Kalila baru pulang dari sekolah ketika melihat Kakaknya baru pulang juga. Gadis itu melotot kaget melupakan niatnya masuk ke dalam rumah dia justru berlari keluar pagar dan menghampiri Kakaknya.
Kenids membuka pintu dan masuk, disusul Kalila menerobos masuk membuat cowok itu kebingungan.
"Kakak habis dari mana? Kenapa keluar sendirian? Kenapa berani bawa motor sendiri? Kakak belum sembuh total! Kenapa nggak kasih tau aku sebelumnya? Kenapa hobi buat aku khawatir?"
Memanyunkan bibir tubuhnya justru dibawa mendekat oleh Kenids. Cowok itu memeluk pinggangnya menatap dia dengan senyum.
"Kak Ken! Aku serius panik karena khawatir pikirin Kakak!"
Cup.
Satu kecupan di bibir Kalila dapatkan.
"Bau keringat mandi dulu sana."
"Ih, Kakak!"
"Aku akan jelasin saat kamu selesai mandi oh iya, jangan makan dulu nanti makannya sama aku di sini. Tadi sebelum pulang sempatin buat beli makanan."
"Aku mau Kak Ken jelasin sekarang!"
Cup.
Kembali mengecup bibir Kalila sebelum tersenyum.
"Tadi katanya aku bau tapi! Kak Ken cium-cium aku seperti lagi cium anak anjing!"
"Baiklah anak anjing begitu menggemaskan Sayang, aku jadi ingin pelihara satu warna cokelat."
"Kenapa pilih warna cokelat? Kenapa nggak warna hitam, abu-abu, kuning, atau putih?"
Menatap Kalila yang begitu ingin tahu Kenids tersenyum, "Karena cokelat manis, mengingatkan aku padamu yang hobi makan cokelat."
* * *
"Kenapa duduknya jauh dari aku?"
Menatap Kakaknya dengan manyun, "Nanti aku nggak fokus selesaikan tugas sekolah."
Kalila memperhatikan Kakaknya tertawa.
"Apa yang lucu?"
"Kamu."
Saat ini Kalila sedang duduk santai di atas tikar tebal di ruang keluarga rumah kenids. Mereka sudah selesai sarapan 1 jam lalu sekarang Kalila sibuk mengerjakan tugas sekolah.
"Kakak mau ke mana?"
"Dapur."
Mengangguk Kalila kembali sibuk menulis.
Beberapa saat kemudian Kenids kembali duduk di bawah. Menyandarkan punggungnya di sofa cowok itu mulai membuka sebungkus es krim.
Mendengar suara plastik dibuka Kalila mendongak mata gadis itu berbinar.
"Aku mau es krim Kak! Itu rasa cokelat, kan? Kemarikan aku mau pegang tangkainya terus dimakan lezat."
"Mau?" Menunjuk es krim tersebut sebelum mengulumnya dengan santai, "Kemari duduk di dekatku jika mau, karena hanya sisa satu."
"Ih!" Ucap Kalila yang memang tidak tahan godaan. Terlebih es krim yang disantap Kakaknya bertabur kacang almond.
Merangkak mendekat mencoba meraihnya tapi Kenids mengangkatnya tinggi.
"Kakak!"
Tawa Kenids dia dengar sebelum tubuhnya ditarik mendekat, Kalila jatuh dalam pelukan Kakaknya.
"Duduk menghadap ke depan."
Kalila menurut menyandarkan punggungnya di dada Kenids sebelum Kenids memeluknya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLA [END]
RomanceThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Aku bisa berbohong, Melalui bahasa tubuh tatapan dan perkataanku. Aku...