prestasi gue!"

Syuja yang menyadari teriakan para cewek, melihat cowok lawan yang menjadi titik pokus. Tepatnya pada Bintang.

Bibirnya geram dan mengumpat marah. Rupanya, sedari tadi dia melihat kearah Binar.

Dug.

"Parah! Parah! Parah! Parah BGT!! Ada apaan sih nih?" Nata heboh sendiri karena acara memandangi pria idamannya terganggu.

Binar Bentala Bianglala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang